sunshine

46 8 0
                                    

Terik matahari siang itu membawa mereka menelusuri padatnya jalanan kota. Debu dan asap kendaraan bercampur menjadi satu dengan udara. Polusi dimana-mana membuat Lisa tak mengeluh sama sekali dengan Barra yang membuat Barra hanya tersenyum tipis juga sedikit merasa bersalah.

"Lo nggak haus"tanyaBarra yang membuat Lisa sedikit mencondongkan badannya kedepan.

"Apa?"sedikit berteriak.

"Lo nggak haus"ulangnya

"Nggak, lo haus"

Barra menarik nafasnya berat dan lekas menarik gasnya dan berjalan agak cepat. Lisa kembali terdiam dan melihat kearah mana saja.

"Kok lo kearah sini, mau kemana?"

"Buang lo"

"Buang gue"

"Gue mau ketoko buku"

"Beli apa?"

"Beli pulsa"

"Oh... "

Barra menatap Lisa dari spion motor sesekali dia tersenyum melihat wajah polosnya. Entahlah, hatinya selalu berdebar saat bersama dengan dia.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuhan Lisa turun dari motor dan melihat kearah Barra dengan tanda tanya. Baru kali ini Lisa tahu ada toko buku disini.

"Lo nggak mau masuk"tanya Barra.

Lisa hanya mengangguk dan lekas berjalan masuk sebelum Barra menghentikan langkahnya. Dia menatap dan mengangkat alisnya namun, Lisa hanya menatapnya dengan heran dan tidak mengerti. Barra mendekat ke Lisa yang membuatnya mencondongkan badannya ke belakang. Sebelum dia memukul kaca helm yang membuat Lisa menatap kesal sekaligus malu.

"Ayo masuk"ucapnya yang berlalu.

Dengan cepat dia melepasnya dan berjalan masuk kedalam toko buku mengikuti Barra. Dia hanya mengikuti Barra memutari tempat yang sama sampai sepuluh kali namun, tidak satupun buku yang dia pilih.

"Lo itu mau beli buku atau menghitung ubin yang ada di toko ini sih"kesal Lisa yang membuat Barra hanya mengangkat bahunya. "Astaga"

Lisa terdiam di buku-buku majalah dia melihat buku coboy junior terhebat. Dia hanya melihat namun, tidak ada niat untuk membelinya dan yang pasti itu bukan tempat yang akan dihampiri oleh Barra.

"Lo disini, udah gue duga"

"Udah dapat bukunya"seketika Barra menatap Lisa dengan heran. Dia bisa berbicara manis juga padanya. "Kenapa lo lihatin gue kaya gitu?"

"Gue suka lihat lo"

"Hah!"

"Udah pulang yu, udah hampir sore nih. Nanti gue dikira nyulik ana orang lagi."

Tanpa menjawab Lisa keluar terlebih dahulu tanpa memperdulikan ucapan Barra. Dan Barra yakin bahwa Lisa sudah mulai Bosan.

🍃

Mereka berjalan pulang dalam perjalanan Lisa hanya terdiam dan membuat suasana begitu sunyi seakan tidak ada kebahagian. Sampai di rumah Lisa tidak ada gerakan mau turun dia bingung dengan sikapnya. Karena diajak tadi dia baik-baik saja.

"Lis udah sampai"ucapnya pelan.

"Oh iya"

Lisa langsung masuk tanpa melepas helmnya dan membuat Barra hanya menggeleng pelan.

"Lis"

"Hmm"

"Helm gue"sepotan Lisa langsung memegang helmnya dan melihat kearah Barra yang tertawa .

Ketika CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang