🌸three🌸

33 2 0
                                    

~terkejut~

*Braakk!*
Hana menggebrak meja makan di kantin.Sontak semua orang terkejut dan juga heran.

"Hha..han?kenpa?"

"Aku udah kenyang,aku ke kelas duluan."Sahut hana sambil membawa nampan makanannya.

"Gua baru dateng lo malah pergi gitu aja,ga sopan banget.Lagian gua ke sini juga pengen bicara sama lo"Gio ikut berdiri.

Sontak semua orang yang mendengar perkataan gio jadi heran.Gio dan teman temannya dikenal sangat usil dan sering menggaggu siswa laki laki tidak lain dari golongan yang lemah seperti anak cupu,banci dan lain lain.Walaupun demikian siswi perempuan tetap memuja mereka dengan alasan karna berasal dari keluarga yang terhormat dan juga tampan.Sama halnya dengan hana dan sahabat sahabatnya.

"Mau bicara tentang apa?apa kamu masih mempertanyakan hal yang kemaren?kalau iya maaf,aku tidak ada waktu untuk itu.Lebih baik kamu lupain aja".Jawab hana dengan santainya sambil berjalan dan tidak membalikan badan.

"Gua gak nanyain itu kok"Elak gio
"gua cuman pengen bicara aja sama lo"

Hana memberhentikan langkahnya dan mematung,ia masih mencerna perkataan dari gio barusan.

"Kamu tidak repot repot melakukan hal itu"Jawab hana di ngin.
"Aa..apa?"
.
.
.
.

Gio meremas kasar rambutnya.
Gua yang ngerjain dia tapi malah gua yang kesel,bgsd banget.Batin gio.

"Lo napa sih kayak orang frustasi aja"tanya habil dengan herannya.
"Iya gak kayak biasanya"sambung farel sambil menggoda gio.
"Apa lo masih mikirin tu cewek?sampai segininya?jangan jangan lo suka sama dia?!"Goda farel lagi.

"Apaan sih lo,jangan ngaco!
lagian gua cuman heran aja tu anak ajaib baget,beda sama cewek yang sekian gua kenal.Keras kepala bikin gua kesel aja tiap hari"Jawab gio di sertai wajah kesalnya.

"Ngomong ngomong tentang tuh cewek,gua dapet info dari adek sepupu gua yang satu kelas sama dia!"Kata habil.

"Napa gak dari tadi sih lo bilang ke gua?"Gio yang terlihat sedikit mulai marah.

"Iihh santai aja kali,gak usah nge gas.Lagian lo ga nanya ke gua ya gua diam aja"
"Iya iya apa infonya?"

"Nih ya,kalo gak salah dia itu kelas sepuluh - tiga (X-3)
namanyaa...Fadila hana"Habil yang sedikit mengeja.

"Dia berasal dari keluarga kaya raya gitu yang namanya kaya jenius kata orang.Dia punya saudara laki laki yang 2tahun lebih tua"

"2 tahun? kelas 3 sma dong?"tanya farel
"Iya tapi dia beda sekolah sama kita"sambung habil.
"Terus terus?"tanya gio dengan tak sabar.

"Terus dia juga dikenal banyak orang dengan sebutan putri es kalo gak salah.Dia juga pinter orangnya,cantikk,banyak cowok yang suka ngejar ngejar dia.Yaa banyak kemiripan lah samo lo tapi bedanya dia pinter lo gblk"Ejek habil sambil tertawa.

"Ya,gituin aja terus,ntar lama lama kepala lo bakal ilang"

"Sadis amat sih lo"Sahut habil dengan sedikit takut.

"Putri es ya??"Tanya gio yang masih memikirkan perkataan dari habil tadi.

"Itu cewek yang bermuka dingin,pendiam dan juga sombong tapi cantik"Sambung farel dengan sedikit menjelaskan.

"Ciih,cocok banget sama namanya"Kata gio dengan setujunya.
.
.
.
.

*Brukk!*
Hana menghempaskan kepalanya ke atas meja kelas sambil menggeleng geleng.

"Lo napa sih han?akhir akhir ini lo sering banget marah,ntar cepet tua loh"Gurau alana.

"Han kalo ada apa apanya cerita dong ke kita.Kita kan sahabat kamuu."
"Iya,apa gunanya sahabat kalo kamu gak terbuka dan main rasia rasia kayak gitu"Sambung andra.

"Hmmm...Sebenarnya aku gak senang aja kalau orang itu suka nge gangguin aku"Jelas hana dengan mulai terbuka.

"Orang itu?"
"Kak gio maksud kamu?" Tanya baverly lansung mengerti.
"Jadi namanya kak gio?"Balas hana dengan polosnya.

"EEWALAH??!"Mereka serentak terkejut dan tidak menyangka.

"Jadi selama ini lo gak tau nama dia?"
Hana menggelengkan kepala dengan kepolosannya lagi.
"Hedeehh!!"Alana sambil menepuk keningnya.

"Huuaa pkoknya aku gak suka sama dia.Aku capek,dia itu sering banget gangguin aku"
Rengek hana sambil menghempaskan kembali kepalanya ke meja.

"Oowhh bukanya diaa..."Sambil nunjuk nunjuk orang yang berdiri di depan pintu kelas.
"Anjirr ganteng bangett!!"
"Kakak kelas memang nomor satu"
"Pangerankuu.." (Ribut ribut)

"Apaan sih kalian berisik amat?"
Alana yang sambil berjalan ke arah anak anak perempuan yang sedang heboh.Dia menoleh ke arah depan pintu kelasnya kemudia dia mendapatkan seseorang yang tidak asing lagi baginya.

"Astagaa!!!"Alana terkejut sambil menaruh tangan di mulutnya dengan ekspreksi tidak menyangka.
Kemudian baverly dan andra juga ikut berdiri dan menoleh ke arah pintu kelas.

"OMG!Ini gak baik"Sahut baverly kemudian mengarah pandangannya ke hana.
"Kok perasaan gua gak enak ya"Sambung andra sambil memegang dadanya.

Orang itu berjalan memasuki kelas mereka,dan seperti mencari cari sesuatu kemudian dia mengarah ke tempat duduknya hana dan baverly.

"Woi!Bangun!Gua pengen bicara sama lo!woi!!"Masih tak ada sahutan.
"FADILA HANA!!"
Sontak hana mengangkat kepalanya dan-----

:::::::::::::::

:::::::::::::::

:::::::::::::::

:::::::::::::::

~Bersambung~






(Waah siapa itu yang datangg??😂)

(Jangan lupa vote+comentnya gaes!Pliss!!🙏🙏😘💞)

I will never belive whose name is loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang