🌸four🌸

47 2 0
                                    

~Bicara~

Hana menganga dan membulatkan matanya tak percaya atas kedatangan orang yang didepannya itu.

(5 menit sebelumnya)

"Sepuluh-tigaa....Ini ya?
Ooh jadi ini kelasnya,eh ada gak sih tu anak di dalam?
Bagusan gua tanya dulu kali ya?"

"Eh,woi!"
"I i iya bang?"Jawabnya gagap
"Lo kenal sama fadila hana gak?"
"Oooh,si hana? putri es itu?Iya so pasti kenal lah bang"Jawab anak itu sedikit songong.

"Iya iya putri es atau apalah pokoknya ada dia di dalem kelasnya kagak?"Tanya gio dengan sedikit penekanan.
"Aa ada kok bang,hana biasanya gak keluar kelas maksudnya dia itu jarang banget keluar.Cuman pergi ke kantin sama teman temannya terus balik lagi ke kelas."Jelas anak itu dengan sedikit panjang lebar.

"Ooh,gitu.Maksih ya!"
Kemudian anak itu membalas dengan anggukan saja lalu pergi.

Gio mulai memegang gagang pintu dan perlahan membukaknya.
"Anjir reme banget nih kelas,padahal orang kan lagi istirahat.Malah isi kelasnya mayoritas cewek lagi,makin ribet dah ini"Gumam gio.

Tak sampai sepuluh detik gio memasuki kelas itu lansunh semua anak perempuan mengerubunginya.

"Kak!kakak ganteng deh"
"Kak!pacaran yuk"
"Kak!"
"Kak!"

"Aduh,berisik amat,malah gua di sesak in gini lagi jadi ribet"Batin gio.

Gio menjingkit jingkit untuk mencari seseorang.Kemudian dia menemukan seseorang yang tak asing lagi baginya yaitu sahabatnya hana yang sedang melihat kearahnya.Lalu ia lansung yakin kalau disana pasti ada hana.

Aku harus kesana,jadi tolong beri aku jalan"Perintahnya dengan wajah dinginnya.

Sontak semua anak anak menuruti perintah gio.

Dia berjalan kearah tempat duduk para sahabat hana.Ia melihat seorang yang sedang menundukkan kepalanya ke atas meja.Dia yakin itu pasti hana karna baverly duduk disampingnya hana satu lagi berdiri di sampingnya yang masih shook dengan ke datangannya dan satunya lagi duduk di belakang hana.

Gio mulai melangkah kemudian berdiri disepannya.

"Woi!Bangun!Gua pengen bicara sama lo!Woi"Tak ada jawaban sedikit pun.

"Nih anak beneran tidur ato pura pura budek?"Batinnya.

"FADILA HANA!"gio mulai memanggil dengan sebutan nama hana untuk pertama kalinya.Otomatis sang empu mendongkrak ke arah suara yang memanggil namanya teraebut.

"Mau apalagi sih nih anak?sebel deh"Batin hana.

"Mau apa kamu?"tanya hana dingin.
"Gua pengen bicara sama lo!"
"Bicara apa?bicara aja"
"Tapi gua pengen kita bicara berdua aja!"
"Apa itu harus?"Tanya hana mulai nyinyir.

Gio menghembuskan nafas berat.
"Gua mau bicara serius sama lo"Lanjut gio dengen mengatur kesabarannya.

"Ikut aku!"Perintahnya.

Hana berdiri.Ntah kenapa kali ini hana mengikuti perintah dari gio.

"Han mau kemana?"
"Mau bicara sama nih orang"
"Kamu yakin?"
"Tenang aja ntar kalo dia apa"in aku tinggal patahin aja lehernya"jawab hana dengan muka datarnya.

"Tuh anak jarang bicara tapi tiap ngomong pasti horor terus"Sahut alana dari kejauhan.
.
.
.
.
.

-rooftop-

"Ngapain sih tembat bicaranya disini segala?malah sepi lagi.Kamu gak ada tempat bicara yang lain gak sih?"Hana mulai nyinyir.

"Makin lama lo makin banyak bicara juga ya ternyata"Kekeh gio.
"Gak juga,cepatan kamu mau bicara tentang apa?"Tanya hana mulai tak sabar dan seperti sedikit kepo.

"Oke,pertama gua bakal perkenalkan diri nama gua gio.M fashar algio gua 1 tahun lebih tua dari lo.Jadi lo harus bersikap sopan ke gua!Lo harus panggil gua kakak!"

"Kalau gak mau gimana?"
"Apa?"
"Memangnya itu penting untuk di bicarakan sekarang?jadi ini yang kamu maksud serius?lagian terserah aku dong bakal manggil kamu apa!"Kata hana dengan sedikit penekanan dan tak lupa dengan wajah datarnya.

"Nih anak mulai ngeselin deh,untung cantik"Batin gio.

"Yaudah terserah lo dah bakal manggil gua apa"Pasrah gio.

"Jadi gini..."Gio mulai membuka suara dengan nada serius.

"Gimana kalau kita berhentikan perselisihan ini?dan juga kita lupain aja atas kejadian yang kemaren!"

Hana mengangguk setuju dengan perkataan gio.

"Dan...mari kita berteman"sambung gio.

Hana mendongkrak dan terkejut atas perkataan gio.
"Apa maksudnya?berteman?hah,yang benar saja!"Batin hana.

Gio menyodorkan tangannya ke hana.
Hana hanya memandang ke arah tangan gio dan bergantian mengarah ke gio.

"Aku tidak mau!"tolak hana dan membalikan badannya.
"Apa?"
"Itu mustahil bagiku"
"Apa maksudmu?"tanya gio semakin heran dengan jawaban wanita yang berada di depannya.

"Aku tidak bisa"undur hana lagi.

"Kenapa kau menolakku?kenapa?apa kau mengira aku sama dengan laki laki yang di luar sana yang ingin berteman denganmu hanya untuk mengejar kekayaanmu?Aku tidak seperti mereka dan itu bukanlah diriku!
Lagian kau belum mencobanya,aku melakukan ini demi kebaikanmu juga.Kau harus mencobanya.Kau harus bahagia jangan jadi wanita yang suram dan dingin seperti ini lagian aku melakukannya hanya untukmu!"Jelas gio.

"Kenapa harus aku?"
"Ntah lah,aku hanya ingin menolongmu saja dan mengenal lebih dekat tentangmu"

"Apa yang dia katakan ada benarnya juga,aku ingin bergembira dan tertawa bersama sahabat sahabat mereka pada umumnya.Lagian aku terlalu egois menganggap semua laki laki itu brengs*k tapi sepertinya tidak semuanya seperti itu" pikir hana.

"Apa kau yakin?"
"Ya"Jawab gio mantap.
"Baiklah,aku akan mencoba"
(setidaknya hanya pada dia saja)

"Nah gitu dongg!!(~‾∇‾)~"
Kata gio sambil nge usap kepala hana.

Sejak saat itu hana dan gio sudah mulai dekat begitu juga dengan sahabatnya hana dan teman temannya gio.Walaupun hana masih sesekali bersikap dingin ke gio dan terjadinya pertengkaran kecil setiap hari tapi gio yakin kalau hana suatu hari pasti akan berubah dan bersikap baik kepadanya.

:::::::::::::::

:::::::::::::::

:::::::::::::::

:::::::::::::::

~Bersambung~







(Hadeuh baru update :')

(Jangan lupa vote+comentnya ya gaes!)

(Jebal🙏💞)

(I need u😘💕💞)

(maaf kalau ada sedikit typo)

I will never belive whose name is loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang