Aku tak tahu, apa yang membuatku begitu menyukai tempat ini. Tempat terlarang bagi para siswa populer sekolah. Dimana terdapat banyak buku berjejer rapi di rak dengan beberapa debu terselip di beberapa tempat. Terasa pengap, namun tempat ini adalah syurga bagi para kutu buku.
Hei.
Jangan pikir aku adalah salah satu dari mereka.
Aku ini anak populer, kalau kau tak tahu itu.
Aku Namikaze Naruto. Putra tunggal dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Pengusaha ayam di Konoha.
Ah, sudahlah. Percuma juga membicarakannya.
Alangkah lebih baiknya kalau aku menyelesaikan tugas yang menumpuk di depanku ini. Andai saja Kakashi sensei lebih baik lagi, mungkin sekarang aku bisa makan beberapa mangkuk ramen di kantin sekolah dan menggoda beberapa gadis di sana. Tapi sayang, beribu sayang. Beberapa hari ini aku terpaksa harus mengerjakan tugas sialan yang Kakashi sensei berikan karena ketahuan membolos saat jam pelajaran berlangsung.
Gila
Ini gila
Aku menghela napas. Meletakkan pulpen dengan kasar hingga membentur meja di depanku dan terjatuh dibawah. Aku tak peduli. Semua soal di buku membuat otakku konslet.
Meletakkan kepalaku di atas meja dan terlihatlah lapangan bakset outdoor di sekolah ini. Terlihat kosong dan sepi. Tak seperti biasanya dan begitu aku tersadar, lampu perpustakaan tampak redup. Aneh, tak seperti biasanya juga.
Di dalam juga hanya terlihat beberap siswa yang berlalu lalang di dekatku. Namun sepertinya aku belum pernah melihat mereka.
Apakah siswa baru?
Tapi kenapa mereka aneh sekali?
Berlalu lalang sambil membawa sebuah buku tanpa takut tersandung atau menabrak rak buku.
Geli
Bulu kudukku meremang.
Terasa olehku, sebuah tangan yang menggerayangi betisku dengan sensual. Terus naik, naik, dan naik hingga akhirnya menyentuh area privatku. Refleks kepalaku menunduk. Terlihat tangan putih, seputih kertas yang menyentuh milikku yang terbalut celana sekolah.
Ini gila
Mataku menatap sekitar, mencoba mencari tahu, sekedar melihat apakah ada yang memperhatikan atau tidak. Namun siswa itu hanya terus berlalu lalang. Seolah aku tak kasat mata.
Tangan siapa ini?
Ku beranikan diri untuk menyentuh tangan itu. Terasa dingin, sedingin es. Dan tangan itu berhenti bergerak. Perlahan mulai menarik diri dan masuk ke dalam kolong meja.
Kepalaku merunduk dan terlihatlah sepasang kaki yang terbalut seragam sekolah yang tampak kotor dengan tanah. Kaki itu telanjang, tanpa alas hingga aku bisa melihat sepasang kaki yang terlihat pucat.
Siapa itu?
Ku beranikan diri untuk mengintip ke atas meja.
Aku melihat seorang pria berwajah tampan, namun pucat tengah tersenyum lebar ke arahku. Surainya tampak unik, melawan gravitasi. Netranya hitam sekelam malam namun tampak kosong.
"Hai, aku Uchiha Sasuke." Dan ia tersenyum lebar, sangat lebar hingga membuatku merinding dan begitu aku sadar, disekelilingku banyak siswa yang serupa sepertinya.
"Arrrghhhh!!!!"
END