[END] ketika keluarga kecil itu baru saja mendapat kebahagian dengan hadirnya malaikat kecil di antara mereka. mereka harus merelakan seseorang pergi dari kehidupan mereka untuk selamanya.
cast :
●Jungkook
●Jimin
●Taehyung
●Kai
●Sehun
●Mingyu
●Sena...
Entah dia ditakdirkan baik atau buruk diakhir hidupnya
Entah dia hidup lama atau Dia hidup tak sampai setengah abad lamanya
Insiden buruk atau insiden baik dia tak akan tahu
Hal buruk terjadi kapan dia juga tak akan tahu
Namun, Seperti apapun itu takdir, kita harus menerimanya dengan senang hati.
Yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Tuhan Yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan.
Begitulah garis takdir di jatuhkan Setiap orang hanya mampu untuk menerima, bersyukur, dan memperbaiki dirinya menjadi lebih baik.
***
"Kau baik-baik saja?" Tanya seorang namja kepada seorang wanita hamil. Wanita itu menatap sekelilingnya sudah ramai oleh orang-orang dan beberapa anggota kepolisian dan ada sebuah ambulance.
"Nyonya, bertahanlah, tetap buka matamu"
kini seorang Yeoja berjas dokter datang menghampiri wanita hamil itu.
"Kesini... ada wanita hamil yang mengalami pendarahan, palli!!"
Teriak Yeoja itu, tak lama kemudian tim penolong membawa wanita itu ke ambulance dan mulai memberi pertolongan pertama. Ambulance mulai meninggalkan lokasi dan menuju ke rumah sakit.
"Hubungi dokter Jeon untuk segera menyiapkan ruang operasi, keadaan ibu dan bayinya semakin melemah" ujar Yeoja berjas dokter tadi kepada salah satu perawat pria.
"Dokter Jeon terjadi kecelakaan dan kami tengah membawa seorang ibu hamil yang mengalami pendarahan, segeralah siapkan ruang operasi"
"Baiklah, aku bertugas hari ini"
***
Jeon Jungkook POV
JEON JUNGKOOK, itu aku, aku adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit di Korea Selatan. Aku bersama beberapa temanku tengah menikmati makan siang kami di kantin. Mereka adalah keluargaku saat berada di luar rumah, sungguh mereka sudah seperti Hyung dan Donsaeng-ku. Ahh aku memiliki satu teman perempuan disini, dia satu-satunya perempuan diantara kami, namanya Kang Sena, dia adalah perawat berprestasi di rumah sakit kami, dan juga rumah sakit ini milik keluargaku, itu artinya aku adalah pewaris yg memegang rumah sakit ini juga. Dan temanku yang lain adalah Park Jimin dan Kim Taehyung, mereka juga dokter disini dan mereka dikenal sebagai couple cerewet oleh dokter-dokter disini, ada juga si kakak beradik Kai dan Mingyu, mereka juga seorang dokter. Mingyu adalah magnae disini.
"Wahh rasanya enak sekali" Ujar Kai sambil memakan sup buatan kantin rumah sakit ini.
"Kalian sepertinya bekerja keras hari ini? Berapa pasien yg kalian tanggani?" Ujar Sena.
"Tentu saja kita harus bekerja keras apa lagi aku, aku harus mendapat uang untuk biaya persalinan istriku" ujarku dengan penuh semangat.
Istri? Ya, aku sudah menikah sekitar 2 tahun yang lalu dan sekarang istriku sedang mengandung. namanya Kim Hyun Ji. Aku memutuskan menikah setelah 3 tahun berpacaran dengannya jika mengingatnya rasanya aku ingin cepat-cepat pulang. Aku memang terbilang line magnae seperti Mingyu, namun, keputusanku menikah memang sangat matang. Lagipula aku cukup mapan untuk menjadi seorang suami.
Drrtt~
Aku mengambil ponselku dan kutatap siapa yang menelfon, ternyata perawat Min. Aku langsung mengangkatnya dan dia mengatakan jika aku memiliki pasien, jadi aku harus segera ke ruang operasi.
"Sena-ya, ada pasien untuk kita, kajja" ujarku lalu menginstruksi Sena untuk ikut.
Sena adalah perawat yang selalu membantuku, ah lebih tepatnya kita satu team. sebenarnya aku sengaja memilih Sena sebagai perawat yang membantuku karena selain dia sahabatku yang kupercaya dia juga sangat pandai. sebenarnya diantara kami semua, Sena adalah yang paling pandai, namun dia tidak mau masuk sekolah kedokteran. Jika dia menjadi dokter, aku yakin dia akan melakukan kesalahan hanya sekitar 0,01% saja. Atau mungkin sempurna.
"Oh, kalian sudah mau bekerja lagi? Wahh...kalian sangat sibuk" ujar Taehyung.
"Karena Sena gadis tercantik yang kukenal" ujar Mingyu.
Aku berlari diikuti Sena di belakangku. Kami menuju keruang operasi dan kulihat beberapa Timku sudah menyiapkan ruang operasinya. Aku segera mencuci tanganku begitu juga Sena. Di tempat inilah aku dan Sena sama-sama gugup. Sesekali aku menatap ruang operasi dari balik dinding kaca. Aku menarik nafas dalam dan menghembuskannya lalu kembali fokus.
"Selamat bekerja Jungkook-ah" ujar Sena, dia selalu mengucapkan itu ketika aku akan mengobati pasien.
"Kau juga, ahh, istriku bilang sangat merindukanmu, kau harus mampir kerumahku nanti"ujarku.
karena memang sedari kemarin Hyun Ji selalu ingin bertemu Sena. Sebenarnya Hyunji sendiri adalah teman dekat Sena sejak kuliah, aku mengenal Hyunji juga karena Sena mengenalkannya padaku. Sebenarnya Hyunji juga perawat disini tapi sejak menikah denganku aku memintanya untuk berhenti bekerja, dan dia menurut.
"Baiklah, nanti aku akan kerumahmu" ujar Sena.
Tak lama kemudian beberapa perawat mendorong tempat tidur masuk kedalam ruang operasi. Kulihat seorang wanita hamil berlumuran darah dan tak sadarkan diri. aku teringat akan Hyun Ji setiap melihat wanita hamil. Dan kali ini aku benar-benar tak tega, wanita hamil ini tak sadarkan diri. Ada dua nyawa yang harus ku selamatkan. Aku mulai melakukan operasi dibantu beberapa anggota timku termasuk Sena membantuku untuk mengambilkan beberapa alat alat medis. Setelah cukup lama operasi pun selesai dan berjalan lancar. Aku dan Sena berjalan menuju Cafetaria. Kita memesan kopi untuk merilekskan diri sejenak. aku mendengarkan ocehan Sena yang berkata ingin segera menemui istriku.
To be continue~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.