Zayn POV :
" kau bisa lebih cepat Zayn?? "
" bisa. Tapi nyawamu paling penting. "
" ck. Aku tidak peduli! Injak lebih kencang saja gas nya! "
" 15 menit perjalanan saja kau lupa memakai sabuk pengamanmu. Sekarang kau minta aku lebih cepat? 5 menit lagi kau akan mati. "
" argh! "
Ssrek. Ceklek!
Kenapa gadis ini lucu sekali?
" see?? C'mon quickly stupid! " marahnya.
" hey hey. Slow down. Kenapa kau lebih nge-gas dari pada mobil ini. "
" hzz. i. Don't. Care. Just faster! "
" No. i won't. "
" what ever Zayn! Jika sesuatu terjadi pada ibuku, kau yang bertanggung jawab! "
Kemudian hening. Dia berbalik menghadap jendela mobil.
5 menit kemudian masih hening. Ada apa dengannya?
" ra? "
".."
" ra.. "
" hemm.. "
Dia tidur. Dan sekarang aku bebas untuk tersenyum.
Syahra POV :
" Kamar Alysha Azyd. "
" apa kau nona Syahra Azyd? " ucap suster.
" ya. Bisa kau lebih cepat?? "
" kau sudah ditunggu Dokter Brent diruangannya. Mari saya antar. "
Kemudian aku mengikuti suster ini keruangan Brent.
" permisi dokter, nona Syahra disini. " izin suster.
" Syahra? Kemarilah.. duduk. Em terimakasih suster. " ucap Brent seorang.
Suster itu menjawab lalu pergi meninggalkan ruangan Brent.
Sebelum aku duduk, Zayn menahanku.
" aku tunggu diluar. "
" No. please.. come in. Temani aku. "
Sejenak ia terdiam. Lalu mengangguk meng-iya kan.
" selamat sore Syahra. Bagaimana kabarmu? " tanya Brent dengan tersenyum kecil.
Ya. Aku tahu apa maksutnya. Brent sudah mengenalku sejak kecil.
" im fine, thanks. So how about my mom? " tanyaku to the point.
" sepertinya aku sudah mengatakan inti dari pembicaraan kita ini di telefon tadi. Kurang lebih itu yang ingin aku sampaikan. "
" tapi Brent, aku.. aku, bisa kau jelaskan sekali lagi? "
" kondisi mom lysha sudah melemah sejak satu minggu yang lalu Syahra. Ia tidak meminum obatnya. "
Mom.. apa kau membohongiku?
Kau bilang kau baik-baik saja.
You said that you feeling better.
But that's all is fake?
" hey. Cmon syahra. " ucap Brent menyadarkanku.
" okay next. "
" kau tidak berubah sya. Masih saja perfectionist. "
" lanjutkan saja Brent. " ujarku tak sabar.
" okay. Ingat aku menyuruh anggota keluarga untuk segera menandatangani berkas persetujuan? "