10. Maybe

32 7 0
                                    

Zayn POV :

" kau bisa lebih cepat Zayn?? "

" bisa. Tapi nyawamu paling penting. "

" ck. Aku tidak peduli! Injak lebih kencang saja gas nya! "

" 15 menit perjalanan saja kau lupa memakai sabuk pengamanmu. Sekarang kau minta aku lebih cepat? 5 menit lagi kau akan mati. "

" argh! "

Ssrek. Ceklek!

Kenapa gadis ini lucu sekali?

" see?? C'mon quickly stupid! " marahnya.

" hey hey. Slow down. Kenapa kau lebih nge-gas dari pada mobil ini. "

" hzz. i. Don't. Care. Just faster! "

" No. i won't. "

" what ever Zayn! Jika sesuatu terjadi pada ibuku, kau yang bertanggung jawab! "

Kemudian hening. Dia berbalik menghadap jendela mobil.

5 menit kemudian masih hening. Ada apa dengannya?

" ra? "

".."

" ra.. "

" hemm.. "

Dia tidur. Dan sekarang aku bebas untuk tersenyum.

Syahra POV :

" Kamar Alysha Azyd. "

" apa kau nona Syahra Azyd? " ucap suster.

" ya. Bisa kau lebih cepat?? "

" kau sudah ditunggu Dokter Brent diruangannya. Mari saya antar. "

Kemudian aku mengikuti suster ini keruangan Brent.

" permisi dokter, nona Syahra disini. " izin suster.

" Syahra? Kemarilah.. duduk. Em terimakasih suster. " ucap Brent seorang.

Suster itu menjawab lalu pergi meninggalkan ruangan Brent.

Sebelum aku duduk, Zayn menahanku.

" aku tunggu diluar. "

" No. please.. come in. Temani aku. "

Sejenak ia terdiam. Lalu mengangguk meng-iya kan.

" selamat sore Syahra. Bagaimana kabarmu? " tanya Brent dengan tersenyum kecil.

Ya. Aku tahu apa maksutnya. Brent sudah mengenalku sejak kecil.

" im fine, thanks. So how about my mom? " tanyaku to the point.

" sepertinya aku sudah mengatakan inti dari pembicaraan kita ini di telefon tadi. Kurang lebih itu yang ingin aku sampaikan. "

" tapi Brent, aku.. aku, bisa kau jelaskan sekali lagi? "

" kondisi mom lysha sudah melemah sejak satu minggu yang lalu Syahra. Ia tidak meminum obatnya. "

Mom.. apa kau membohongiku?

Kau bilang kau baik-baik saja.

You said that you feeling better.

But that's all is fake?

" hey. Cmon syahra. " ucap Brent menyadarkanku.

" okay next. "

" kau tidak berubah sya. Masih saja perfectionist. "

" lanjutkan saja Brent. " ujarku tak sabar.

" okay. Ingat aku menyuruh anggota keluarga untuk segera menandatangani berkas persetujuan? "

Yes or No : z.m.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang