❝ Misi 3: Ledakan Petasan dan Anjing Herder ❞

970 257 35
                                    

"Ssttt! Nunduk dong! Nanti kalo keliatan gimana?!" sewot Wonwoo pada Deka dan Hoshi yang sedang asyik memasukan petasan dalam panci punya Emaknya Seungkwan, Mpok Hyoyeon.

Bener-bener 2 manusia itu.

"Bentar dulu! Petasannya belum masuk semua nih. Ntar kalo udah masuk semua baru gua nunduk," balas Hoshi dengan cengiran menyebalkannya.

Wonwoo menepuk keningnya. Niat awal mereka ngumpet begini buat mata-matain Daniel dan Lalisa yang bakalan jalan bareng habis teraweh. Karena teraweh udah selesai, jadilah Wonwoo, Hoshi dan Deka langsung lari pontang-panting menuju kebon pisang yang ada di sebelah rumah Pak RW.

Mereka masih lengkap pake sarung sama peci. Tadi juga di jalan Hoshi sempet nyusruk gara-gara keserimpet sarung. Untung aja dia nggak nangis, Hoshi kan kuat.

"Deuh! Won, gua nggak ngerti lagi dah sama Daniel. Pak RW tuh galak banget asli, misi kita juga gagal. Gua beneran nggak habis pikir," ujar Deka yang udah jongkok di samping Wonwoo.

Wonwoo menggeleng, "Gua juga nggak ngerti, Dek. Soalnya kan kemaren si Minghao sama Dino nggak sengaja denger omongan Daniel sama Lalisa. Yaudahlah akhirnya dari situ rencana kita udah dipastikan gagal total," balas Wonwoo.

"Nah! Itulah kenapa Woozi langsung mindahin rencana dari yang awalnya ngejodohin Daniel sama Lalisa ke rencana bagaimana caranya melindungi Daniel dan Lalisa supaya bebas ngapel tnpa diganggu Pak RW," seru Hoshi yang berjalan menuju Deka dan Wonwoo. Dia baru aja abis naro panci berisi petasan di pinggir jalan.

"Ini petasan ngapain dah ditaro disini?" tanya Wonwoo.

Hoshi mengibaskan tangannya, "Tenang aja brader. Lu bakalan tau kegunaan petasan ini kalo Daniel sama Lalisa udah muncul," balas Hoshi.

Ketiga anak itu mengintip melalui tembok pembatas antara rumah Pak RW dengan kebon pisang.

"Wah! Itu Daniel udah keliatan, dia lagi sibuk main hape. Hm... Pasti lagi ngabarin Lalisa nih," gumam Deka dengan ekspresi yang... Ya seperti itu.

Saat Daniel sudah sampai di depan rumah Lalisa, buru-buru ketiga orang itu bersembunyi dibalik tembok pembatas.

"Hosh, siapin korek!" bisik Deka dan diangguki oleh Hoshi. Laki-laki sipit itu mengeluarkan korek kayu dari dalam kantong celana pendeknya. Kemana sarungnya Hoshi? Udah dia jadiin kain selempang, kaya yang dipake Kabayan gitu.

"Woy! Woy! Woy! Itu Lisa nya udah keluar!" bisik Wonwoo heboh sambil menepak-nepak pundak Deka dan Hoshi.

"Sabar sih anying! Sakit pundak gua dipukulin mulu!" sewot Deka. Lalu Deka berdiri di samping Wonwoo untuk mengintip kegiatan Lalisa dan Daniel.

Sedangkan Hoshi, sibuk merapikan petasan dalam panci sebelum dilparkan korek ke dalamnya.

"Chi! Nyalain sekarang!" seru Deka.

Hoshi menurut dan langsung menyundut sumbu petasan dengan api. Dengan segera mereka bertiga berlari menjauh dari tempat peledakan petasan sambil tutup telinga.

DUAR!
DUAR!
DUAR!
KLONTANG!

"E e e ecopot! Ah sialan! Kok jadi gua yang kaget?!!"

Itu Hoshi yang latah.

Dia yang masang, dia juga yang latah.

Daniel dan Lalisa terlihat kaget dan panik karena suara petasan. Lalisa sendiri hanya menutup telinga sambil berputar-putar bingung sedangkan Daniel hanya berjengit kaget mendengar setiap ledakan petasan tersebut.

Deka, Wonwoo dan Hoshi mendadak heboh karena melihat Daniel yang entah sengaja atau tidak, merangkul Lalisa. Ketiganya langsung bersorak heboh sambil berteriak, "AAAA~"

17's Ramadhan Mission [2.0] 🌠 SVT ft  Daniel-Lisa [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang