❝ Terpesona ❞

1.3K 340 38
                                    

Daniel duduk di pos ronda sambil menyandarkan kepalanya pada tiang penyangga pos ronda. Wajahnya lesu dan sering kali terdengar hela nafas. Ternyata dia masih galau.

Nggak jauh dari Daniel, ada Woozi dan Jun yang juga ikut duduk di pos ronda. Sesekali mereka ngelirik-lirik cantik ke arah Daniel yang ada di tiang seberang.

"Bro, napa sih lu? Muka sepet amat dari tadi siang," akhirnya Jun memulai percakapan diantara ketiga orang itu yang udah diem-dieman dari 10 menit yang lalu. Persis banget orang musuhan.

"Galau gua, bro. Masih nggak nyangka aja gua diputusin sama mantan yang udah 4 tahun. Mana gua sayang banget lagi sama dia," balas Daniel tanpa menatap ke arah Jun.

Woozi berdecak, "Yaelah, cewek nggak cuma satu, Dan. Disini juga banyak yang single kok. Cakep-cakep lagi, gua jamin lebih cakep dari pada mantan lu dah," celetuk Woozi yang mendadak secara nggak langsung mempromosikan cewek-cewek jomblo yang ada di Kampung TujuhBelas.

Daniel menoleh ke arah Woozi, "Ah yang bener lu? Lebih cakep dari mantan gua? Lebih baik dari mantan gua? Lebih setia? Lebih punya attitude? Bisa masak nggak? Bisa nggak kalo gua ajak serius? Bisa ngurus anak nggak? Siap nggak kalo gua ajakin bikin anak lebih dari 3?"

"ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM!!!"

Woozi sama Jun melotot horror ke arah Daniel. Manusia ini benar-benar minta di tabok. Daniel ngakak ngeliat ekspresi Jun dan Woozi.

"Ya nggaklah! Gila aja! Cukup 2 anak lebih baik," ralatnya sambil mengusap ujung matanya yang mengeluarkan air mata.

"Sampah lo jelek!" hardik Jun kesal sedangkan Woozi menoyor kepala Daniel dengan kencangnya sampai membentur tiang penyangga.

Bukannya berenti ketawa, Daniel malah makin ngakak sambil megangin pelipisnya yang barusan kebentur.

"BACOT LU KAMBING!!! GUA SUMPEL GITAR NIH MULUT LO!!!" sewot Woozi yang akhirnya ngomel juga dan mengeluarkan ancaman mautnya. Gitar sakti.

Daniel mau nggak mau diem, takut ancamannya Woozi beneran. Nanti mulut dia robek gara-gara beneran disumpel sama gitar saktinya Woozi.

"Cerita, cerita sama kita juga boleh, Dan. Kok bisa lu diputusin?" tanya Jun yang sedang memetik gitarnya. Nggak tau dapet dari mana itu gitar.

Daniel mengingat-ingat kronologi kejadian kenapa dia bisa diputusin sama si mantan, "Hm... Jadi kemaren gua baru balik dari kampus ya. Nah gua mampis tuh ke rumah pacar dulu, sebelum mampir gua isi bensin dulu. Cepe bro, lu bayangin aja gua ngisi bensin cepe dan pas sampe rumah dia gua malah disuguhin pemandangan tidak mengenakan dari temen deket gua sama pacar gua!" Daniel menceritakan kronologinya dengan sangat berapi-api sampai mukanya merah saking keselnya.

"Lo tau mereka lag ngapain?!" tanya Daniel sambil menatap Woozi dan Jun. Kedua orang itu menggeleng dengan polosnya

"Mereka lagi cipokan, bro! SAMTUL! SAMPAH BETUL!!! MATA GUA HINA BANGET YA ALLAH!!!" Daniel meraung dengan dramatisnya.

Woozi dan Jun mendadak kasian sama Daniel. Harusnya Daniel bisa ngerasain ciuman sama pacarnya sebelum putus. 😢

"Terus lo ngapain?" tanya Jun penasaran.

"Ya gua malah diputusin sama mantan. Dia bilang gua nggak nafsu sama dia. Ya gitu deh, dia pacaranya sama gua cuma pengen ngerasain dianuin doang. Ampas! Cinta dan bensin gua yang berharga!" Daniel merutuk lagi.

Woozi berdecih, "Gua jamin lo bakalan dapetin yang lebih dari dia. Tenang aja, gua banyak stok kok yang masih jomblo. Walaupun di kampung gini, ceweknya pada cakep-cakep. Jadi lo tenang aja," ujar Woozi dengan muka senganya.

Jun beringsut mendekat ke arah Woozi lalu membisikkan sesuatu di telinga Woozi, "Lo mau ngejodohin Daniel sama anak mana lagi anjir?" bisik Jun panik.

Woozi memberikan gestur santai pada Jun, "Tenang aja, Jun. Gua baru kepikiran barusan. Nanti kita rapat sama yang lain," balas Woozi seraya menunjukan smirk nya.

Jun mengangguk lalu melirik ke arah Daniel yang masih menadar lesu di tiang pos ronda sambil sesekali menghela nafas.

Kasian juga ini anak. Tapi stok cewek mana lagi yang mau di jodohin sama Daniel? batin Jun bingung.

Sayup-sayup suara orang-orang bersholawat mulai terdengar, rombongan pawai obor itu berjalan melewati pos ronda yang sedang diduduki oleh Jun, Daniel dan Woozi. Banyak sekali yang ikut berpartisipasi dalam pawai obor. Ada Joshua & Kiandra, Seungkwan, Deka, Hoshi, Wonwoo, Mingyu, Minghao, Seongwoo, Jaehwan juga ada. Semua anak Seventeen ikut, lalu ditambah ada Geng EXO, Daehwi, Woojin, Samuel dan Lucas juga ikut. Triplets Daehan, Minguk, Manse juga ikut.

"Woy, woy!  Itu siapa?!" ujar Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari seseorang di seberang sana.

"Mana woy?!" tanya Woozi sambil berusaha mencari orang yang dimaksud oleh Daniel.

Daniel menunjuk seseorang diseberang sana, "Itu anjer! Yang cakep itu, rambutnya panjang, yang lagi gendong si Minguk!" seru Daniel tidak sabaran.

Woozi dan Jun akhirnya mengerti lalu mengangguk paham, "Oh itu mah anak Pak RW, namanya Lalisa. Kakaknya si kembar Lucas-Samuel. Baru liat ya lo?" jawab Woozi santai.

Daniel diam. Dia masih bengong sambil menatap perempuan yang telah mengalihkan dunianya cuma dengan senyuman. Ea.

Woozi dan Jun heran, kenapa si Daniel nggak nyaut-nyaut dari tadi? Padahal ditungguin jawabannya.

"Woy! Napa sih lu ah?!" tegur Jun sambil mendorong pundak lebar Daniel.

Daniel hanya tersenyum-senyum, kelopak matanya tidak berkedip dan masih terus memperhatikan objek yang ia maksud.

"Ehe Ya Allah, cantiknya bidadari mu."

HADEEEH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HADEEEH.

"GUA PIKIR KENAPA ANJIR!!! KESEL BANGET GWA SAMA LO!"

Kedua orang itu menoyor kepala Daniel secara bersamaan saking kesalnya.

***

A/N:

Kiw.

17's Ramadhan Mission [2.0] 🌠 SVT ft  Daniel-Lisa [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang