Ada Naga di atas kastil setelah menempuh perjalanan panjang.
Ada Penyihir di dalam hutan. Percayalah, penyihir itu tidak menakutkan.
Ada Penyair yang terkulai di dekat meja, meratapi tulisannya.
Seperti yang dituliskan para Penyair, hidup itu selalu tiba-tiba dalam setiap biatnya.
Tidak selamanya akan berjalan lurus, tidak juga berkelok-kelok terus. Ini tentang bagaimana takdir dan kau yang menggenggamnya.
Kisah yang patut untuk diceritakan. Bukan hanya soal luka masa lalu, tetapi obsesinya pada kebahagiaan terlampau besar. Menarik serpihan jiwa kosong.
Bukan kisah paranormal dan juga hantu.
Bukan lagi kisah dongeng klasik.
Ini hanyalah seorang gadis yang sebentar lagi masuk ke dunianya sendiri. Lalu hidup di sana dan melupakan dunia. Ya sebentar lagi, tunggulah aku menjemputnya.
Siapa aku? Tak perlu tahu. Aku fana yang diciptakan sang gadis. Tetapi aku merasa hidup. Semua ingatan itu masih terekam jelas, dan inilah aku.
Jangan banyak bertanya, cepat habiskan makan malammu dan masuk kamarmu, kerjakan PR-mu. Semuanya akan tetap berjalan, tunggu saja.
Pada suatu masa, kau akan menemukan jawabannya. Mungkin bukan dengan secarik puisi, atau pantun. Bukan juga dengan menu sarapan manis atau makan siang yang enak dan banyak. Bukan juga dengan naluri pada kehidupan.
Tetapi, kau bisa menjadi apa saja. Dalam secarik puisi atau pantun, menu sarapan dan makan siang, naluri kehidupan. Atau keberhasilan yang didapatkan atau kisah tragis yang diceritakan. Tidak ada yang mengerti apa maksudnya.
Sebab memang tidak akan ada yang mengerti.
**
Permulaan Dongeng Seorang Gadis
— DIMULAI —
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Insouciant: The Girl Who Spend That Fairytale
Fantasy『 SUDAH TERBIT - C O M P L E T E D 』 Semua orang jahat, pikirnya. Ternyata selalu ada alasan mengapa setiap orang berubah, entah itu luka masa lalu atau perlakuan buruk di sekitar. Seperti seorang gadis yang terjerat dunianya; melupakan mayapada da...