Story by : Siti Rusinah
Jika ada kesalahan dalam penulisan kata atau penempatan yang kurang pas, mohon dibantu komen ya :D.
Detak jantung tak beraturan, nafas tersengal-sengal, deru suara mesin memekikkan telinga. Sebuah cairan kental menetes sedikit demi sedikit membuat keringat dingin bercucuran.
Aroma logam yang kuat menusuk indra penciuman. Seorang pria sedang duduk dengan logam ditangan kirinya, berpapasan dengan gadis berkulit sawo matang nampak menangis sesenggukan.
Kedua tangan mengatup, mencoba memohon ampun. Lirihan kepedihan tak menggubris pria ini. Wajah datar nan dingin membuatnya terlihat kejam.
"Aku mohon... lepaskan dia... kumohon..."
Muak mendengar suara ini, pria itupun bangkit dari duduknya. Berjalan melewati gadis ini, menutup rapat kedua telinganya, bersikap seakan-akan tuli.
Gadis ini putus asa, tidak ada harapan baginya untuk memohon. Ia bangkit dan mencoba segala cara untuk melepaskan Kakaknya. Rantai dengan karat yang pekat mengikat kedua tangan sang kakak.
Kaki yang terpasung, wajah penuh akan darah, bau amis seakan tergantikan dengan nyengatnya aroma logam.
"Stef bertahanlah... kumohon... sebentar lagi..."
Ameera, gadis kulit sawo matang ini harus menerima nasib buruk akibat ulah sang kakak. Keterlibatan Stef dalam dunia hitam membuatnya dirugikan, Stef yang ceroboh mencoba untuk membuat dirinya nampak mencolok.
Alhasil beberapa aparat kepolisian mencurigainya, Organisasi yang tak ingin terbongkar, dengan amat terpaksa untuk menghilangkan Stef dengan cara apapun.
Tak hanya itu saja yang dilakukan oleh Stef, ia mencoba untuk melakukan hal hal diluar aturan Organisasi, terlebih ia sembarangan dalam memangsa dan lupa untuk mencuci tangan.
Merasa muak dengan sifat Stef, beberapa atasan membuat keputusan, agar Stef dihukum dihadapan adiknya sendiri. Ameera sendiri mengetahui bahwa Stef terlibat dalam hal hal tersebut, berpikir bahwa semua akan baik baik saja ternyata diluar dugaan.
Ameera sangat terkejut, ketiak ia diculik dan ditahan pada sebuah kursi, dihadapkan langsung dengan Stef yang sedang dipukuli.
Meskipun hanya ada lima orang saja disini, akan tetapi akan sangat sulit untuk kabur apalagi meminta pertolongan orang lain. Berada di dalam sebuah pabrik dengan mesin yang menyala, sekeras apapun kamu berteriak tetap saja tidak akan terdengar.
Derap langkah kaki menghentikan Ameera, detak jantung Ameera berpacu sangat cepat, ia ketakutan. Hingga sebuah tangan menepuk bahunya, suara lembut mengalun di telinganya.
"Berhenti Ameera, menyakiti diri sendiri itu tidak baik."
Ameera gemetaran dengan susah payah ia membalikkan badannya, terkejut melihat siapa yang datang, seorang gadis?.
KAMU SEDANG MEMBACA
LESYA
ספרות נוערPENULIS KEMBALI !!! Cerita ini di update ulang dikarenakan banyaknya permintaan readers yang bikin author pusing😭 Tapi, akan ada beberapa part yang berbeda dan tentunya akan ada sedikit perubahan alur. Tenang aja, kalian gak akan bosan untuk memba...