Chapter 1 : Start The Love Story

32 3 0
                                    


Cukup lama gadis itu memeluk pemuda dengan surai senada dengannya itu, seolah tengah melepas rindu setelah beberapa tahun tidak bertemu. Setelah merasa sudah tenang, pemuda itu melepaskan pelukannya terlebih dahulu yang diikuti dengan si gadis bersurai kecoklatan itu. Hening menguasai mereka, gadis itu kini duduk menatap pemuda di hadapannya yang tengah membersihkan sisa-sisa air mata yang masih terdapat di ekor matanya.

"Maaf, aku sudah memeluk Anda seenaknya. Padahal anda baru saja sadar," ujar pemuda itu sembari menyunggingkan sebuah senyuman yang terkesan memaksa.

"Sebaiknya Anda kembali berbaring. Aku akan memberi tahu yang lain, dan sekalian membawa makanan untuk Anda." Ujar pemuda itu, yang kemudian bangkit berdiri dari posisinya sebelumnya.

"Baiklah, Terimakasih. Ah, jika boleh tahu, siapa namamu?" tanya gadis bersurai senada kepada pemuda itu.

Sejenak dari paras tampan pemuda itu, tercermin raut sedih dan tidak percaya secara bersamaan ketika gadis itu menanyakan namannya. Bukankah itu hal yang biasa bagi orang yang baru di kenal? Ya, itu menurut gadis itu. Namun, tidak dengan pemuda ini.

"Kashuu Kiyomitsu." singkatnya sembari kembali memasang fake smile di wajahnya, yang kemudian berjalan keluar dari kamar yang didiami gadis itu tanpa basa basi lagi.

"Ada apa dengan pemuda itu? Kenapa seakan-akan dia melihat kekasihnya yang sedang amnesia dan melupakannya?" Gumam gadis itu sembari menggembungkan kedua pipinya. Namun tidak lama setelahnya gadis itu kembali memasang ekspresi normalnya, atau lebih tepatnya ekspresi bingung.

"Entah kenapa.... Aku seakan melupakan sesuatu, sesuatu yang sangat berharga dan penting bagiku setelah melihat pemuda bernama kashuu itu." Gadis itu kembali menempati futon yang ia tempati sebelumnya. Ia duduk sembari menekuk kedua lututnya, menghadap kearah jendela yang terbuka, dan membiarkan sinar mentari pagi menyinari tubuh mungil berbalut perban dari gadis itu.

Gadis itu melipat kedua tangannya dan menaruh diatas lututnya, menatap dinding yang ada di hadapannya dengan tatapan yang kosong.

"Tapi.... apa?"

Akal dan pikiran dari gadis itu terus mencoba mencari tahu, apa yang gadis ini lupakan. Begitu dekat, namun juga jauh secara bersamaan. Namun hasil yang ia dapat adalah nihil. Gadis itu tidak dapat mengingat apapun, atau bahkan sedikitpun. Beruntungnya, gadis ini masih dapat mengingat namanya. Namun, naasnya ia bisa mengingat bagaimana caranya ia mendapatkan luka seburuk ini.

.

.

.

.

Di sisi lain, Kashuu yang sudah keluar dari kamar gadis itu tampak disambut dengan tiga orang anak. Satunya tengah memeluk seekor anak macan dan dengan 4 anak macan lain yang berada di lantai, duduk dengan manisnya. Yang satunya, seorang anak dengan surai silver yang tampaknya lebih pendek 12 cm dari si anak macan tadi, dan dengan iris ruby-nya yang berbinar anak itu menatap pemuda itu yang notabene baru saja keluar dari kamar yang ada di hadapan mereka. Dan yang satu lagi, seorang anak dengan surai pink yang kini tengah menatap pemuda itu dengan tatapan khawatir.

"K.... Kashuu-san bagaimana- keadaan Aruji?" tanya anak yang tengah menggendong seekor dari ke lima anak macan yang ia miliki itu, dengan gugup.

"Apa keadaan Aruji sudah lebih baik?" Kini, giliran anak bersurai pink itu yang bertanya.

"Kashuu-san," dan si surai silver ikut menimbrung percakapan.

Pemuda itu tampak menghela nafasnya sejenak. Sebenarnya ia ingin memberitahu anak-anak ini bahwa keadaan sang tuan mereka yang merupakan gadis yang berada di dalam sana, sangat jauh dari kata baik. Mengapa? Karena gadis itu sudah melupakan mereka semua. Namun melihat keadaan anak-anak itu, yang selalu mengkhawatirkan Arujinya, apa salahnya sedikit berbohong untuk hal ini.

Aruji Love StoryWhere stories live. Discover now