Chapter 2 : 真実が明らかになる {The Truth becomes clear}

28 3 0
                                    


                  Gadis itu masih tetap dalam posisinya, merenung ditemani dengan hangatnya sinar mentari pagi. Sebuah pemikiran dari gadis ini berhasil merebut perhatiannya sendiri, lantas ia berjalan kearah sebuah tas yang memang merupakan kepunyaan gadis itu. Tas biru yang tidak terlalu besar maupun kecil. Ryoko mulai mencoba menggeledah isi tasnya, berharap ia menemukan sesuatu yang tampak berguna. Benar saja, gadis ini berhasil menemukan smartphone nya serta sebuah mp3 player dari dalam tasnya. Ia segera mengecek smartphone miliknya berharap baterai dari smartphone itu masih penuh atau setidaknya masih bisa hidup untuk sekedar menghubungi seseorang, atau mencari cari informasi tenteng dimana ia berada sebenarnya. Beruntung, presentase dari smartphone gadis itu menunjukan angka 45% yang artinya dia masih bisa menghubungi seseorang dan mengorek informasi, dimana ia berada sekarang sebenarnya.

                  Jemari lentik gadis itu menelusuri menu di benda tersebut, ia menekan pada icon bergambar orang yang merupakan buku kontak. Anehnya tidak ada nama atau nomer telepon seseorang yang terdaftar di sana, gadis ini berinisiatif untuk mengecek riwayat panggilan. Disana terdapat sebuah nomer yan paling sering gadis ini hubungi, ia menekan nomer itu dan menunggu panggilan tersambung ke empunya nomer.

Tuuut...... tuuuut...... tuuuut

Hanya bunyi itu yang terdengar berulang ulang, namun gadis ini masih setia menunggu panggilannya tersambung.

"Mohon maaf, panggilan tidak dapat di teruskan. Silahkan periksa kembali nomor tujuan anda"

                  Dan akhirnya hanya suara dari operator yang menjawab panggilan dari gadis itu. Sejenak ia terlihat kecewa. Bagaimana tidak? Neneknya yang selama ini selalu ia telpon dan selalu panggilan dari gadis itu di jawab, tiba-tiba nomernya tak dapat dihubungi. Ia kemudian mengecek Bar sinyal di smartphonenya dan naas, tidak ada sinyal yang tertangkap oleh ponselnya.

       Helaan napas keluar dari bibir mungil gadis itu, merasa itu membuang-buang waktunya saja, Ryoko beranjak ke sebuah rak buku yang hampir penuh dengan buku-buku yang lumayan tebal. Ia kemudian mencari dan mengurutkan dari rak bagian atas hingga ke rak bagian bawah. Siapa tahu dia dapat menemukan informasi tentang keberadaannya melalui buku-buku yang ada di sini.

      Dan akhirnya ia mengambil sebuah buku yang berukuran cukup besar dan tebal, dengan sebuah judul yang bertuliskan 'Photo Album'. Gadis itu kembali menempati futonnya sembari membawa album foto itu. Dengan perlahan, ia membuka lembar demi lembar. Lembar pertama berisi foto-foto penghuni yang ada di bangunan yang ia tempati sekarang. Ia kembali membuka lembar lain yang kini menampilkan kegiatan-kegiatan mereka. Mulai dari membersihkan kamar dan ruangan-ruangan, Berkebun, mencuci, memasak, mengurus kuda dan lainnya. Namun sebuah foto mencuri perhatiannya. Itu adalah foto pemuda yang ia lihat pertama kali setelah ia sadar.

      Sebuah senyuman merekah di bibir gadis itu, yang semula ia melihat foto-foto untuk mencari informasi, kini ia membolak balik halaman hanya demi melihat pemuda itu. Entah apa yang merasuki gadis ini, namun setiap ia melihat foto-foto dari pemuda itu ia merasakan sebuah gejolak di hatinya. Ia merasakan semangat yang cukup aneh, wajahnya memerah begitu melihat foto pemuda itu, ditambah lagi wajah dingin nan tampan dan senyuman yang cukup er..... sexy (?) dari pemuda itu membuat ia merasa sangat antusias. Namun kesenangan itu harus berakhir dengan cepat.

        Gadis itu menemukan sebuah foto dimana seluruh pemuda yang menghuni bangunan ini, berfoto bersama dengan seorang gadis yang sangat familiar bagi Ryoko. Gadis di foto itu memiliki iris yang sewarna, rambut yang juga kecoklatan namun warna rambut dari gadis di foto itu lebih cerah di banding gadis ini. Iris gadis itu membola seketika ia semakin tidak mengerti mengapa IBU-nya berada di dalam foto ini? Dengan cepat gadis itu kembali membalik halaman demi halaman. Perlahan gadis ini mulai mengerti apa yang terjadi. Tepat dihalaman terakhir, gadis itu menemukan Amplop surat yang bagian sampulnya bertuliskan

Aruji Love StoryWhere stories live. Discover now