03'

245 48 0
                                    

Dibawah rindangnya pohon dengan angin senja menyapu kulit gadis yang menatap lurus ke depan dengan tatapan sendu. Tersirat rasa ketakutan, kehilangan, kesendirian, kerinduan yang menyelimuti kehidupan nya. Perlahan memejamkan matanya meresapi udara sore hari, melupakan sejenak beban pikirannya.

"Tuukkkk......."

"Aawww..."

Suara benturan batu kecil yang mengenai kepala gadis itu. Mengusik ketenangan jiwa nya detik itu juga. Memaksa nya membuka mata dengan mengusap pelan kepalanya. Diambilnya batu itu dan melihat ke arah belakang dan bola matanya bergerak menelusuri sekitar mencari sang pelaku.

"Hoooyyyy...." Suara James dengan menepuk pundak Nadine. James muncul dari balik pohon besar di samping Nadine duduk.

Nadine hanya memutar bola matanya malas. Melihat siapa pelaku yang menyambit kepalanya dengan batu tadi.

James berniat mengagetkan Nadine, tapi sepertinya tidak berhasil. Gadis itu menunjukkan ekspresi yang datar, James pun ambil posisi duduk disebelah Nadine.

"Sedang apa kau disini?" Tanya James.

Nadine tetap menatap lurus ke depan, mengabaikan James. Tak ada jawaban dari Nadine, James melirik Nadine dari ekor matanya dan ia baru sadar kalau Nadine masih mengenakan seragam sekolah. Itu artinya gadis itu belum pulang ke rumah nya sejak pulang sekolah tadi.

"Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kau pulang. Kau juga masih memakai seragam sekolah. Mau ku antar? Kebetulan aku membawa motor." Ucap James mencoba menawarkan tumpangan untuk Nadine.

"Aku bisa pulang sendiri dan aku masih ingin disini. Kalau kau ingin pulang silahkan." Ucap Nadine datar.

"Tidak. Aku akan menemanimu." Dan James mulai bersandar pada pohon besar di belakang nya. Sambil perlahan memejamkan matanya. Akhirnya Nadine membiarkan James menemaninya sore ini. Selama James tak banyak bicara, membiarkan nya merasa tentram senja itu. Sambil memandangi rerumputan luas di hadapan mereka.

Mereka berdua larut dalam suasana yang tenang merasakan damainya angin senja. Cukup lama hening, sampai akhirnya James buka suara.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya James memecah keheningan.

"Duduk." Jawab Nadine singkat.
"Kau menyebalkan juga orangnya." Balas James kesal.

"Nadz boleh aku tanya?"

"Tidak."

"Ayolah." James memohon.

"Hmmm." Nadine berdehem pelan tapi masih dapat di dengar James.

"Ok aku mau tanya Nadz, kau sering sekali bolos sekolah. Kau tidak khawatir tertinggal pelajaran, ya aku tau kau anak yang pintar. Kau pasti akan dengan mudah mengejarnya..." Jelas James.

"Aku harus pulang James." Nadine bangkit membersihkan roknya dari rumput-rumput kecil yang menempel. Dan beranjak meninggalkan James yang masih duduk.

"Nadine... Kau belum menjawab pertanyaan ku." Teriak James mengejar Nadine.

Nadine menoleh dan menatap tajam James, dan dengan seperti itu saja langsung membuat James mengerti Nadine tak ingin menjawabnya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksa mu." Ucap James.

"Kau tidak mau mengatakannya baik, aku akan cari tau sendiri Nadine." Ucap James berjalan ke arah motornya.

Setelah sampai dirumahnya, waktu sudah malam. Masuk ke ruang tamu masih gelap lampu belum menyala menandakan tak ada orang di dalamnya. Dibiarkan nya ruang tamu dengan keadaan gelap, ia memilih langsung ke kamar nya untuk membersihkan diri.

I MYSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang