BAB 5. Sarapan Bersama🍝

58 5 0
                                    


" Pelan-pelan jati diri sesorang pasti akan terbongkar."

~**~

Pemangkat, Kab. Sambas, Kalbar.

Di kediaman Raja.

Keesokan harinya, ia sudah siap dengan setelan baju batik SMA barunya pada pukul 5. 45 pagi. Tak lupa ia menyisir rambutnya dan memberi pomade. Kemudian ia semprotkan parfum ke baju.

Raja menaiki motornya dari garasi lalu menghidupkan mesin dan meluncur ke rumah Queen. Selama seminggu ia akan sarapan di rumah Queen.

Pagi ini cukup sepi di jalan dikarenakan masih pagi. Hanya orang orang yg sedang jogging saja tampak berlari di jalan dan juga pedagang sayur keliling.

Raja menikmati hawa dingin disini. Karena di lingkungan Pemangkat ini dekat dengan pantai dan gunung dengan nama Pantai Sinam dan Gunung Gajah. Sunrise-nya sangat indah saat ia melewatinya dan juga pemandangan menjadi lebih sejuk melihat gunung hijau nan besar.

Raja sampai di depan gerbang rumah Queen. Pintu gerbang rumah Queen tertutup dan ia celingak celinguk mencari satpam. Satpam yg melihat itupun menghampirinya.

"Ada apa ya nak?"tanya Pak satpam yg bernama Pak Muklis.

"Saya mau jemput Queen pak."

Pak satpam melirik jam. Baru pukul 6 pagi.

"Baru jam 6 udah mau berangkat?" tanya pak Satpam dengan heran.

Dengan cengiran Raja menjawab, "Sekalian mau sarapan."

"Oo gitu.. Ayok nak masuk."

Dengan izin pak Satpam, Raja pun memasuki area rumah Queen. Dilihatnya Queen sudah bangun dan sedang menyapu terasnya.

"Assalamualaikum." ucap Raja.

"Waalaikumsalam. Raja? Ini masih pagi loh mau berangkat sekolah." kata Queen dengan heran.

Raja sedikit mendengus,"Loe lupa kemarin tawarin gue sarapan dirumah loe??"

"Eumm... Oh iya ya, gue lupa. Hehe." Queen terkikuk

"Nanti kebiasaan loe ya??" ucap Raja sambil mencubit pipi Queen.

Queen mengaduh,"Ih... Sakit Raja."

Lalu Raja melepas cubitan itu.

"Yuk masuk." Ajak Queen dan Raja mengangguk.

Mereka berdua masuk dan langsung menuju meja makan. Queen mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk Raja. Dan Raja menerimanya dengan senang hati.

Di saat Queen menyibak poni nya, ada luka goresan yang cukup besar. Raja yang melihat itu memegang lukanya dan Queen mematung apa yang Raja lakukan.

" Ini luka apa?"

Dengan terbata-bata Queen menjawab,"Emm.. I-itu.. Cu-cuma kebentur pintu t-tadi."

Raja memicingkan mata dan meneliti luka goresan itu. Jika terbentur pintu, lukanya pasti hanya lebam saja. Dan luka yang ada di dahinya seperti cakaran kuku. Raja berpikir keras. Dan teringat dengan peristiwa kemarin. Tampak raut wajah Raja berubah menjadi memerah. Melihat itu Queen bingung dengan wajah Raja.

RaQue (Raja & Queen) : [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang