Piknik Day's

23 6 2
                                    

Siang ini, kami akan pergi piknik lalu ke kebun untuk memanen hasil pekerjaan Kim Ahjusi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini, kami akan pergi piknik lalu ke kebun untuk memanen hasil pekerjaan Kim Ahjusi.

"Oppa!! Palli!!" Rena berlarian meninggalkan Minhyun yang berada jauh dibelakangnya.

"Rena!! Jangan lari! Nanti jatuh lagi! Rena! Yaampun!" Minhyun mengejar Rena yang berada didepannya. Rena yang mendengar teriakan sang kakak pun hanya tertawa sambil tetap berlari.

"Sayang! Ayo makan dulu! Mama ada salad!" Arha meletakkan mangkuk berisi buah dan sayur ditengah kain yang mereka letakkan di kebun ini.

Semuanya berlarian mendekat ke arah Arha yang tengah membagi salad di atas piring.

Semuanya mulai duduk satu persatu lalu mencuci tangannya.

"Sekarang Papa pimpin doa dulu ya." Arha merapikan semuanya lalu ikut duduk dengan rapi.

Sehyun pun mimpin doa dengan segera dan mereka mulai makan.

"Adek, mau?" Minhyun menyuapkan roti ke Rena. Rena mengangguk dengan cepat.

"Habis makan, semuanya boleh main. Tapi makannya harus dihabisin ya?" Arha berseruh sambil menyuapi Rena.

Semuanya lekas mengangguk dan menghabiskan makanan mereka. Mereka segera membereskan bekas makanan mereka lalu berlarian disepanjang kebun.

"Yeayy!!! Banyak kupu-kupu Ena suka!!" Rena berlarian mengejar kupu-kupu sambil tertawa.

Mereka semua merasa senang, karena kesibukkan membuat mereka jadi sulit berkumpul seperti.

Rena berhenti di tempat pemeliharan buah dan sayur yang terdapat di sebuah rumah kaca. Ia tampak memandang sekeliling dengan heran, tanpa sadar ia berpisah dari saudara nya tadi.

Tempat ini begitu luas, sampai akhirnya ia berhenti saat melihat buah yang berwarna merah dengan bintik hitam untuk pertama kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat ini begitu luas, sampai akhirnya ia berhenti saat melihat buah yang berwarna merah dengan bintik hitam untuk pertama kalinya.

Tempat ini begitu luas, sampai akhirnya ia berhenti saat melihat buah yang berwarna merah dengan bintik hitam untuk pertama kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berusah menggapainya, sampai terjatuh dari kursi yang dipijaknya. Ringisan pelan Rena terdengar, namun ia tersenyum puas saat melihat buah itu ada digenggamannya. Lalu memakannya tanpa berfikir bahaya yang akan terjadi padanya.

°°°

Minhyun berlarian kesana-kemari mencari adiknya yang tiba-tiba menghilang saat tengah bermain. Ia berhenti saat melihat pintu rumah kaca yang terbuka, pikirannya kacau saat masuk dan melihat Rena berusaha menggapai buah yang sangat dilarang dalam keluarga mereka - Strawberry- dan akan memakannya.

Minhyun berlari kencang berusaha menghentikan sang adik memakan buah itu tapi terlambat, saat ia sampai buah itu telat habis dimakan sang adik.

Minhyun yang khawatir segera menjauhi sang adik dan ingin berlari ke arah Papa Hwang. Namun, saat berbalik Minhyun menabrak seseorang yang tinggi dibelakangnya.

"Papa, itu Rena.. rena makan,"
Saat mendongak ternyata Papa Hwang berada tepat di belakangnya. Papa Hwang hanya menatap sang kakak dengan rasa bersalah.

"Pa.. hiks, bantuin Rena ayo pa! Rena dalam bahaya! Hiks.. nanti dia harus dirawat Pa! Papa! Jangan diem aja!"

Minhyun menangis terduduk dihadapan Papa Hwang. Papa Hwang merangkul Minhyun, membawanya menjauh dari Rena duduk disebuah kursi di dalam rumah kaca itu. Lalu Papa Hwang mendekati Rena sambil berujar pelan.

"Rena.. Papa bilang apa tentang strawberry?"

Rena yang mendengar itu menoleh dengan terkejut lalu menjatuhkan buah-buahan yang dipegangnya tadi.

"Papa?"
Rena mendekat sambil menunduk, tubuhnya gemetar. Ia lupa bahwa sang Papa bilang ia tidak boleh mendekati rumah kaca saat piknik.
Astaga, apa yang ia perbuat?

"Maaf papa, Ena mau makan buah itu. Ena suka walnanya."

Sang Papa tersenyum simpul, lalu membersihkan sisa strawberry itu dari mulut dan tangan Rena.

"Lain kali, jangan jauh-jauh dari Minhyun oppa ok?"

Sang Papa lalu menggendong Rena mendekati Minhyuk yang hanya terus terisak pelan.

"Minhyun, ayo sini."

Minhyun berjalan pelan, dengan ingus dan airmata memenuhi wajahnya.

"Jangan bilang siapa-siapa tentang hal ini ok? Papa bakal jelasin nanti sama kamu. Sekarang bersihin mukanya dan senyum ok? Rena minta maaf sama oppa gih."

Rena turun dari gendongan sang Papa lalu mendekati Minhyun. Minhyun langsung beringsut menjauh, ketakutan mulai melingkupi hatinya.

"Maafin ena ya, ena janji gak jauh-jauh dali kakak lagi."

Rena menatap sang kakak penuh bersalah. Minhyun segera mengelap wajahnya, lalu dengan ragu mendekati sang adik.

"Papa, Rena kok?"

Minhyun menatap bingung sang adik. Setiap orang di keluarga Hwang memiliki alergi kronis dengan buah strawberry. Setiap orang yang memakan strawberry bisa dirawat dan pingsan berhari-hari. Minhyun pernah seperti itu dulu sama seperti kejadian Rena. Namun, sejak tahu akan alerginya tersebut, ia menjauhi sesuatu yang berbau strawberry.

"Rena, dia gak punya alergi seperti kita. Tapi, papa minta buat kamu rahasiakan hal ini dari siapapun. Papa akan jelasin nanti malam berdua, ok?"

Minhyun hanya mengangguk dan memeluk Rena sambil menggumamkan kata maaf.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang diluar sana yang mendengar dan melihat semua kejadian itu. Ia tersenyum sinis lalu berlalu pergi.

Tbc

Selamat hari pahlawan semuanya!
Sorry ya baru up😭😭 gue gatau harus ngetik apa

10 November 2018

The True Of Live and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang