Seorang remaja laki laki turun dari mobilnya,mamantapkan diri untuk melangkah memasuki sekolah barunya. Namun baru dua tiga langkah, langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis bak gembel sedang mengomel-omel.
Tanpa ia sadari,ia tersenyum bukan senyum tulus atau senyum yang menyenangkan namun sebuah senyum miring yang berkesan merendahkan.
Lalu ia berdeham sebentar dan memasukkan tangan nya di saku celana abu-abu nya itu. Dengan gaya cool nya berjalan kearah gadis itu.
"Biasa aja kali. Emang lo pikir jam masuk sekolah lo dulu sama sekarang sama? Lebay banget" ujarnya
Gadis tersebut menghentikan omelannya dan mendongak "Lo siapa sih nyambung-nyambung omongan gue? Suka suka gue dong apa urusannya ke lo, lagi pula ini kan hari pertama PLS jadi otomatis gue gak tau lah jam masuk nih sekolah" ketus gadis tersebut
Ia sedikit terkejut akan balasan gadis itu namun segera ia tutupi dengan tampang cool nya. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam sekolah tesebut dan meninggalkan gadis tersebut.
*********
Nessa melangkahkan kaki nya, berjalan dengan tenang disepanjang koridor sekolah nya. Ia melihat ke kanan dan ke kiri beberapa pasang mata menatapnya dengan tatapan aneh disertai bisik-bisikan. Dengan dingin nya tanpa senyuman, ia hanya memutar bola matanya, malas menanggapi.
Sesekali ia melirik kelas yang dilewati dan ruangan lainnya. Tujuannya sekarang hanya mencari sahabat.
Berjalan lagi, lagi, dan lagi dan tak lama kemudian..
Brrrukkkk...
"aawww.." pekik nya dan menoleh kebelakang melihat si pelaku yang menabrak nya
"so-sorry gue gak sengaja" ujar si pelaku yang nampak tak asing bagi Nessa
"Lo Glorya kan? "
Gadis tersebut memberanikan diri mendongak "Ya. Kok lo tau nama gue? " mengernyitkan dahi nya
"Lo kagak ingat gue yang minggu lalu ketemu kagak sengaja nabrak lo pas di museum"
Kerutan di dahi nya pun semakin dalam,sedang loading mengingat kejadian tersebut. Beberapa detik kemudian ia pun mengingat nya.
Glorya pun hanya ber 'oh' ria sembari mengangguk anggukan kepalanya.
"Oh iya sekali lagi sorry ya"
"Ahh..gak papa kok anggap aja kita impas"
Glorya pun menganggukan kepala nya. Saat hendak berpamitan untuk pergi terdengar suara bel.
Krrriinggg...
Disertai suara berat khas laki laki yang sedang memberikan informasi melalui toa.
"Tes.. Tes... 1..2..3 perhatian untuk seluruh siswa/i kelas 10 Sma Nusa Bangsa untuk segera memasuki ruang aula sekarang untuk pembagian gugus nya masing masing. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih"
"Kesana bareng yuk!! " ujar glorya semangat sambil menarik tangan nessa
"Tu-tunggu.."
Raut wajah glorya berubah menjadi sendu dan perlahan melapas kan genggaman tangan nya di tangan nessa tadi. Nessa yang di perlakukan begitu merasa tidak enak hati
"kenapa? Lo gak mau bareng gue ya? "
"Hm...bukan gitu.. tapi ya sudah lah. Ayo!! " seru nessa dan menarik tangan glorya
"Ayo!!! "
********
Helaan napas berulang kali keluar, Nessa sangat benci kepada keputusan pihak osis yang membuat nya berada di gugus 5,gugus Alamanda. Bagaimana tidak setelah mendengar banyak bacot dari pihak osis,ia harus berada di gugus yang berbeda dengan sahabat nya,Joelita
Nessa tipe orang paling anti sama orang baru namun ketika sudah kenal beda 100%
"Juw..gimana nih kita beda gugus loh? Sumpah nyebeliin banget tau gak sih, soalnya yang gue kenal di gugus tuh cuma Mellysa. Cewek jutek dari kelas sebelah waktu kita Smp dulu, apalagi tuh orang kalo kita mingkep ya dia juga mingkep. Intinya kita dulu yang harus ngomong sama dia dan satu lagi,-"
Nessa kebingungan pasalnya juwita memberikan kode untuk menoleh kebelakang. Nessa yang binggung hanya menggaruk tengkuk nya tak gatal lantas berbalik.
Seketika matanya melotot,mulutnya melongo dan segera ia bekap dengan telapak tangan nya.
Mellysa lantas melangkah mendekati nessa, Nessa segera menutupi kegugupanya dengan memasang tampang dingin nya namun ia tetus mengggigit bibir bawahnya, menyalurkan kegugupannya.
"Sa..gue dengar semua ucapan lo"
"Hm..gue gak nanya tuh. Tapi kan fakta kalo lo emang gitu? " jawab nessa sambil melipatkan kedua tangan nya didepan dadanya
"Hm...ya udah entar kalo lo mau masuk tas lo buat di samping gue aja, kita sebangku" ujarnya santai sambil berlalu.
Nessa yang melihat hal itu dibuat cengo akan ujaran Mellysa. Ia menoleh kearah juwita yang malah cekikikan dan mengangkat bahunya, tidak mau tau. Lantas berlari menuju kelas, ruang gugus nya.
*******
H. E. N. I. N. G
Suasana yang menggambarkan tempat duduk
Mellysa dan Nessa. Seperti ucapan nessa tadi,harus kita dulu yang memulai pembicaraan ketika bersama Mellysa.Awalnya Nessa menolak ajakan mellysa untuk duduk disebelahnya namun ketika memasuki kelas,ia melihat semua bangku telah terisi. Jadi dengan berat hati ia duduk di sebelah singa.hehehe
Nessa berdeham sebentar "ekhem..ng.. Mell soal tadi gue minta maaf ya"
Mellysa menoleh sebentar ke arah nessa kemudian melanjutkan kegiatan yang tertunda tadi.
Nessa yang merasa tak di tanggapi semakin linglung "Ng.. gimana mel lo mau maafin gue kan? Seriusan deh yang tadi itu cuma bercanda doang. Please..." ujar nessa sambil menangkupkan telapak tangannya, memohon
Sekali lagi, Mellysa hanya menoleh kemudian mendecakkan lidahnya,sebal
'Oi kampret!! Kok lo yang sebal sih seharusnya gue. Orang daritadi ngomong di kacangin. Lo kira gue hantu ye. Aissshh coba aja tadi masih ada bangku yang tersisa gak bakal gue duduk samping lo,mak lampir!! " batin Nessa
Nessa memutar bola matanya malas kemudian berkata lagi "Mell-
"Ck. Ya udah sih. Gak usah pake di ulang sampe tiga kali. Udah gue maafin. Sekarang mending lo diem. Ganggu aja"
'sumpah ingin gue boleh bunuh lo gak?! '
_________________________________________________
Wahwahwah akhirnya part 2 udah aku publish nih.. Aduh kok degdeg ya?
Jadi gimana nih cerita nya? Ngebosanin ya? Klo iya sorry gaes karena ini karya pertama gue tapi klo ceritanya gk ngebosanin kalian,syukur deh..
Oh iya jan lupa vote ya gaes dan coment juga terserah mau saran,kritik atah apapun itu gua terima.
Ok fix, kalo ada typo dan cerita yang gak nyambung maafkan daku🙏🙏🙏
Karena daku juga manusia hehehehehOkay maaciww 😄😄😄
Dan dadah.. ✋✋✋Sorry kalo gue kebanyakan bacot
Salam sayang dari author, Rosa istri guanlen.
~Enemy by Nessrossa_461
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy
Teen Fictionkisah sebuah kehidupan remaja pada sebuah sekolah yang termasuk jajaran sekolah elit dan sekolah rujukan negara. Sekolah yang amat di segani dan dicintai masyarakat setempat. Kenapa tidak? Karena untuk masuk kesekolah tersebut membutuhkan banyak us...