Ceritanya, Bokuto sama Kuroo lagi liburan ke tempat yang jauh gitu. Bareng Akaashi sama Kenma juga. Awalnya Tsukishima mau diajak juga sama Hinata. Eh, mereka ada urusan (Tsukishima sih auto nolak, ya). Alhasil, Kuroo dengan bersusah payah berusaha membujuk Kenma buat ikut.
"Ken, ikut sih!! Please!! Tolong gue!! Kalo gue liburan bareng Bokuto sama Akaashi, nanti gue cuman jadi nyamuk doang, Ken!! Gue nanti traktir pai apel selama sebulan, deh!! Mau ya??"
"Cooking Nana 2."
"Okeh okeh, deh! Gue beliin. Deal?"
"Deal."
Nah, sekarang mereka udah nyampe di Bandara tempat yang ditujunya. Mereka tinggal nunggu koper-koper di Conveyer Belt. Kuroo ngambil troli buat naruh luggages nya. Bokuto juga ngambil satu.
Karena koper mereka gak kunjung dateng. Bokuto yang sangat bosen berdiri menunggu, memutuskan untuk melirik troli yang ia pegang. Tiba-tiba terbesit ide di kepalanya, membuat Bokuto memanggil sohibnya.
"Kur, kur! Gua punya ide, kur!!"
Kuroo yang lagi ngeliatin Conveyer Belt sambil sesekali melirik Kenma bermain game pun menengok Bokuto dengan muka penasaran.
"Whoa, apa idenya, bro? Dan plis, jangan panggil gue Kur kur. Lu kira gue ayam apa?"
"Lah, abis cocok buat lo, bro! Nah, bagaimana kalo gua dudukin troli itu terus lu dorong?? Itu pasti seru, bro!! Kita bisa gantian!"
Kuroo terdiam sebentar sebelum akhirnya nyengir lebar.
"Ayo kita lakukan, bro."
––––––––
"Kozume-san."
Kenma menengok Akaashi yang baru saja selesai pergi dari kamar mandi.
"Ya?"
"Bokuto-san sama Kuroo-san kemana?"
"Umm..."
-------
"BROOOO LEBIH KENCENG LAGI BRO!!! HAHAHAHA!!"
"KECEPATAN PENUUHHH!!"
"HANJIR BRO JANGAN KENCENG-KENCENG JUGA–AAAAAAHHH!!!!"
"ANJAY"
"Untung ga kena... LU MAU NABRAKIN GUA KE TEMBOK BRO?!"
"Troli ini lepas kendali, bro."
"Alah, kampret. Yaudah gantian, bro!"
"OKIE DOKIE!!"
-------
"... Itu mereka ngapain?"
"Naikin troli."
Akaashi terdiam.
"Bawaannya udah kamu ambil semua, kan?"
"Udah. Tinggal ditaruh di troli."
"Yaudah, kita tinggalin aja mereka. Aku bakal ambil dua disana."
"Oke."
-----
"Woi! Woi! Woi! Bokuto, stop!!!" Ujar Kuroo secara tiba-tiba. Membuat Bokuto mengerem mendadak dan hampir melempar Kuroo ke depan, untungnya sang calon korban memiliki refleks yang hebat.
"Ouch!"
"Maaf, bro! Napa? Kok minta berhenti??"
"Akaashi sama Kenma kemana?" Tanya Kuroo.
"Lah," yang ditanya ikut bingung "Bukannya– lah kok mereka ilang?!?" jerit Bokuto.
"Bro gimana, nih?! Masa kita terdampar disini tanpa bawaan?! Atau bisa aja Akaashi yang tersesat bareng Kenma!"
Mendengar omongan Kuroo, Bokuto mendadak panik.
"Kita harus mencari mereka! Tapi gimana caranya?"
Kuroo berpikir sejenak.
"Aku tau, bro!! Kita panggil aja mereka dulu, baru kalo gak ketemu kita bilang ke staff nya. Oke?"
"Lu emang jenius, bro!"
Kuroo terkekeh.
"Mau gimana lagi, gua emang gitu kok."
------
"Kita beneran ninggalin mereka, Akaashi?" Tanya sang setter berkepala pudding.
"Nggak, lah. Kita tunggu aja sampe mereka selesai mainnya."
"Oke. Tapi gue yakin pasti lama. Malesnya."
"Mau bagaimana lagi, Kozume-san. Kalo kita tinggalin, bisa-bisa mereka mati karna terdampar, ya kan?"
Kenma mengangguk. Sebelum akhirnya membuka mulutnya lagi.
"Um, Akaashi, kan udah gue bilang, panggil aja gue–"
"KENMAAAAAAAA!!"
Kenma tertegun.
"ARGHAAASHIIIII!!!!!!!"
Akaashi menghela napas panjang.
Akaashi dan Kenma menatap satu sama lain sebelum mereka mengangguk bersamaan.
"Mari kita berpura-pura tak kenal dengan dua idiot itu."
Akaashi dan Kenma pun dengan terburu-buru meninggalkan tempat. Masa bodoh dengan keadaan dua sejoli itu sekarang, yang penting mereka gak mau menanggung malu.
–––––————
Hohoho, tenang saja teman-teman, Kurtet ga mati kok, Bokuto juga.
Untungnya Kuroo kepikiran buat nelpon Kenma. Jadi mereka ga terdampar gaes :D
Cerdas sekaleh kau, bang :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegajean HQ + Random things
CasualeBerisi buah hasil pemikiran author yang tiba-tiba mendapatkan pencerahan (?) coret, mendapatkan keunfaedahan. ⚠️ Humor nya retjeh dan garing. Bahasanya amburadul. Pokoknya asemeleh asemeleh gitulah. ⚠️ Anggap aja buku random, lagian, siapa yang mau...