9. Ambyar

3K 243 21
                                    

"Tuan, Non?"

"Kenapa Pak? Masih macet?" jawab Ali seperti orang ngigau, karena dia berbicara tapi matanya masih terpejam.

"Bukan Tuan, macetnya sudah selesai sekarang sudah sampai."

"Ha? Nyampe?" seketika mata Ali terbuka dan menegakan badanya, membuat Prilly terbangun. Dan yah, Ali baru sadar bahwa Prilly tidur bersandar dipundaknya. 'Yah bangun, baru aja mau gue gendong kaya di sinetron.' batinnya kecewa.

"Kenapa? Sudah sampai?" tanya Prilly dengan suara serak sambil mengumpulkan nyawanya karena baru bangun tidur.

"Iya Bos, aku aja gak sadar saking nyenyaknya tidur. Ayo Bos keluar."

"Hm. Duluan aja,"

"Oke Bos," lalu Ali membuka pintu mobil dan melangkah keluar. Sedangkan Prilly mengeluarkan kacanya, dan membenarkan make up nya. Tidak pernah dia sampai ketiduran seperti ini. Apalagi didepan karyawannya.

Prilly pun keluar dari mobil dan melihat Ali seperti orang yang tidak pernah melihat hotel.

"Jangan malu-maluin." ucapnya melewati Ali. Singkat tapi berhasil membuat Ali tersindir dan memutar bola mata malasnya lalu berjalan mengikuti Bosnya.

"Gimana Li? Kamu nginap apa gak?" tanya Prilly sejenak berhenti.

"Eum.. bentar Bos lagi bingung nih, masalahnya Mama gimana, gitu."

"Ya ditelfon dong,"

"Ini juga lagi telpon kok Bos, sans." jawab Ali yang mulai menempelkan hapenya ke telinga, membuat Prilly berjalan ke tempat duduk yang disediakan di dekat pusat informasi.Merenggangkan otot-otot badannya karena tadi tidur sambil duduk.

"HA YANG BENER MA?" Prilly langsung menoleh saat mendengar suara itu.

"WAHHHH ALI SANGAT BAHAGIAAA!"

"AHHH MAMA, NANTI KASIH TAU ALI BENTUKNYA KEK GIMANA, KIRIM WA MA WA!"

"IYA MA, NANTI POKOKNYA ALI PAMERIN KE UDIN GITU BIAR IRI, YA GAK MA?" semua orang yang melewatinya menatap aneh Ali.

Prilly langsung membatin.
















'WAH! DIA KOK NIAT BANGET MALU-MALUIN AKU?!'

Prilly langsung menghembuskan nafasnya kasar. Seumur hidup Prilly membawa karyawan untuk event perusahaan seperti ini tidak ada kehebohan seperti yang dilakukan Ali, yang ada mereka jaim minimal untuk nama baik Bosnya. Nah Ali? Wah ini mah spesies langka. Mana ada karyawan yang berani mempermalukan Bosnya didepan umum? Beri dia tepukan yang gemuruh.

Ali berjalan santai ke arah Prilly yang sedang menatapnya datar.

"Ayok Bos, nanti baju dan segala macem dianterin supir kan? Yaudah ayo." ucapnya riang seperti tidak punya dosa.

"Bahas apa kamu dengan Mama mu tadi?" lalu tiba-tiba Ali langsung duduk disebelah Prilly, membuat Prilly mengerinyitkan dahinya sejenak sambil menatap Ali.

"Tadi tuh Bos, Mama seneng banget dapet bonus dari arisan gitu,"

'Wah. Hebat, arisan ternyata.'

"Tau gak Bos bonusnya apa? Tau gak?" Prilly menggelengkan kepalanya datar.

"TAPERWER EDISI TERBARU BOS!" ucap Ali sangat bahagia, sedangkan Prilly hanya bisa melongo dan menatap Ali kaget.

"Bayangin Bos, taperwer edisi terbaru kan comel-comel gitooo, jadi peng--"

"TAPERWER?! KARENA TAPERWER KAMU TERIAK-TERIAK KAYAK ORANG GILA DITELFON TADI?!"

My Ignorant Boss [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang