Chapter 3

206 8 3
                                    

Gmn castnya? Cocok? Ato gak?

Moga aja cocok ya

Vote dulu sebelum baca

***

Tok tok tok tok!

TOK TOK TOK!

Alsa kaget menyemburkan air yang baru diminum nya ketika pintu diketuk keras. Dengan langkah yang terbirit-birit, Alsa membuka pintu dan mendapatkan Pamella sedang berdiri memandangnya dengan wajah merah padam.

Alsa siap untuk meledak, "PAM!"

"Bocah! Lo tau ini jam berapa hah? Darimana aja lo, kunyuk? Pintu kos gak lo kunci, kompor lo idupin, trus sekarang jam setengah dua belas." teriaknya greget.

Alsa mengacak rambutnya melihat Pamella tidak merespon, "setengah dua belas, Pam! Ya ampun, gimana jadinya kalo gue gak masuk ke kosan lo? Bu Hajat bakal ngamuk liat kosan nya kebakar!"

Pamella menunduk menggigit bibirnya, "a-anu, Sa-"

Alsa mendecak, "una-anu-una-anu! Ngomong yang jelas kek." ketusnya.

Pamella mendongak dengan wajah merah padam, memberi kode untuk Alsa lewat matanya agar melihat ke sebelah.

Menoleh ke samping kiri Pamella lalu mendongak menatap seorang lelaki tinggi berwajah tampan dengan headphone wireless di lehernya. Alsa mengernyit karena sepanjang dia ber sahabat dengan Pamella, Alsa tak tahu siapa lelaki ini.

Merasa aneh karena ekspresi pria disebelah sahabatnya sungguh datar. Hingga pandangan Alsa turun dan mata nya sontak melotot melihat satu tangan pria itu melingkar indah di pinggang Pamella.

Alsa mangap-mangap seperti ikan melihatnya, lalu memicingkan matanya pada Pamella yang tampak memerah dan menggigit bibirnya.

Alsa bersidekap, "siapa dia?" intograsi Alsa.

Bola mata Pamella bergerak ke segala arah, "itu... nganu..." jelas nya ambigu, dengan tangan yang mencoba melepaskan rengkuhan lelaki disebelahnya, namun sialan nya rengkuhan itu semakin erat.

Dengan susah payah, rengkuhan itu pun terlepas membuat Alston menoleh menatap Pamella. Pamella membalas menatapnya sengit, lalu beringsut kesamping Alsa untuk bersembunyi.

"Makasih sekali lagi." ucap Pamella dibelakang Alsa, Alsa menatap mereka berdua heran.

Alston mengangguk singkat, Pamella menghela nafas lega dibelakang Alsa yang kemudian badannya tersentak karena tangannya ditarik Alston, Pamella hendak protes namun terlambat saat pria itu mengecup keningnya.

Aksi tadi bagaikan sengatan listrik kecil bagi Pamella yang sanggup membuatnya terdiam. Alsa yang menonton kejutan singkat tadi sontak kaget dengan mulut menganga, mata melotot, dan tangan memegang dada layaknya terkena serangan jantung.

Terdiam, Pamella melotot pada Alston, "laters, baby." ucap Alston setelah kecupannya lalu berbalik pergi sembari memasang headphone nya dikepala seperti tidak terjadi apa-apa.

Sedangkan disana, Pamella dan Alsa saling bertatap mata. Pamella dengan raut linglung nya dan Alsa dengan raut soak nya. Alsa siap kembali meledak namun di tahan Pamella dengan membekap mulutnya dan menyeret Alsa masuk kedalam.

"Mmpphh!! Mpphhhhh! Mmleppammhh."

***

06.40 am

Alarm jam weker berbunyi untuk kesekian kali, Pamella akhirnya menggeliat bangun dari tidurnya saat alarm berbunyi untuk yang ketiga kalinya. Pamella yang setengah sadar meraba nakas lalu mematikan alarm tersebut. Pamella duduk dari posisi tidurnya yang tidak elit, gadis itu menguap lalu menoleh melihat jam.

My Devilish Teacher ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang