.
.
.
.
.
.
.Syug disini mau negasin klo ff ini tuh sedikit rumit.
Takut nya gk sesuai sama readers yang baca. Dan makasih juga sama yang udh mau baca cerita syug. Syug kasih tau lagi klo cerita blue heart ini lebih rumit. Kalo menurut readers Yoongi sama jimin cuma sekedar temen trus dijodohin trus Yoongi dibenci jimin tuh NO, itu salah. Ini lebih rumit lagi, jadi maaf kalau gk sesuai sama selera atau ekspetasi kalian.Dan kalian bakal tau alur nya seiring jalan cerita yang bakal syug update. Semua permasalahan bakal diurai satu persatu. Sekali lagi makasi sama yang mau baca dan vote cerita syug.
~ENJOY~.
.
.
.
.
.15/15 Maret
Musim semi semakin dekat, Yoongi berencana mengajak Jimin ke taman kota Seoul saat musim semi tiba. Melihat bunga-bunga bermekaran.
Yoongi kini sedang menunggu Jimin pulang. Ada kabar bahagia yang harus disampaikan untuk suaminya itu. Tak lupa ia menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Senyum manis Yoongi semakin lebar saat sebuah derit pintu terbuka terdengar sampai ke pendengarannya.
Ia segera berlari kecil menyambut orang yang di anggap sebagai yang terpenting di hidup nya. Jimin-suaminya seperti biasa menyerahkan tasnya untuk dibawa oleh Yoongi.
Tapi kali ini, raut wajah suaminya itu terlihat sangat kusut seperti benang yang tak bisa diurai. Senyum manis Yoongi sedikit luntur menjadi raut khawatir.
"Jimin...ada apa?kau terlihat sangat lelah,aku bisa menyiapkan air panas untukmu." Yoongi berujar masih dengan raut khawatir.
Jimin melirik Yoongi tak minat, ia mengendurkan dasi yang tersampir apik dilehernya. "Hn, aku lelah jadi jangan bertanya terlalu banyak, aku hanya ingin istirahat."
"Jimin, kau tidak makan dulu?"
"Ck...kau tidak dengar apa yang ku katakan tadi Min Yoongi?atau memang pendengaran mu sudah mulai menua?" Jimin berbalik menatap Yoongi datar.
Netra Yoongi memancarkan keterkejutan. Tidak biasanya Jimin seperti ini. Seberat apa masalah yang Jimin hadapi sampai namja tampan itu terlihat sangat frustasi.
Yoongi diam menatap punggung Jimin yang semakin jauh dan menghilang dibalik pintu kamarnya. Yoongi berjalan menyusul Jimin kedalam kamar. Ia letakkan tas yang dibawa di atas ranjang.
Yoongi merogoh kantung apron biru pastelnya,memandang sendu pada sebuah benda persegi panjang dengan dua buah garis merah yang tadinya akan ditunjukan untuk Jimin. Tapi ia urungkan dan menyimpan benda tersebut kedalam laci disamping tempat tidur. Menunggu Jimin selesai mandi, netra Yoongi menangkap ponsel Jimin diatas meja lampu.
Kebetulan ponsel yang ditatap Yoongi berdering. ia memandang pintu kamar mandi yang tertutup, ragu dijawab atau tidak. Akhirnya Yoongi berjalan perlahan kearah ponsel Jimin. Mungkin yang menelpon adalah kolega atau teman kantor Jimin.
Sempat Yoongi membaca nama penelpon, kemudian ditempelkannya benda persegi panjang itu ke dekat telinga.
"yeoboseo?"
"Ohh...Jiminie kenapa lama sekali mengangkat nya?Hyeji mencarimu, katanya dia rindu bertemu dengan appa nya."
"..."
"Jiminie?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.15/02 April
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Heart {MINYOON/KOOKGA/SOPE} ❗ DISCOUNTINUE
Fanfiction{SLOW UPDATE} ---------------------- Yoongi hanya tahu dia dijodohkan dengan Jimin. Sahabat masa kecilnya dahulu. Semuanya mungkin akan berjalan lancar kalau saja Yoongi tidak melihat Jimin dan seorang wanita disaat harusnya mereka menyambut musim...