4 | He my brother

36 4 0
                                    


"Selamat siang" suara orang lain dari balik pintu, dia mengetuk pintu berkali-kali. Ada tiga kali ucapan selamat siang hari ini. Aku dan Sean terperanjat bangun, belum tidur.

"Siapa ra?" Sean menoleh padaku.

"Entahlah, sejauh ini aku belum memesan barang apapun, mungkin dibalik pintu itu pengirim paket. Kamu?" aku balik bertanya.

"Nggak, aku sedang bokek" ucap Sean.

Aku memutuskan membuka pintu, Sean masih menunggu di atas kasur. Dari suaranya terdengar berat, kemungkinan dia laki-laki. Atau pun perempuan dengan suara berat.

Melangkah mendekati pintu, perlahan membukanya. Berdiri seorang laki-laki tegap, putih dan tampan. Aku tahu siapa orang ini. Namanya Roshi, siswa angkatanku yang berasal dari china. Dia terlihat menyodorkan sesuatu, kemudian tersenyum padaku. Aku membalasnya.

"Ini apa?" aku bertanya seraya mengangkat kotak kecil pemberiannya.

"Itu buat kamu ra" dia tersenyum, kemudian berbalik badan. Dia pergi meninggalkan.

Dia memang bisa bahasa Indonesia, setahun yang lalu dia terus-menerus memaksaku untuk mengajarinya bahasa Indonesia. Kami membuat kesepakatan, aku mengajarinya bahasa Indonesia dan dia mengajariku bahasa china. Pengucapan bahasa Indonesia nya memang agak patah-patah dan tidak sempurna. Tapi dia selalu berusaha, menjadikanku guru privat.

Aku menutup pintu dan berjalan kembali ke Sean.

Sean terlihat bingung "apa itu ra?"

"Entahlah dari Roshi"

"Apa? Roshi? Laki-laki china ganteng itu? Omegot" ini kaget bener apa bohong sih.

"Lebay" aku memutar-mutar kotak kecil tadi, apa yah isinya? Aku tidak sabaran untuk membukanya. Sebelum kuputuskan membukanya, aku melihat sepotong kertas putih. Bertuliskan 'to:TaranaVanesh'.

"Itu buat kamu ya ra?" Sean ikut membaca kertas putih.

"Iya"

"Padahal aku ngarep banget" rautnya memelas, lalu badannya meringkuk diatas kasur. Aku tidak menanggapinya, sibuk mengotak-atik kotak yang berada di tanganku ini. Berbalut kertas kado berwarna pink, aku benci pink.

Aku putuskan membukanya saat sudah kembali ke Indonesia. Nanti saat aku dan Sean tau isinya, Sean akan bertambah sedih. Sean pernah bilang, ia jatuh cinta dengan Roshi. Aku tidak bermaksud mengecewakannya.

**

Tak terasa sudah seminggu, besok adalah hari dimana aku di Wisuda. Acara graduation yang sangat besar, dihadiri oleh orang tua dari seluruh penjuru dunia.

Pukul delapan malam, Sean sudah tertidur pulas. Dengan hati-hati aku mmengambil laptopku, membukanya dan meng-aktifkannya. Membuka Email. Ada empat surat belum terbaca.

Andra (2)

DhekkyBaraa(1)

HanaDevira(1)

Mama? Tumben dia Email aku. Kangen?

Andra : kakak😍Happy graduation kak❤jadi pemudi yang lebih baik lagi❤sayang sama dede Andra😳cepet pulang ya kaaakkkk😒❤🔪

Andra : kak, kan tadi waktu sarapan. Mama bilang kalo mama dan papa gaabisa dateng ke singapura besok, eh tapi kaak. Mama dan papa kayaknya ngasih kejutan deh pas nanti kakak pulang. Maaf yah ngabarin cerita sedih😩

TaranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang