Dan ternyata itu Pak Roby papanya Ador yang membuat para murid yang didepan kelas pada menunduk dan yang duduk ngemper di koridor pun ikut berdiri agar Pak Roby bisa berjalan . Ia datang untuk mengambil rapot anaknya, karna Indi tidak bisa ada urusan lain.
Ador yang tau itu Ayah langsung menghampiri papa nya itu.
"Pa ngapain kesini? Mana mama kenapa gak mama yang ambil sih paaa" seru Ador sambil berbisik bisik ke Papa nya itu
"Mama lagi ke Jawa, nenek mu sakit, jadi gak bisa dateng, terus yang ambil kalo bukan papa siapa lagi, kamu ini yaaa" jawab Roby sambil mengusap usap rambut Ador.
Ador yang mendapat perlakuan seperti itu didepan teman temannya jadi malu dan menundukkan kepalanya
"Ih papa mah" seru Ador
Roby langsung masuk kedalam kelas Ador, dan semua mata jadi tertuju ke Roby, sang pemilik sekolahan yang berkharisma dan berwibawa dan juga orang tua dari salah satu murid dikelas itu yaitu Adora
"Silahkan pak absen dulu nanti dipanggil satu per satu" suruh wali kelas nya yaitu Pak Mail
"Oh baik pak," jawab Roby
.
"Haduhhh jadi heboh kan papa gue dateng , kirain mama gue yang bakal dateng" seru Ador yang menghembus kan nafasnya dari mulut.
"Hahaha namanya juga pemilik sekolah dateng tiba tiba cuman mau ambil rapot anaknya yang begini bentuknya" celetuk Sarah yang mendapati jitakan dari Ador
"Begini bentuknya gimana ege" umpat Ador
"Duhhh sakit Dor" kata Sarah yang memegangi kepalanya
"Hahaha goblok si lu Sar, bukan begini bentuknya, tapi begini perilakunya yang selama sebulan telat mulu" tambah Evelyn yang juga ikut meledek Ador
"Ih lo ikut ikut" kata Ador
Mereka pun jadi tertawa bersama sama kecuali Ador yang kesal dengan kedua sahabatnya ini. Tapi lama kelamaan mereka bercanda canda lagi.
.
Saat Ador dan sahabatnya itu tertawa bersama , El , Vina dan Indra melewati mereka
"Heboh bat ya, biasa aja kali gak ampe segitunya" seru Indra saat didepan Ador
"Emang, perasaan Papa kamu dateng gak sampe segitunya ya, kan Papa mu CEO" tambah Vina yang ikut menyindir Ador
"Heheh iya sayang" jawab El yang mengiyakan apa yang dikatakan Vina .
Lalu sekilas ia melihat Ador yang sedang menunduk, dan kembali mengobrol dengan Sarah juga Evelyn.
.
.
Pembagian rapot selesai, semua orang tua atau wali murid keluar dan boleh pulang bersama anaknya.
Libur semester 2-3 mingguan . Masuk masuk minggu kedua dibulan Januari. Dan itu sudah terbilang 3 bulan masa pengenalan antara El dan Ador.
Selama liburan keluarga El dan Ador selalu liburan bersama. Dari ke Puncak, Bandung, Yogayakarta sampai ke Bali.
Tapi tak ada kemajuan antara El dan Ador. Karna disetiap El dan Ador sedang berduaan karna rncana orang tua mereka, pasti ada Vina yang ikut bersamanya, terutama di liburannya.
Saat liburan diminggu terakhirnya mereka ke Jogja tak lupa Vina juga ikut.
Mereka sedang berBBQ an ditaman Vila yang mereka tempati.
"El my boy , sini dong bantuin aku," minta Vina
"Iya sayang" jawabnya lalu membantu Vina yang sedang memanggang daging.
Roby dan Indi melihat Ador yang kesepian, tidak! ia tidak kesepian ia masih bisa bermain dengan Kayla. Tapi Roby dan Indi kesal , mereka liburan bersama karna ingin El dan Ador dekat tapi nyata nya tidak.
Sampai akhirnya BBQ an selesain.
"Ma Pa , Om Tante Ador masuk dulu ya mau kemas kemas besok pulang hehe" pamit Ador sambil tersenyum.
"Iya sayang" kata mereka berempat sama tapi tak serentak.
"Tolong beresi pakaian Papa dan Mama ya sayang" minta Papa nya itu , Ador mengangguk tapi ia heran tumben minta di benahi kan bisa nanti mereka sendiri yang benahi. Saat Ador sudah masuk kedalam ia tak sengaja menguping pembicaraan mereka saat El dan Vina sudah selesai makan.
"El juga deh, ayok Vin" ajak El ke Vina
"Iyaaaa" jawab mereka juga sama tak serentak
Aya tidak diajak karna ia masih makan sisa sisa makanannya. Sampai Roby buka suara.
"Lis, Glen kalian gak lihat selama liburan kita gak ada kemajuan untuk mereka berdua," kata Roby yang memberesi piring piring bekas makan mereka tadi BBQ.
"Iya, tapi gimana ya kan ada Pacarnya susah mereka untuk putus" jawab Lisa
"Iya susah kalau mereka selalu berduaan" tambah Glen
"Kalian emang gak tau apa ya , selama ini Ador selalu di bentak oleh El dan selalu bohong kalau El berulah" ucap Indi memberitahu sebenarnya
"Bohong bagaimana??" Tanya Lisa bingung
"Kamu tau Lis anak mu yang buat Anak kami telat selama sebulan ini, karna ia diturunkan ditengah jalan suruh naik angkot, padahal angkot lewat situ selalu penuh," kata Indi menjelaskan
"Dan tau Anakmu juga yang buat anak kami pulang sampai larut malam" teriak Indi yang mulai kesal
"Jangan seenaknya nuduh ya In, Anakmu juga gak pernah bicara seperti itu ke kami kalau El itu berulah. Dan El gak akan melakukan itu tau gak" kata Glen yang ikut emosi meneriaki Indi.
"Heh Glen jangan ikut neriakin Istri gue dong" kata Roby yang nerubah istilah kamu aku jadi gue elo jadi kesannya lebih kasar.
"Istri lo duluan yang neriakin istri gue, ya gue gak terima lah" kata Glen yang membuat Aya nangis melihat Papa nya berteriak.
"Diammm kauuu" kata Indi yang meneriaki Aya
"Heh In jangan neriakin anak ku juga dong, jadi kalian sebenernya mau bagaimana??" Tanya Lisa yang menggendong anaknya yang sedang nangis itu
"Gue nyesel tau gak buat kesepakatan kita kecil, namanya jodoh gak akan bisa diatur seenaknya, toh anak lo lebih mentingin pacarnya yang matre itu dan mau ikut urusan orang tuanya. Jadi gue mau kesepakatan kita batal!!!!" Teriak Indi meluapkan emosinya itu.
"Okeh kalo itu mau kalian, gue juga ogah punya besan kayak kalian berdua yang terlalu manjain anak ngerti" kata Glen
Roby yang tak terima dengan ucapannya itu langsung menonjok Glen. Glen tersungkur kebawah, Roby pun langsung mengambil kesempatan lagi untuk menonjok Glen lagi tapi sayang usahanya di cegah oleh anaknya yaitu Ador.
"Stop pah stop, jangan berantem plis, ini salah Ador, Ador yang gak mau jujur sama kalian, plis kalian jangan berantem, Ador mohooonnnn" mohon Ador yang menangis. El dan Vina yang mendengar ribut ribut diluar akhirnya keluar dari dalam menuju ke hlhalaman belakang yang habis dibuat untuk BBQ.
"Ada apa ini?" Tanya El saat tiba ditaman Vila.
"Udahlah kamu gak usah nangis kayak gitu, cengeng banget , toh kamu juga gak suka dengan anak saya, bagus lah kalo pernikahan ini dibatalkan" seru Glen sinis
"Yes" tiba tiba Vina bergumam pelan tapi tetap kedengaran ditelinga orang orang yang ada disitu. Dan semuanya menoleh kearahnya.
"Yaudah kalo gitu kita bakal pulang duluan dan jangan pernah temui kami lagi, dan kami gak akan terima maaf kalian ngertiii!!!" Kata Indi
"Ayok sayang jangan nangis , kamu gak jujur juga kami tahu mereka jahat sama kamu apalagi anaknya, ayok sayang, barang barang kamu sudah di beresi kan papa mama juga??"tanya Roby yang merangkul Ador kedalam Vila.
.
"Ma pa , gak papa kan ada yang luka,?? Itu bibir Papa" kata El yang ingin menyentuh bibir Glen tapi di tepak ,
"Udah gak papa, luka kecil, kamu apakan anak dia, sampai sampai kamu dituduh udah nurunin anaknya di tengah jalan buat nunggu angkot jadi telat mulu, sama pulang malem kemaren pas di bakery Mama mu??" Tanya Glen ke El penasaran
"Maaf pa ini semua gara gara El, kalian berantem karna El , El yang jahat sama Ador, karna emang El gak mau dijodoh dan dinikahin Maa Paaa" seru El sambil tertunduk
"Kamu gak salah nak, gapapa, ini kemauan kamu kan , agar tidak dinikahkan, sekarang sudah tercapai kemauan kamu, dan jaga pasangan kamu itu dengan baik" seru Lisa.
Tak lama kemudian Adora dan orang tua nya keluar Vila sambil membawa koper untuk pulang , mereka membawa mobil jadi pulangnya naik mobil.
"Ayok sayang ngapain lihat mereka, kamu tidak dianggap di keluarga situ, lebih baik kamu cari jodohmu sendiri yang baik, mereka tidak becus ngurus anaknya," seru Indi yang menarik tangan Ador agar cepat ke mobil.
"Kurang ajar" desis Lisa yang hendak mendekati Indi dan Roby . Tapi tangannya ditarik oleh El "udah ma udah" katanya.
Ador pun menurut agar cepat cepat ke mobil dan meninggalkan Vila yang jadi tempat liburan terakhirnya itu dan terakhir Ador bertemu Lisa dan Glen.
Sepeninggalnya mereka Aya masih terus nangis "udah ya nak, mereka udah pergi orang jahat itu" kata Lisa.
"jahat gimana ?? mereka gajahat ma" seru El
"Apasih kamu kenapa jadi belain mereka, udah sana masuk tidur besok kita pindah Vila jangan disini,kalau disini jadi inget kan muka muka orang tadi" kata Glen yang masuk duluan ke kamar dan disusul oleh Lisa juga Aya
"Asik sayang kamu gajadi dinikahkan" seru Vina yang antusias
"Sayang kok kamu murung sihhh" tanya Vina yang melihat El murung
"Kamu masih mau dinikah sama dia yaaa.?" Tanya Vina lagi
"Bukan itu, aku gak kuat liat mereka berantem , aku selalu liat mereka akur , apalagi mereka sudah sahabatan dari kecil, aku senang sih pernikahan aku sama Adora gak jadi . Tapi aku gak mau liat mereka bertengkar." Seru El yang tertunduk
"Udah ya sayang gak akan terjadi apa apa lagi kok, mungkin ini jalannya mereka bertengkar, kalau mereka gak bertengka kan pernikahan kamu sama dia tetep bakal berjalan." Seru Vina menenangkan El yang terpukul akan kejadian tadi.
"Dia itu punya nama Vin, namanya Adora" kata El yang memberitahu Vina agar tidak memanggilnya sebutan Dia tapi nama nya.
"Iya iya, yaudah ayok masuk, kemasi barang kamu besok kata Om Glen mau pindah penginapan kan, masih ada beberapa hari libur , mumpung lagi libur kita happy happy aja jangan bersedih yaaa" kata Vina manjah sambil merangkul El, El pun mengikuti kata Vina dan mereka berdua pun masuk ke villa.
.
Perjalanan menuju Jakarta lancar,
"Ma , Pa jangan berantem dong ama Tante Lisa dan Om Glen, mereka baik kok sama Ador, ya walaupun memang El nya begitu sama Ador, plis ma pa ,jangan beran-----" kata Ador yang terpotong omongannya.
"Sudahlah Dor, kalau bukan karna mereka yang gak becus ngurus anaknya gak akan mungkin El bertingkah seperti itu ke kamu, semua karna ajaran orang tuanya" kata Indi menatap ke jalanan didepan yang lancar
"Udah kamu tidur aja besok pagi kemungkinan kita sampai" tambah Roby
"Dan satu lagi jangan sekali sekalinya kau berhubungan dengan El ataupun sama orang tuanya itu" lanjut Roby lagi
"Tapi pa----"
"Tapi apaan?? Kamu masih mau ketemu El?? Kalian udah gak ada hubungan lagi mulai sekarang , pernikahan kalian batal, mau ketemu ngapain emang??" Tanya Indi tajam membuat Ador tak berani menjawab nua
"Iyaudah ma, pa, maaf" jawab Ador lirih dan menidurkan kepalanya dijok penumpang.
Ada perasaan bersyukur ia tidak jadi menikah dengan El ,tapi ada perasaan sedih karna orang tua nya jadi bertengkar karna ulah Ador yang tidak jujur sedari awal.
Ia harus mencari cara agar orang tuanya dan Orang tua El berbaikan dan akur kembali , dan itu pasti sulit karna ia harus minta persetujuan dari El apakah El juga mau jika orang tuanya kembali akur(?) Sedangkan Ador disuruh jauh jauh dengan El mau disekolah ataupun di luar sekolah. Ador sangat pusing memikirkannya, ia tidak bisa berfikir jernih ia harus berbuat apa, saking pusingnya memikirkan hal itu Ador pun tertidur di kursi penumpang, dan terlelap.
Keesokan hari nya mobil Ador sudah sampai di rumah Ador di jakarta. Indi dan Roby langsung membangunkan anak semata wayangnya itu saat tiba dan menyuruh Ador keatas terlebih dahulu agar bisa langsung istirahat di kamarnya. Barang barang sudah diangkut oleh satpam Pak Endang. Indi dan Roby pun juga ikut masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat dan mandi.
.
.
Voment bisa kali ah heheh
Tebak kelanjutannya gimana??
KAMU SEDANG MEMBACA
El dorado
Novela Juvenil15 juli 2018 - 1 Januari 2019 . Dua keluarga yang dari kecil sudah bersahabat memiliki kesepakatan yang jikalau anak anaknya berjenis kelamin berbeda akan dinikahkan setelah mereka lulus SMA. Adora Surya Pranaja putri dari pasangan Indi Surya dan Ro...