CHAPTER 4

6.1K 616 35
                                    

AWAS!!!

TYPO BERTEBARAN!!! HARAP HATI-HATI DALAM MEMBACA!!!

.

.

.

Happy reading guys

kuy

.

.

.

Sebelumnya....

CHAPTER 4

SEBELUMNYA...

"Hey, Bung. Apa yang kau cari? Serius sekali" Tanya Bambam heran melihat temannya tesrsebut.

"Aku sedang mencari tugas fisika ku Bamie, apa kau melihatnya. Aku takut buku itu tertinggal bisa-bisa aku nanti dihukum Kim Saem".

"Apa kau mulai pikun sekarang, Tae?"

"Maksudmu?"

"YAK... Apa kau lupa? Pelajaran fisika baru saja berakhir tadi. Dan kau sudah mengumpulkan tugasmu tersebut, bodoh. Sebaiknya kau periksa otakmu itu, Tae. Aku rasa ada yang tidak beres?"

"ish.. wajar sajakan? Setiap orang pasti bisa lupa. Kau ini terlalu berlebihan".

"Iya iya. Ayo kita kekantin sekarang nanti keburu bel masuk berbunyi. Cacing diperutku sudah demo minta makan". Ucap Bambam dan langsung berjalan menuju keluar kelas. Namun yang diajak masih bergeming. Sehingga membuat Bambam kembali menoleh.

"Taehyung, gwenchana?"

"Ne?"

"Kau, apa kau tidak apa-apa?" Bambam mengulang perkataanya.

"Kajja kita kekantin, nanti keburu bel berbunyi, kau bilang tadi cacing diperutmu sudah demokan?". Ucap Taehyung tanpa menjawab pertanyaan Bambam dan langsung beranjak menuju kantin.

"Dasar aneh". Desis Bambam pelan dan langsung mengikuti Taehyung dari belakang.

***

Taehyung kini memasuki mansion rumahnya. Seperti biasa, ketika ia sudah sampai ruang keluarga dia akan langsung melihat hidangan dimana semua hyungdeul dan dongsaengnya akan berkumpul sambil bercanda ria. Sebuah keharmonisan keluarga yang indah, namun sangat pahit bagi Taehyung.

Saat Taehyung tiba di ruang keluarga semua canda tawa dirumah itu menghilang. Hanya ada keheningan dan tatapan tajam yang diberikan kepada namja tersebut. Melihat semua itu membuat hati seornga Kim Taehyung menjadi lebih sakit.

"Tidak adakah hal lain selain sebuah tatapan tajam atau makian dari kalian?". Pikirnya. Dan ia pun langsung bergegas pergi kekamarnya.

***

Taehyung pov

"Ah lelah sekali" ucapku setelah sampai kedalam kamarku dan langsung menghempaskan diri kekasur empukku. Aku masih kefikiran tentang yang disekolah tadi, apakah Bambam akan curiga dengan sikapku ataukah tidak? Ya, saat aku lupa tentang tugas fisikaku tersebut. Saat dimana aku yang susah payah mencarinya dan ternyata sudah ku kumpul. Aku berharap Bambam tidak mencurigai keanehan sifatku tersebut.

Semua gara-gara penyakit sialan ini. Iya penyakit sialan yang suka sekali merenggut ingatanku. Alzheimer, itulah penyakit yang sedang bersarang di otakku. Dan semua itu akibat sebuah kecelakaan tersebut. Kecelakaan dimana nyawa kedua orang tuaku melayang dan membuat penyakit ini bersarang dikepalaku.

PLEASE TAKE CARE OF ME (KIM TAEHYUNG STORY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang