Part 7

1.1K 48 1
                                    

Keesokan Harinya.....

Nisha : Yang, bangun shalat subuh dulu.. (sambil mengusap rambut Thariq yang mulai lebat)
Nisha : Bangun... Entar kelewat loh subuh nya !

Karena infusan yang satu nya sudah di cabut, Nisha jadi lebih leluasa untuk membenarkan posisinya jadi sedikit condong ke depan (posisi duduk). Nisha membenahi arah kepala Thariq agar tidak pegal saat bangun. Lalu ia turun daru brangkar dan mengamb wudhu, sesudah itu kembali membangunkan Thariq. Walau dengan wajah yang sedikit pucat, Nisha tetap saja menyembunyikan penyakit menyebalkan yang selalu menghantui nya saat ia telat makan. Maag.

Nisha : Thar ! Bangun... (menyentil hidung mancung Thariq pelan)
Thariq : Eummmm.... Alhamdulillah, udah sehatan ?
Nisha : As you see baby, ambil wudhu gih, tu iler kemana mana !
Thariq : (mengambil ponsel nya) Enggak ah, masih ganteng ganteng aja !
Nisha : Dih pede. Udah gih ambil wudhu dulu,

Setelah Thariq berjalan santai ke arah kamar mandi, suster yang mengurus Nisha datang.

Suster Difa : Pagi Nisha ! Mau cabut infusan nya dulu yaa..
Nisha : Eh, pagi juga sus. Oh iya...

Suster Difa pun mencabut infus-an yang tertancap di punggung tangan kanan milik Nisha. Setelah itu memberikan plester dan selesai..

Suster Difa pun mencabut infus-an yang tertancap di punggung tangan kanan milik Nisha. Setelah itu memberikan plester dan selesai..

Suster Difa : Sarapan nya mau dikasih jam berapa ?
Nisha : Nanti aja deh Sus.. Belum laper !
Suster Difa : Asal jangan telat makan, kamu udah boleh pulang nanti jam makan siang !
Nisha : Oke makasih sus..

Beberapa detik setelah Suster Difa kembali menutup pintu kamar rawat, Thariq keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh.
Thariq : tadi siapa, Nish ?
Nisha : suster Difa, katanya aku udah boleh pulang jam makan siang.
Thariq : Yeayyyy... Kamu mau langsung ke rumah Ka Jidah atau mau pulang dulu kerumah kamu ?
Nisha : Ke rumah aku dulu deh, mandi sama ganti baju..
Thariq : siap bu Bos ! Yuk sekarang shalat !

Thariq Pov's

Thariq : siap bu Bos ! Yuk sekarang shalat !

Lalu aku menutup pintu dan kami melaksanakan kewajiban setiap umat pemeluk agama islam. Saat sedang melaksanakan shalat, baru setengah jalan sih, tiba tiba umi masuk. Karena umi tau kalau kita lagi shalat, ekor mata ku menangkap kalau umi lansung duduk di sofa yang disediakan sambil menunggu kami menunaikan shalatnya.

Setelah kami menunaikan ibadah shalat, kulihat Nisha kembali melipat mukena dan sajadah yang memang ia titipkan pada ku saat akan menemaninya di rumah sakit. Setelah itu barulah Nisha salam ke Umi, sedangkan aku sudah sedari tadi.

Umi : Thar ? Kamu kerumah ka Jidah jam berapa ?
Thariq : Sekitar jam 2-an, Mi, mau anter Nisha kerumah nya dulu.
Umi : Loh, Nisha gak ikut kerumah Ka Jidah ?
Nisha : Ikut ko, Mi. Mau naro barang sama mandi bentar.
Umi : Ooo oke deh kalau gitu, ini Umi mau sampein nanti kalian jangan langsung kerumah Ka Jidah, kalian langsung aja ke Mall Taman Anggrek, Ka Jidah yang ngajak.
Thariq : Oke sip Mi, nanti sekalian Thariq juga mau pulang dulu ke rumah mau ganti baju.
Nisha : Mandi, sama cukur rambut sekalian ya, udah mulai berantakan ?
Thariq : Iya sekalian....

Nisha : Umi tunggu sebentar yaa, rencananya kita mau sarapan di luar, Umi sekalian ikut gak papa ?
Thariq : Iya mi, belum sarapan kan ?
Umi : Oke deh kalau gitu.
Nisha : Sebentar ya Mi, Nisha ganti baju dulu !

Setelah Nisha ganti baju dan memoles sedikit make up di wajah cantiknya, aku pun begitu. Berganti pakaian dengan celana joger yang tak begitu 'skinny' dan kaos abu abu gelap. Sedangkan Nisha, kemeja pink pastel dengan celana jeans biru navy dan sepatu converse putih gading tak lupa dengan hijabnya. Hijab ka Sohwa dengan warna oibk pastel senada dan motif polkadot hitam dan beberapa corak lain.

Jam hitam dan gelang hitam menjadi aksesoris tangan nya. Lalu tas dengan merek 'channel' berwarna baby cream juga ikut menjadi bagian dari style pakaian nya.

Sekitar tiga puluh menitan kami berdua bersiap siap, setelah itu aku izin pada suster Difa untuk membawa Nisha sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar tiga puluh menitan kami berdua bersiap siap, setelah itu aku izin pada suster Difa untuk membawa Nisha sarapan. Lalu aku menyusul Umi dan Nisha di lobby, seperti biasa. Dua orang yang aku sayangi itu tengah di kerumuni banyak orang untuk berfoto atau sekedar mengobrol. Dan setelah aku datang, menambah banyak lah orang yang ingin berfoto.

Aku langsung pamit ke arah parkiran dan mengambil mobil hitam dengan corak garis merah (seperti lambang Gucci) setelah itu menjemput mereka di tempat bertuliskan drop out. Mereka berdua masuk. Dengan inisiatif Nisha mempersilahkan Umi untuk duduk di depan. Bangga rasanya memiliki calon istri seperti dia. Tak seperti mantan-mantan ku yang selalu mendahului Umi agar bisa duduk di depan.

The Thar Familly #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang