🐩Chapter VI : Honest🐩

10 1 0
                                    

🎤Percayalah - Afgan ft Raisa🎤


"Kepercayaan itu gampang untuk didapatkan, tapi sangat sulit untuk diperjuangkan"

     Setelah kejadian yang menegangkan itu, akhirnya kami semua dapat berespirasi dengan lega. Ya walaupun... Aku masih bingung gimana cara ngejelasin semua kejadian ini sama mama-papa. Tapi, ah! Nanti juga mama-papa pasti bakal ngertiin aku.

     Hari sudah larut malam. Tanpa mikir panjang, aku dan BB langsung berpamitan kepada mereka semua.

     "Thanks ya guys untuk bantuan kalian. Aku gak tahu lagi gimana cara membalas kebaikan kalian. Sumpah... Kalian emang baik banget sama aku", Ucapku berterima kasih kepada mereka semua saat kami sudah berada di luar ruko.

     "Iya, makasih ya dek mau bantu mezi buat nolongin kakak." Lanjut BB tak lupa berpelukan kepada semua orang yang telah membantunya, kecuali kepada gino. BB adalah orang yang memiliki attitude yang tinggi. Ia tahu bahwa ia dan gino adalah sepasang insan Tuhan yang berbeda. Maka dari itu, ia hanya melekatkan tangannya dengan gino sebagai ungkapan terima kasihnya kepada gino.

     "Kalo gitu, aku dan kakak pulang du---", nadaku pamit kepada mereka yang kemudian dipotong oleh gino.

     "Lo and BB beneran mau pulang sekarang? Di jam segini?"

     "Ya iyalah gino. Memangnya kenapa? Salah ya?" Balasku kepada gino dengan nada sedikit bertanya-tanya ala detektif.

     "Ya salahlah mez. Kalian itu kan gadis. Masa kalian mau pulang ditengah malam gini?" Tanya gino yang lagi-lagi membuat batinku berfikir untuk kedua kalinya.

     "Iya juga sih. Terus gimana dong?" Gumamku kepada gino yang memperlihatkan wajah khawatir kepunyaanku.

     "Gini aja. Gimana Kalo Lo dan juga kak BB ginep aja di kost-an milik gue. Kebetulan banget belum ditempati. Terus gak jauh dari sini kok. Gimana? Gimana??" Tanya gino penuh antusias berharap agar kami tidak menolaknya.

     "Hm... Anu Lo gi---" responku dengan nada gak enak. Namun lagi-lagi gino memotong pembicaraan ku seakan dia tahu apa yang ada di dalam lubuk hatiku yang paling dalam ini.

     "Lo gak punya money ya. Tenang! Gue gak akan sejahat itu sama dua insan Tuhan yang cantik kayak kalian. Santai aja." Tutur gino yang mengeluarkan sedikit rayuan gombal ala playboy itu.

     "Hehehe... Jadi malu aku. Sorry ya ngerepotin lagi gin" Ucapku cengengesan.

     "Its Ok, no problem. Btw gimana? Langsung otw aja sekarang?" Replay gino

     "Oke" Jawab kami semua.

     Akhirnya kami semua masuk ke dalam kendaraan beroda empat milik gino yang berhiaskan tengkorak hitam putih itu. Di perjalanan, semua orang tertidur pulas kecuali gino karena memang dia sedang mengendarai mobil kijangnya itu. Tak butuh waktu lama bagi gino menuju ketempat kost miliknya yang sedari tadi ia sodorkan ke kami. Sesampainya di sana, gino langsung membangunkan aku dan kak BB karena memang lokasi yang pertama dapat adalah kost miliknya itu. Sementara rumahnya dan sahabatku yang lain masih jauh dari situ.

      "Mez... Kak BB... Bangun. Ini udah sampai ketempat tujuan."

      Sontak hal ini membuat aku, BB serta teman yang tertidur tadi kembali membelalakkan mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DONT LET ANYONE RUSH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang