4# Rival

644 79 12
                                    

Hai semua...

aku lebih cepat up beberapa menit dari yang aku janjikan.

Karna aku lagi ada kerjaan lain, jadi takut keluapaan up jam 10. Jadi aku up aja sekarang...

Happy reading dan selamat berlibur

Leggo~


Sebercak cahaya memasuki cela-cela jendela yang kini dihuni oleh sepasang manusia yang masih menikmati mimpi-mimpi indah mereka bersama.

Namun sepertinya cahaya itu cukup mengganggu tidur Yoona. Berlahan Yoona mengerang, merasa kesal karena cahaya tersebut. Berlahan matanya terbuka. Penampakan pertama yang ditemukannya adalah dada bidang Donghae tanpa lapisan apapun.

Yoona menatap sekelilingnya dengan kening mengerut. Sangat berantakan. Baju yang mereka kenakan semalam sudah berserakan dilantai kamarnya. Yoona kemudian menatap pria yang masih asyik dengan tidurnya. Prianya.

Berlahan Yoona melepas pelukan lengan Donghae di pinggangnya. Lalu dia bangkit, duduk di tepi tempat tidurnya sambil tetap menutup tubuhnya dengan seliput. Disibaknya ramputnya ke bekalang. Lalu menatap bajunya tepat di bawah tempat tidur.

Yoona mendesah berat. Lagi-lagi mereka melakukan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Ini sudah kesekian kalinya. Walaupun mereka bukan pasangan yang gila seks, tapi Yoona cukup khawatir jika mereka tetap seperti ini akan berdampak buruk nantinya.

Yoona kembali mendesah. Diraihnya bajunya, memakainya dengan cepat lalu membangunkan Donghae.

"Oppa... bangun", ucap Yoona lembut. Dan untungnya pria itu langsung bangun.

"oppa langsung pulang atau masih ingin disini?", tanya Yoona ketika mata Donghae sudah terbuka.

"mmm... aku masih merindukanmu. Nanti sore aku akan pulang", jawab pria itu dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"aku akan ke klinik. Oppa ingin ikut?", tanya Yoona lagi kemudian mengecup bibir pria itu singkat. Donghae mengangguk sambil tersenyum lebar.

Salah satu impian terbesar Donghae untuk bisa merasakan pagi seperti ini setiap harinya. Dibangunkan oleh Yoona lengkap dengan morning kiss-nya. Tapi apa boleh buat, Yoona masih sibuk dengan kliniknya jadi Donghae harus lebih sabar lagi menunggu wanita itu untuk bersedia menjadi pendamping sehidup sematinya.

"kalau begitu aku yang duluan mandi", ucap Yoona beranjak dari tempat tidur. Tapi Donghae langsung mencekal lengan Yoona, menarik wanita itu dalam pelukannya. Dia masih belum puas semalaman bersama Yoona.

"oppa aku harus mandi. Jika tidak, aku bisa terlambat", tolak Yoona.

"mmm sebentar saja", bujuk Donghae.

"tidak boleh. Aku harus mandi sekarang juga", tolak Yoona, memaksa lepas dari pelukan Donghae.

"kalau begitu ayo kita mandi bersama", usul Donghae dengan senyum mengembang dan juga pikiran kotornya.

"Kau ingin mati ternyata", balas Yoona dengan tatapan tajam. Lalu keluar dari kamar. Sedangkan Donghae terkekeh dengan penolakan tidak sopan dari tunangannya itu.

)))))(((((

Klinik yang awalnya terlihat sibuk, tiba-tiba terlihat tenang dikarenakan sebuah mobil datang berhenti di depan klinik. Bagi Lee Chorong, beberapa perawat dan juga pasien disana sudah tentu tahu siapa pemilik mobil hitam itu. Tapi tidak dengan Kang Chan Soo. Dia menatap pemilik mobil itu dengan seksama, hingga seorang pria dengan setelan jasnya keluar dari balik kemudi, kemudian berbelok, membuka pintu mobil yang satunya. Dari sana Chan Soo dapat melihat Yoona yang terlihat menawan dengan rambut yang dibiarkan tergerai terhembus angin pagi yang sejuk. Sesaat Chan Soo terpesona hingga Chorong mengikutnya.

Under The StreetlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang