5# Missing

789 88 15
                                    

Happy reading dan Leggo~


Yoona sedang sibuk dengan beberapa laporan dimeja kerjanya. Sesekali dia menyematkan goresan diatas kertas yang sedang di bacanya. Dia memeriksa riwayat pasien yang baru atau yang sudah diizinkan pulang.

Ruangan itu sunyi setelah Donghae pulang lebih awal dari yang dikatakannya tadi pagi. Pria itu mendapat telepon dari Kyuhyun bahwa ada rapat dadakan dan harus dihadiri oleh Donghae. Dengan wajah cemberut dan rengekan khas anak kecilnya, pria itu pun akhirnya pulang.

Sebelum pulang pun Donghae masih sempat memarahi Chorong karena selalu datang terlambat ke klinik. Tapi bukan Chorong namanya jika bisa menerima semua kemarahan saudaranya itu. Wanita itu memiliki sejuta alasan yang hampir delapan puluh persen tidak masuk akal.

Tapi pada dasarnya Donghae begitu menyayangi adiknya itu, jadi dia begitu mudah luluh pada rayuan Chorong. Dan Yoona hanya bisa menggelengkan kepala ketika melihat kemenangan Chorong yang tersenyum lebar kepadanya. Seolah menyombongkan diri, jika dirinya juga bisa menaklukkan seorang Lee Donghae.

Ketika sedang larut dalam pekerjaannya, tiba-tiba suara gaduh diluar ruangannya membuat Yoona segera menghentikan pekerjaannya, dan berlari keluar.

Disana terlihat seorang pria paruh baya sedang menggendong seorang anak kecil sambil berteriak-teriak.

"Tolong... Dokter... selamatkan cucu saya", teriak pria itu.

Yoona dengan cepat menghampiri pria itu beserta cucunya dan Mina dengan cepat mengambil keranjang dorong berisi perlengkapan Yoona.

Setelah anak kecil itu dibaringkan di brangkar, Yoona dengan cekatan mengecek kondiri anak itu.

Kulit anak itu terlihat kering dan iritasi namun terdapat bintik-bintik merah disekitar tangan dan dada. Suhu tubuhnya pun mencapai 39 derajat.

Dermatitis

Ya tidak salah lagi anak itu mengalami dermatitis. Walaupun Yoona hanya dokter spesialis jantung, tapi sejak kejadian wabah penyakit kulit di desa membuat Yoona harus belajar kembali tentang dermatologi – kulit dan sebagainya.

"apa anak ini cucu kandung Anda?", tanya Yoona sambil meletakkan stetoskop pada dada anak itu yang naik turun.

"Ne"

"apa Anda pernah mengalami hal seperti ini?"

"tidak. Ahh... Ibunya pernah mengalami hal seperti ini dan...", pria tua itu tidak melanjutkan ucapannya membuat Yoona mendongak menatap pria tua itu.

Dari tatapan sendu pria itu Yoona dapat mengartikannya. Ibu dari anak itu meninggal karena penyakit dermatitis. Seketika tangan Yoona bergetar. Bidang ini adalah hal baru baginya. Jika urusan jantung atau organ dalam Yoona masih bisa mengatasinya. Tapi tentang kulit adalah hal baru baginya.

"HAHHH....HAHHH"

Desahan anak itu membuat Yoona segera menyadarkan dirinya dari kepanikannya.

'tenang Im Yoona. Kau pasti bisa. Ya kau pasti bisa', Yoona mencoba menyemangati dirinya.

"Apa yang kau lakukan?", tanya Yoona tajam pada Mina ketika melihat cara Mina memasukkan selang oksigen ke hidung anak itu. Tangan Mina terlihat bergetar dan tidak percaya diri. Itu dapat berakibat fatal.

"ma-maaf", ucap wanita itu bergetar.

"biar aku yang melakukkannya. Segera ambilkan Damagecare", perintah Yoona, dan Mina dengan terbirit-birit melakukan perintah Yoona.

Under The StreetlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang