prolog

70 6 0
                                    

Prang!

Suara pecahan kaca itu terdengar jelas, membuat Nisya yakin bahwa disana sedang terjadi pertengkaran hebat, gadis itu meringis ketakutan di sandaran tembok sembari memeluk lututnya erat.

"Kurang ajar!"

Nirna, -- Ibu Nisya, beralih mendaratkan sebuah tamparan yang melesat di pipi Dirman, suaminya itu. Nirna hanya ingin meluapkan segala emosi yang ia pendam selama ini, dengan tangisnya yang pecah sekaligus rasa sakit hati ketika Dirman --suaminya, lebih memilih wanita lain daripada dirinya. Nisya benar-benar kecewa atas sikap Ayahnya yang justru membuat Nisya merasa ditipu. Dirman lah yang selama ini melindunginya dari segala hal yang mungkin saja bisa melukainya, Dirman lah tameng dalam kehidupannya, namun Nisya harus menerima kenyataan yang pahit jika Dirman yang selama ini ia banggakan, ternyata selingkuh dengan wanita lain.

Setelah menerima tamparan tersebut, Dirman pergi meninggalkam rumah.

POorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang