Part 2

13 1 0
                                    

[Teng teng teng]
Bel istirahat sudah berbunyi.
Para murid tampak keluar dari kelas, dan sibuk masing-masing

Merapikan meja, menaruh buku ke dalam tas, kemudian sharon melangkah keluar kelas.

Dia tampak berjalan sendirian, ya selalu sendirian.

Sharon nampaknya masih mengingat kejadian tadi pagi, sambil berjalan menuju ke perpustakaan. Dia masih teringat akan perkataan yang dikatakan fanda, yang menganggapnya sebagai perempuan tidak benar.

Suasana itu pun seketika runtuh, ketika ada suara teriakan yang memanggil.

"Sharon! Panggil pak Budi dari kejauhan yang berlari mendekati sharon
" ya pak, ada apa?" Jawab sharon penasaran
"(Mengatur napas) Sharon sepulang sekolah, langsung ke kantor bapak ya!" Ucap pak budi
"Memangnya kenapa pak?" Sharon yang semakin penasaran, berusaha bertanya lebih detail
"Begini, kamu kan ketua osis di sini jadi bapak berharap sepulang sekolah nanti kamu dapat membantu bapak untuk mengurus beberapa murid yang bermasalah. Bisa kan?" Lanjutnya
"(Sharon berusaha mengingat kegiatan penting apa yang akan dia lakukan sepulang sekolah.) ohhh bisa pak!" Sharon berusaha meyakinkan pak budi
"Oke sip" Jawab pak budi

Sharon kemudian melanjutkan perjalanan ke perpustakaan.

___________________________
SEPULANG SEKOLAH
[teng...teng...teng]
Tidak terasa bel pulang sekolah telah berbunyi

Sharon pun bergegas membereskan meja dan kemudian menuju ke kantor

SESAMPAI DI KANTOR...
[Tok..tok]
"Masuk.." terdengar suara pak budi yang mengijinkan sharon masuk
"Sharon, tolong kamu interview dia ya! Untuk ganjaran nanti bapak yang akan pikirkan"
"Oke pak!"

Sharon berjalan ke dalam kantor.
Dan, tak asing lagi. Murid itu adalah Daffa, murid paling nakal, keras kepala dan susah di atur ini membuat Sharon berpikir dua kali untuk mengurus dia.

Sharon pun memulai percakapan
"Siapa nama lu?" Tanya Sharon
" Nama gw?, masak lu nggak tahu nama gw, kudet banget lu!" Jawab daffa
"Gw tahu nama lu, tapi kenapa nggak Jawab aja sih" Jawab sharon
"Lah itu tahu, kenapa harus tanya lagi!" Gerutu daffa

Sharon yang merasa kesal, akhirnya harus mengalah. Kemudian ia melanjutkan pertanyaan.
"Gw tahu lu disini, pasti karena masalah sama sekolah lain kan?" Lanjut sharon
"Iyee :v"
"Apa alasanya?" Sharon bertanya lagi
" Mau tahu aja, atau mau tahu banget?" Canda daffa dengan mimik wajah yang membuat sharon kesal
"Iih, serius!" Jawab sharon
"Oh, kok lu cantik sih?" Daffa berusaha mengalihkan pembicaraan
" Maksud lu? Nih anak dari tadi kaga ada nyambung-nyambung nye sama kpertanyaan."
"Sini deh tangan lu" ucap daffa
"Buat apa?" Sharon mulai kesal
"Sini aja( sambil meraih tangan sharon)"

Daffa mengenggam tangan sharon dengan erat sambil menatap sharon dengan fokus

Sharon yang tidak biasa dipegang tanganya oleh pria itu, langsung seketika dingin, dan jantungnya berdegup kencang.

"Kok lu dingin sih!, dingin lu itu bikin lu jadi cuek dan gw nggak suka!"Ujar daffa yang sebenarnya memberikan kode ke sharon
"Hah dingin? Dingin apanya? Maksud lu? Ihh lepasin(sambil menarik tanganya dari genggaman daffa)" gerutu sharon
"(Daffa tetap menahan genggaman sharon)"

Daffa kemudian berdiri, dan perlahan-lahan mendekati sharon
"Sharon, lu itu cantik"

Sharon hanya menyimak, dan perlahan-lahan ke belakang.
"Udah cantik, ketos lagi! tapi sayang lu tuh dingin. Cuek banget lagi, apa lu nggak bisa senyum sekali aja kalau ketemu gw? apa salahnya sih!" Ujar daffa sambil mengarahkan sharon ke tembok.

Sharon yang tersandar ke tembok, tak bisa berkutik dan hanya diam

"Mungkin, banyak cowok tampan di luar sana yang berusaha ngerebutin hati lu, tapi lu harus inget perjuangan gw nggak bakal sia-sia."
"Apaan sih lu(mendorong daffa)"

Daffa yang merasa kesal langsung berteriak
"Gw suka sama lu!(teriak daffa)

Sharon yang mendengar ucapan itu, langsung seketika hatinya seperti tersambar petir di siang bolong.
"Tapi kenapa lu nggak pernah ngerti sha?"
"(Menangis) gw..gw nggak tahu kenapa" ujar Sharon

Seketika itu daffa langsung memeluk sharon.
"Udah jangan nangis" ucap daffa pelan
"Jangan bikin gw khawatir! Gw sayang sama lu" bisik daffa pelan
"Daffa, gw mohon lepasin gw!" Ucap sharon

Daffa yang merasa tidak tega langsung melepaskan sharon.

Sharon kemudian mengusap air matanya, dan langsung pergi meninggalkan daffa.

"Pak ini laporan nya! Maaf belum saya isi semua soalnya saya ditelepon tadi di suruh pulang ada urusan keluarga" ucap sharon, yang berusaha membohongi pak budi
"Oh nggak apa-apa, terima kasih ya udah membantu" Jawab pak budi
"Iya sama-sama pak" Lanjut sharon

Sharon pun segera meninggalkan ruangan pak budi, dan keluar menahan angkot untuk pulang

Sementara daffa, ia masih terdiam di ruangan pak budi. Ia berpikir apa yang barusan ia lakukan sebenarnya salah dan licik. Dia tidak menyangka kalau harus mempermainkan sharon hanya untuk sebuah taruhan.

Hai reader tercinta! Jangan lupa comment yah! Dan vote kalau kalian suka. Kira-Kira kelanjutan nya bakal kayak gimana yah😁?
Makannya tetap stay yah! Bye❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Still LOVE My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang