1.

63 9 9
                                    

Kuharap kalian tau cara mengapresiasi:D









Laura veronika arsella,panggil aja laura,masih menatap lurus benda kotak di depannya,cahayanya terus menusuk iris biru sedalam samudranya,jemari lentiknya terus menari diatas keyboardnya.sesekali mengurut keningnya dan memejamkan mata erat.

"Ga guru,ga kelompok,semua nyebelin.shh-suatu hari akan kubunuh semuanya."

Prak

Sunyi,hanya dentingan jam dan ketikan keyboard saja yang mengisi keheningan ruang itu,Jam menunjukkan pukul 1 malam.

"Seira?"

tidak ada jawaban dari pemilik nama tersebut.

"Seira!"

Menaikan satu oktaf,memutuskan mengecek keluar kamar setelah menghembuskan nafas kasar.

"kemana tuh bocah?biasanya belum tidur....atau pura-pura tidur biar ga disuruh tidur?"

memutuskan untuk ke dapur dan membuka lemari makan.yah,kosong,hanya sekotak susu,ugh laper,menghembuskan nafas lalu mengambil hoodienya dan pergi keluar untuk membeli makanan.

Setelah membeli beberapa makanan berat gadis itu pulang dengan cepat karena hujan mulai turun,sesampainya ia langsung menuju kamar adiknya.tidak ada.sedikit curiga karena ini tengah malam,te-ngah-ma-lam.seingatnya seira ada dikamarnya?

"ah bagus sekali."

Laura beranjak pergi mencari dan memakai payung.sekitar 15 menit ia mencari,tapi rasanya sangat lama.sedikit jengkel karena ini tengah malam,hujan,dan sugestinya yang sangat membuat muak,ia benar-benar khawatir sekarang,walau 5 menit pun ia benar-benar tidak menyukainya,apalagi seira selalu diam dirumah,bagaimana ia bisa mencarinya saat keluar?haruskah laura melacaknya?kakaknya pun masih ada urusan untuk beberapa hari ke depan,apa yang akan terjadi?bagaimana jika seira terluka?di sekap?di culik,atau tertabrak mobil,atau yang lebih parah seperti penculikan organ-"ahh,otak tak berotak!"
Dan dengan begitu laura langsung berlari,mencoba mengingat dimana tempat yang sering seira kunjungi,atau rumah temannya,atau sekedar bertanya sana sini,nihil, bertambah benar-benar khawatir.demi apa ia sangat tidak menginginkan sesuatu yang buruk akan menimpa,tubuhnya mulai bergetar dan ingatan masa lalu itu langsung terlintas,membuat laura mencengkram kepalanya yang nyeri.

"shhh,jangan lagi,kumohon kumohon.ga mungkin kejadian lagi kan?"meringis ngeri,keringat dingin mulai berjatuhan,payung terlepas dari cengkraman,hujan mengalir membasahi rambut dan tubuh bergetar itu,angin besar terus menerpa.memperparah keadaan,tubuhnya tumbang,pikirannya kacau,kernyitan di dahinya tergambar jelas,semakin pening dan pandangannya kabur,butuh usaha hanya untuk membuka mata dari terpaan angin dan hujan.

"harus gimana?kemana lagi?"

Dengan jalan yang tidak karuan dan tubuh bergetar kecil ia terus menelusuri jalan menuju tempat yang tersisa di list ingatannya,benar-benar pengingat yang buruk.

Ah benar

"Seira!"seketika rasa lega,marah,sedih,dan sesak tercampur semua sehingga refleks menampar.

"Jerk!benar-benar menyusahkan,aku mencari mu sejak tadi,setidaknya bilang mau kemana!"

Seira memandang tak percaya sambil mengusap pipinya dengan mata berkaca-kaca yang muncul dengan tiba-tiba.

"Tapi aku habis beliin kue,kan kakak mau,j-jadi aku beliin,katanya bentar lagi habis,maaf."
Menunduk sambil memilin ujung bajunya,apalagi melihat kakaknya kebasahan seperti ini,matanya memerah,dan ini juga adalah pertama kalinya laura menamparnya,tak terpikir sebelumny bahwa saat ditampar akan sesakit dan sesesak ini,apalagi di tatap seperti itu,rasanya seperti teriris.laura hanya menatap datar,emosinya kembali tersulut,jam segini hanya untuk kue itu?seriously?mendecih lalu berbalik untuk pulang,seira pasti akan pulang dengan sendirinya.

Seira hanya bisa memandang kepergian kakaknya sambil mengusap pipinya yang memerah dengan sedikit isakan dan pandangan yang kabur.




Huh,seharusnya ia tidak menamparnya,ck tangan ga bermoral.saking leganya semua terjadi begitu saja,dan tubuhnya menolak perintah otak untuk segera memeluk seira.
Memasuki kamar dengan dobrakan keras.

"Hei,lama."

"AAAAAA!SIAPA KAU?!.......KENAPA KAU MIRIP DENGANKU?!"
Terkejut akan kehadiran sosok yang sangat mirip dengannya,berucap dengan nada yang benar-benar sama.

"hei hei berisik,dah malem juga."

makhluk itu langsung menghilang ke belakangnya.

"wah,kamu rajin ya?"

"jawab pertanyaanku dulu!"

"Aku?-"

"Kak-"

"Ah-seira-"laura menegang di tempatnya,menunggu seira mengatakan sesuatu,sesekali melirik duplikatnya,seira masih menunduk dan enggan menatap laura walau sedetik pun,mencoba melihat arah lain,laju jantung laura kini terus meningkat dan wajahnya menolak untuk kembali datar.

"Kak...maaf"

Hening.
Laura hanya bisa mengernyit dan membuka sedikit mulutnya,kenapa adiknya itu tak melihat keberadaan orang lain di tempatnya?

"Seira..liat sekeliling,apa ada..orang selain aku?"

"Ya ada lah"

Glek

"I-itu-"

"Tentusaja itu aku..cuma ada kakak dan seira disini"

hening beberapa saat

"Ada apa?"

"Mmm"laura hanya menggeleng gugup.

"Ah,kakak sering ngerjain tugas sampe malem.tidur,dah malem,seira ga akan ganggu lagi,maaf.......kejadian tadi-"

"Sudahlah,tinggalkan aku sendiri,kau sendiri tidurlah"

"....ya"

Cklek

Setelah yakin adiknya telah cukup menjauh,laura langsung menyemburkan kalimatnya yang dari tadi tertahan.
"Heh makhluk aneh apa kau ini?!jelas-jelas aku tak memiliki saudari kembar,apa sebenarnya-"

"tenanglah,kau tidak perlu tau"

"Apa maksudmu,tentusaja aku harus tau,untuk apa kau datang?kau siapa?mau apa?jelaskan padaku!"

Laura berkata lalu berjalan sedikit mundur karena 'duplikat'nya itu mulai mendekat kearahnya

"m-mau apa kau-"

"Shht-aku?...."














Tbc

First publish
Hi everyone~~~~
Hope u like it
~Pai pai
Sorry for typo

040520

Red Forest yum~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang