Conor pergi meninggalkan Jacob dan Louis di kantin, tadi saat mereka berpapasan dengan tiga orang gadis yang jika tidak salah menebak itu adalah murid kelas pemula. Conor merasakannya lagi.Apa salah satu di antara mereka? Tapi bagaimana cara memastikannya? Mereka tidak memiliki bakat element, itu yang pertama. Yang kedua, mereka tidak mempunyai patner.
Conor masih melamun kala bahunya dipukul keras dari belakang, Conor menoleh, ia mendapati Jacob telah nyengir dan Louis yang diam.
"Kau meninggalkan kami lagi," kata Jacob sambil menekankan kata lagi.
"Kita harus ke ruangan Mr Harry setelah ini," kata Louis memberi tahu.
"Kenapa?" tanya Conor.
"Mungkin itu hukuman kita," jawab Louis acuh.
"Ya, hukuman karna kita bolos pelajaran Mr Harry." Jacob menjelaskan tanpa diminta.
"Bukannya hanya aku yang bolos?" Conor mengernyitkan dahinya bingung.
"Aku dan Louis juga bolos karna kami mencarimu kemana-mana tapi tidak ketemu, jika kita waktu itu kembali dan masuk pelajaran Mr Harry yang dengan jelas sudah terlambat, sudah tentu kita mendapat hukuman yang istimewa," jelas Jacob panjang lebar.
"Jacob, kau kenal mereka?" Tiba-tiba Conor bertanya.
"Mereka? Siapa?" tanya Jacob balik.
Conor menghela napas, "yang tadi di kantin."
"Oh, yang tadi. Kenal Jessie saja," jawab Jacob.
"Lainnya?" tanyanya lagi.
"Tidak, memang kenapa tanya-tanya? Naksir ya?" goda Jacob.
"Tidak," elak Conor.
"Stop! Kita ke ruangan Mr Harry sekarang," perintah Louis yang sedari tadi diam mendengarkan temannya mengoceh tiada henti.
Ketiganya berjalan beriringan menuju ruang guru yang berada di ujung koridor kelas pemula. Banyak tatapan kagum dan memuji yang mereka dapat saat melewati koridor kelas pemula.
Aku benci ini, batin Conor.
Setelah sampai, Louis mengetuk pintu ruangan Mr Harry. Mr Harry menyuruh mereka masuk ke dalam.
"Akhirnya kalian datang," kata Mr Harry dengan tatapan menusuk ketiga muridnya.
"Maaf Mr Harry, ada apa Anda memanggil kami?" tanya Louis sopan.
"Aku mempunyai hadiah atas prestasi kalian yang mencoreng daftar absensiku," sindir Mr Harry.
Ketiganya diam mendengarkan perkataan Mr Harry yang menyindir mereka.
"Aku ingin kalian membantuku mengurus murid pemula di kelas element yang lolos seleksi hari ini. Kalian sanggup?" Tatapan Mr Harry tajam memperingati.
Mau tidak mau ketiga lelaki itu mengangguk patuh kepada gurunya.
"Bagus, sebentar lagi kita ke kelas," kata Mr Harry puas. "Kalian keluarlah dulu," usirnya.
"Aku tidak percaya ini! Kita disuruh datang hanya untuk diusir? Yang benar saja!" gerutu Jacob saat ia sampai di luar.
"Sudahlah, Jacob, ayo pergi."
Mereka menapaki koridor kelas pemula lagi untuk sampai di kelas element. Conor mengacuhkan panggilan yang ditujukan untuknya, berbanding terbalik dengan Jacob yang membalas dengan ramah para gadis yang memanggilnya.
"Conor, ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku." Itu pernyataan bukan pertanyaan.
Conor bergeming, meneruskan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Castilia Academy [Pindah ke Dreame]
Fantasy[Fantasy & (Minor) Romance] PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! INGAT ADA AZAB. VERSI FULL ADA DI DREAME. ••• Sebuah anak panah melesat cepat ke arah seorang gadis tanpa dapat dicegah pemuda itu, anak panah itu menggores lengan kiri sang gadis membuat luk...