***
Hyera terkejut melihat Joshua ada di ruang tamu apartemennya. "Bey" panggilnya sambil mendekat, "Sejak kapan kau disini?" Joshua menoleh dan mereka berciuman sebagai salam. "Kenapa tidak memberitahuku dulu sebelumnya?" satu tangannya masih menyentuh pipi Joshua.
Pria tampannya tersenyum. Dia menaruh ponsel yang sejak tadi menjadi temannya menunggu, "Kalau aku memberitahumu memang kau akan membaca pesanku?"
Hyera tertawa. Dia menaruh tas tangannya di meja kemudian duduk disebelah Joshua. Satu kakinya bertumpu diatas kakinya yang lain dan kedua tangannya terlipat didepan dada. "Jadi, apakah tujuan sebenarnya Joshua Hong datang kesini~?"
Joshua memiringkan tubuhnya. Dia membuat posisi mereka saling menghadap agar dia bisa melihat Hyera dengan jelas dan matanya dapat bertatapan langsung dengan manik indah milik Hyera yang dia rindukan. "Aku ingin tidur disini. Boleh kan?"
"Biasanya juga kau tidak pernah bertanya dulu padaku"
"Dan aku ingin memastikan kalau kekasihku itu masih hidup"
"Apa?" setengah terkejut setengah menahan tawa Hyera mendengar perkataan Joshua. "Memangnya aku kenapa?" dia masih belum mengerti. Dia mengelus bagian samping kepala Joshua dengan lembut. Sepertinya dia telah melakukan hal yang buruk pada Joshua hingga pria tampannya mengatakan hal seperti itu. Joshua pasti punya alasan kenapa dia harus memastikan dirinya masih hidup atau tidak. Karena menurut Hyera, selama ini komunikasi mereka baik-baik saja.
"Kau belum mengabariku lagi setelah kau sampai di kantor, Sekertaris Kim. Kau tidak melupakan makan siangmu kan?"
Ah, Hyera ingat. Sekarang dia mengerti darimana kecemasan Joshua berasal. Dia tersenyum canggung. Tidak akan mudah membohongi Joshua jika pria itu ada dihadapannya. "Hmhm~ aku lupa"
Kali ini Joshua yang melipat kedua tangannya. Ekspresinya nampak seperti pemilik rumah yang menangkap basah seorang pencuri. "Berarti aku sudah membuat keputusan yang tepat untuk tidur disini malam ini"
"Hei~ kau tidak memerlukan alasan untuk tidur disini, Direktur Hong" ajaknya bercanda. Dia yakin Joshua tidak suka mengetahui kenyataan kalau Hyera melewatkan makan siangnya lagi. Dia juga tidak sengaja melakukannya. Lagipula baik Joshua ataupun Hyera, mereka berdua mempunyai kebebasan untuk tinggal di apartemen masing-masing. Hyera bisa dengan sesuka hati pulang ketempat tinggal Joshua karena wanita itu mengetahui password apartemennya. Begitu juga dengan Joshua.
"Besok kita pergi liburan. Kau juga pasti membutuhkan udara segar kan" Joshua mengelus rambut Hyera dengan penuh sayang. Tatapannya berubah menjadi lebih lembut sekarang, sama seperti Joshua yang biasanya. Dia mungkin kesal karena Hyera melewati jam makan siang, tapi dia tidak bisa marah terlalu lama.
Alasannya?
Pertama, Joshua dan Hyera itu sama. Saat mereka sedang fokus bekerja mereka bisa melupakan segalanya, termasuk rasa lapar. Jadi dia terpaksa memakluminya. Karena mereka sama. Namun, jika hal ini terus terjadi, Joshua akan pergi ketempat Hyera, membawakannya makanan lalu menyuruhnya berhenti bekerja. Dia tidak akan pergi sebelum Hyera menghabiskan makanannya. Begitupun sebaliknya. Terkadang Hyera harus menyuapi Joshua jika Joshua tidak mau berhenti, dan terkadang Joshua sengaja melakukannya. Dia sengaja tidak mau berhenti agar Hyera tinggal lebih lama dikantornya.
Kedua, Joshua bukan tipe orang yang bisa marah terlalu lama. Dia hanya akan merasa kesal sebentar setelah itu, sudah.
Hyera memeluk pinggang Joshua sebelum menjawab, "Liburan di rumah saja bagaimana? Hari Minggu aku ada rapat" tuturnya dengan senyum penuh penyesalan. Sebenarnya dia juga ingin pergi jalan-jalan, tapi sekarang pekerjaannya sedang menumpuk.
"Sebenarnya siapa yang posisinya lebih tinggi disini? Kenapa jadi kau yang lebih sibuk dariku" Joshua membalas pelukan Hyera dengan mencubit pipinya.
Hyera hanya tertawa. Faktanya jabatan Joshua lebih tinggi karena pria itu seorang direktrur utama, sedangkan Hyera hanyalah seorang sekertaris. Tapi mereka bekerja ditempat yang berbeda.
"Kau menginap saja dua hari jadi kau bisa menemaniku sarapan, makan siang, dan makan malam"
Joshua tersenyum dengan begitu manis. Memang itulah rencananya. Dia ingin menghabiskan weekend bersama Hyera agar setidaknya pada waktu libur dia bisa memantau pola makan kekasihnya.
Hyera membalas senyum Joshua yang dia tahu bahwa itu merupakan jawaban 'iya'. Setelah itu wajah keduanya saling mendekat, lalu mereka berciuman. Pasangan ini mulai menyalurkan kerinduan mereka melalui sentuhan yang lebih dalam.
***
Ketika matahari telah terbit dan hampir mencapai ufuknya, Joshua terbangun dari mimpi indahnya. Secara perlahan kelopak matanya terbuka. Saat dia melihat Hyera tertidur pulas disampingnya, dia tidak bisa menahan senyum dibibir yang terukir begitu tinggi.
Inilah pemandangan pagi yang sangat dia rindukan.
Joshua mengelus rambut Hyera sebentar, kemudian mengecup bibirnya lalu berkata, "Selamat pagi, bey"
Tapi tidak ada jawaban.
Joshua tidak mengharapkan tanggapan apa-apa dari Hyera karena dia tahu kalau dia telah membuat wanitanya kelelahan. Mengingat apa yang telah mereka lakukan semalam.
Joshua masih bertahan memandang paras Hyera yang tidak pernah membuatnya bosan. Dari caranya tidur, makan, tersenyum, bekerja, bahkan marah sekalipun, semuanya menjadi alasan mengapa Joshua bisa sangat mencintai Hyera. Hyera mempunyai sesuatu dalam dirinya yang membuat Joshua jatuh cinta. Wanita itu tidak pernah lelah untuk membuatnya terpesona.
Elusan dirambut Hyera berpindah menjadi cubitan ringan dipipi. Tiba-tiba saja Joshua merasa gemas dengan wajah lugunya saat tidur. Ekspresi seperti ini tidak akan bisa Joshua lihat ketika Hyera membuka mata.
"Nggg~"
Joshua menahan nafas. Tangannya pun melayang diudara. Dia terdiam. Dia tidak bermaksud membangunkan Hyera. Dia akan merasa tidak enak jika dia telah mengganggu waktu tidurnya.
Beberapa detik berlalu dan Joshua merasa kalau Hyera telah kembali pada mimpi indahnya. Dia mengelus rambutnya kembali. "Maafkan aku" ucapnya tulus. Lalu dia tertawa menyadari kebodohannya yang sejak tadi bicara sendiri. Tapi dia tidak keberatan jika dirinya berubah menjadi bodoh atau gila sekalipun. Karena seorang Kim Hyera mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hidupnya.
Selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Us
FanfictionStory of Us merupakan cerita lepas dengan cast utama Joshua Hong dan Kim Hyera 😊