I See The Light✨

12. MATE?

Tap tap tap

Gua memasuki cafe dimana sekarang sebagai tempat kerja gua.

"Sore!" sapa gua ke rekan kerja gua

"Sore juga" jawab dia ramah

Gua naro tas gua di meja "Oh ya, kita belum kenalan. Siapa namamu?"

"Jung eun-bi, panggil aja eunha"

"Oh oke eunha, tolong kerja sama nya ya"

Eunha membalasnya dengan anggukan dan senyum manisnya

Cantik banget

Gua ganti baju terus abis itu gua mulai dengan kerjaan gua. Gua bersih-bersihin meja pelanggan yang ada.

"Eunha?!" panggil gua

"Kenapa?"

"Sehun kemana?"

"ah, tadi dia bilang mau pulang dulu. Nanti dia kesini lagi"

"Ohhh"

"Kayaknya kamu deket banget ya sama sehun-ssi"

"Ah, enggak juga. Cuma sering ketemu aja disekolah"

"Tapi keliatannya kamu sama dia deket banget. Aku ga pernah liat dia sedeket itu sama perempuan"

"Masa? Ibunya?"

"Ibunya udah meninggal waktu dia kecil"

What?

"Makanya sifat dia kayak gtu" lanjut eunha

Jadi sehun udah ga punya ibu, pantesan dia minta syarat nya buat gua bikinin dia makanan. Gaada yang masak toh

"Tuan ooh juga sering kesini, tapi selalu dicuekin. Saya sih gatau lebih dalam tentang keluarga mereka" ucap eunha

"Tuan ooh?"

"Tuan ooh itu ayahnya sehun-ssi, pemilik salah satu perusahaan terbesar di korea. Dan nantinya sehun pasti jadi pewaris utamanya"

"Oohhhh"

Clingg...

Suara lonceng dipintu cafe berbunyi yang menandakan terbukanya pintu

Gua sama eunha langsung nengok ke arah pintu. Sehun

"Lisa? Ikut saya!" perintah sehun

"Eh? Mau kemana?"

"Udah ikut aja!"

Sehun narik gua paksa banget. Nih orang mau bawa gua kemana sih

Gua masuk ke mobilnya sehun, didalam suasana canggung banget. Gua pengen mulai pembicaraan tapi ngeliat muka sehun yang kayak orang lagi marah, jadi takut gua.

Mobilnya sehun berenti di sebuah toko baju. Sehun ngapain ngajak gua kesini coba?

"H-hun, luh ngapain ngajak gua kesini?"

Sehun natep gua serius banget

"Gua minta luh jadi pacar pura² gua didepan bokap gua"

Anjay, gua langsung kaget. Gua ga tau muka gua sekarang kek apa

"Ga ga ga! Gua gamao!!"

Sehun ngebuang nafasnya kasar "Gua dijodohin sama anak temen bokap gua, gua gamau. Kalo gua gamau dijodohin, gua harus bawa pacar dihadapan bokap gua"

Dipikir-pikir kasian juga sih, tapi kan...

"Gua tambahin gaji luh" ucap sehun cepet

"Sebenernya bu--" ucap gua terpotong