Prakata

3.8K 328 27
                                    

Kenyataan dan mimpi, terlalu banyak yang tidak ingin membahasnya lebih lanjut dikarenakan bisa merusak diri sendiri.

Maka dengan itu saya menuliskan cerita ini. Antara kedua itu, saya meraciknya menjadi cerita sesuai yang saya inginkan; lelah dengan dunia dan memasuki negeri imajinasi tanpa batas.

Iya, ini kisah fantasi kok. Hanya saja di pembukaan belum masuk genre utamanya. Hehe, mohon bersabar. Saya sudah merancang semuanya agar terasa pas.

Jangan mengharapkan kisah fantasi yang luar biasa. Tidak, saya belum sehebat itu. Cerita ini benar-benar ringan dan pendek, masih banyak kekurangan. Mungkin akan menarik bila ditambahkan dengan bumbu drama dan psikolog--sebab saya begitu menyukai hal itu. Ada minor romance-nya juga.

Oh ya, cerita ini punya pergerakan kamera yang cepat sehingga terkesan buru-buru. Padahal itu menulisnya lama dan mesti dipikir keras juga //LOL. Iya, sengaja begitu alurnya.

Karena pertama kalinya saya menulis begitu, pasti masih banyak kesalahan dan pengejaan kata yang diulang-ulang. Sepengamatanku, kebanyakan kata karena, seperti, memang, tapi, namun, awal paragraf dengan kata disambung -nya, dengan, bahkan, akan, dan lainnya.

Maaf hehe. Akan saya revisi kalau sempat. Saya benar-benar sedang mengejar target.

Bersiaplah meluncur ke dalam alurnya, nikmati kisahnya, dan petik hikmahnya. Saya menuliskan ini bukan tanpa alasan.

Selamat membaca.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Insouciant: The Girl Who Spend That FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang