Perasaan Kuroko dan Akashi

744 71 7
                                    

"Ya, kebetulan sekali bertemu denganmu disini, Kuroko."

Kuroko menoleh dan mengerjap. "Ah, Akashi-kun."

Kuroko kini sedang memegang dua buah syal berwarna biru dan merah.

"Kau hendak membeli syal?" Tanya Akashi saat melihat dua syal di tangan Kuroko.

"Hai. Momoi-san bilang tidak harus coklat, maka itu saya berpikir untuk membeli yang lain." Akashi mengerjap melihat Kuroko berbunga-bunga.

"Coklat? Kau akan memberi seseorang coklat?"

"Eh? Ah, awalnya. Namun, karena terlihat aneh, saya berpikir untuk memberikan yang lain." Ujar Kuroko kembali menyimpan yang warna biru dan mengambil warna putih.

"Kupikir valentine adalah acara anak perempuan memberikan coklat pada anak laki-laki..."

"Benar kan? Maka itu aneh sekali bila anak laki-laki yang memberinya."

"Itu berlaku untuk White Day bukan?"

"Hai." Kuroko mengerjap diikuti Akashi sendiri.

"Itu artinya kau berniat memberikan coklat pada anak lelaki?"

Kuroko mengerjap, dan wajahnya memerah padam. "Te-ternyata memang aneh ya..."

"Ah, aku hanya tidak tahu kau lebih tertarik pada lelaki daripada perempuan." Ucapan Akashi semakin membuat wajah Kuroko memerah.

"Sa-saya hanya mengaguminya...maka itu berpikir memberinya coklat, sepertinya aneh, apalagi dari cowok. Mana mungkin dia menerimanya." Akashi melihat ekspresi kecewa di wajah Kuroko. Surai biru itu kembali memilih syal.

"Namun ini semakin membuatku bingung..." gumamnya lagi saat Akashi hanya memperhatikan Kuroko. "...walaupun aku menyukainya, belum tentu dia akan menyukaiku juga..."

"Kuroko?"

"Eh? Ah, maaf, aku bicara sendiri." Ujar Kuroko dengan rona merah di pipinya. Kuroko kembali sibuk dengan syalnya.

"Kalau aku pasti menerimanya."

"Eh?" Akashi kini ikut memilih syal.

"Kuroko memberinya dengan tulus kan? Mana mungkin dia tak menerimanya." Kuroko mengerjap terkejut. "Bagaimana pun nantinya, setidaknya Kuroko sudah memberanikan diri memberikan coklat untuknya. Kalau dia tidak berterima kasih, beritahu aku. Akan kuberi dia pelajaran."

Mata Kuroko berbinar. Inilah alasannya menyukai Akashi Seijuurou. Dirinya baik, perhatian, pintar, populer, namun cukup keras. Walau begitu, Kuroko tak peduli. Karena Akashi seperti itulah, Kuroko mengaguminya. Kuroko menyukainya.

"Hai, terima kasih, Akashi-kun."

Senyuman itu sedikit membuat Akashi terkejut. Kuroko bisa tersenyum seperti itu ternyata. Namun, Akashi senang, bisa membuatnya yang ragu jadi antusias seperti itu.

"Ternyata warna merah dan biru itu bagus!"

"Ah. Aku juga suka perpaduannya."

"Benarkah? Ah! Tapi warna hitam juga keren!"

"Itu seperti namamu kan? Juga statusmu."

"Eh? Benarkah?"

"Ah. Kuro, hitam. Bayangan, juga hitam."

"Akashi-kun hebat!"

"Memang."

Keduanya kini asyik dalam dunia mereka, membuat mereka berempat yang ada diluar mengamati mereka kebingungan.

Akakuro - Hanya UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang