Orang yang disukai Akashi

673 64 0
                                    

Latihan pun dimulai. Aomine dan yang lainnya kebingungan melihat Kuroko begitu semangat dan terlihat tidak menyerah. Saat istirahat dia berbunga-bunga, saat latihan dia berjuang keras seolah nyawanya sedang dipertaruhkan.

"Apa yang terjadi pada Tetsu?" gumam Aomine sambil mengelap keringatnya dengan handuk.

"Entahlah." Ujar Midorima ikut bergabung.

"Ngomong-ngomong hanya Akashi-cchi yang belum dapat coklat dari Kuroko-cchi ya?" kini Kise ikut bergabung sembari meminum airnya.

"Aku sudah dapat coklat sih dari Kuro-chin." Murasakibara sedang memakannya kini. "Enak sekali." Ujarnya berbunga-bunga bahagia.

"Kulihat Tetsu-kun dihibur oleh Akashi-kun di taman tadi."

"Eh? Benarkah itu?" Momoi mengangguk saat teman-temannya terkejut.

"Tetsu-kun mendengar gossip bahwa Akashi-kun menyukai seseorang, maka itu pasti menurunkan keberaniannya."

"Akashi menyukai seseorang?"

"Siapa itu-ssu?" Mereka mulai penasaran.

"Kuro-chin pastinya." Mereka mengerjap.

"APAA?!"

"Jadi intinya mereka saling suka..." ujar Midorima sambil membetulkan kacamatanya.

"Tapi kenapa Murasakibara-cchi mengetahuinya?" Lelaki ungu itu mendongak ke atas.

"Aku pernah mendengar petunjuknya dari Aka-chin."

"Eh? Akashi-cchi memberimu petunjuk?"

"Hm. Lebih tepatnya aku menebaknya sih, dan kelihatannya benar."

"Mereka tidak sadar satu sama lain bahwa mereka saling suka ya?" ujar Kise melihat kini Kuroko dan Akashi berbincang mengenai menu latihan.

"Apa petunjuknya?"

Momoi kini penasaran. Murasakibara mencoba mengingat.

------------------------------------------------------

Saat di ruang ganti, Murasakibara melihat Akashi terdiam menempelkan kepalanya di pintu loker miliknya. Matanya menatap jauh entah kemana.

"Ada apa, Aka-chin?"

"Ah, tidak." Akashi terdiam lagi setelah menjawabnya. "Apa menurutmu menyukai seseorang itu aneh?"

"Hm? Tidak kok." Akashi kini menoleh.

"Walau orangnya laki-laki?" Murasakibara berhenti karena terkejut. "Ternyata aneh ya." Ujar Akashi dengan senyuman kecewa.

"Aka-chin menyukai seseorang?" Akashi meraih tasnya.

"Ah. Walaupun aku sadar kami sama-sama laki-laki." Ujarnya melangkah keluar.

"Apa orangnya Mido-chin?"

"Tentu saja bukan. Midorima teman baikku." Ujar Akashi tegas dan tak menerima penjelasan lanjutan.

"Kalau begitu siapa?" Akashi menoleh.

"Kau penasaran?" Murasakibara mengangguk.

"Kurasa tidak aneh, bila Aka-chin menyukai seseorang." Akashi menoleh. "Mau orangnya laki-laki atau perempuan, Aka-chin menyukainya kan? Itu tidak masalah." Murasakibara kembali dengan cemilannya namun habis.

"Ah."

Akashi menyodorkan se-kantong keripik kentang padanya. "Arigatou, Aka-chin~" Akashi mengangguk sambil tersenyum.

"Midorima kemana?" Tanya Akashi saat mencari Midorima untuk pulang bersama.

"Mido-chin pergi dengan Mine-chin dan Kise-chin." Ujar Murasakibara membuka keripik kentang itu. "Kurasa mereka ada janji untuk pergi kemana." Lanjut Murasakibara.

"Lalu siapa?" Akashi mendesah.

"Orangnya penuh semangat, walaupun agak sulit menunjukkan ekspresinya. Walau begitu, dia berusaha keras dalam basket dan tak ingin kalah dari yang lainnya." Murasakibara mengerjap.

"Teman klub kita?"

"Ah." Akashi tersenyum saat membicarakannya. "Dia juga mudah gugup dan terkadang sampai lupa akan segala hal bila sudah fokus akan satu hal." Akashi terkekeh pelan.

Pertama kalinya Murasakibara melihat Akashi tertawa begitu sering. Ini karena orang yang disukainya.

"Ah." Akashi menoleh.

"Ada apa?" Murasakibara menggeleng pelan. Dirinya menyadari siapa yang disukai Akashi menyesuaikan dengan sifatnya itu.

Kuroko Tetsuya.

"Apa Aka-chin yakin dia suka padamu juga?"

"Hmm. Aku yakin sih, namun bisa saja tidak." Akashi tertawa.

"Kalau aku benar dia menyukai Aka-chin dan menembaknya saat valentine, beri aku maiubou selama seminggu." Akashi tertawa.

"Aku terima tantanganmu. Kalau salah, kau tak boleh bolos latihan ya." Murasakibara merengut.

Akakuro - Hanya UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang