~01~

420 47 9
                                    










Selamat membaca.....











"Ayo masuk" ujar seorang pria dengan pakaian serba hitam pada orang yang dia bawa.

Namun, orang tersebut tidak bergerak. Dia malah berdiri tegak seperti patung. Pria itu mendekat pada nya.

"Ayo" pria itu langsung menarik tangan nya masuk ke dalam rumah.

Ceklek

Pria itu mendorong kedua pintu nya hingga terbuka lebar.

"Inilah rumah ku, maaf jika rumah ku tidak sebesar mansion mu"

Orang itu tersenyum tipis pada pria tersebut.

"Tidak apa-apa. Aku malah berterima kasih pada mu. Karena kau, aku bisa bebas dan bisa hidup seperti orang biasa" ucap orang itu.

"Ayo, aku akan memberitahu mu di mana kamar mu"


***



Ceklek





"Chae eun, ini kamar mu"

Chae eun mengangguk, lalu dia melangkah masuk ke kamar nya.

"Terima kasih"

"Hmm. Kalau begitu aku ke kamar ku dulu. Selamat istirahat" ucap pria itu.

Chae eun menutup pintu kamar nya, dia menatap ruang kamar nya. Chae eun menghela nafas.

Aku harus terbiasa -batin chae eun.

Sekarang chae eun ingin mandi. Namun, dia tidak mempunyai handuk dan baju ganti. Dia kabur dari mansion tidak membawa sehelai baju pun. Dia hanya membawa sejumlah uang yang cukup banyak untuk kebutuhan nya selama dia tinggal di sini.


***



Tadi chae eun memutuskan untuk meminjam handuk dan pakaian teman nya. Walaupun pakaian nya tidak pas, chae eun tidak mempermasalahkan nya. Yang penting dia memiliki pakaian ganti.

"Apa pakaian nya terlalu besar?"

"Sedikit, tapi tidak apa-apa. Aku suka dengan kemeja ini. Terima kasih baekhyunie"

"Sama-sama euneun"

Baekhyun menepuk kepala nya. Chae eun tersenyum geli mendengar baekhyun memanggil nya euneun.



***





"Cari chae eun sampai dapat!!"

"Baik tuan!"

Blamm!

Seorang pria tua membanting ponsel nya ke lantai hingga pecah. Dia frustasi karena anak kesayangan nya menghilang.

"Chae eun, kau kemana!!" dengus nya.

"Pe-permisi tuan Kang"

"Ada apa!"

"Ini saya menemukan sebuah amplop di kamar nona chae eun"

Ucap seorang wanita yang bekerja di mansion keluarga Kang. Lalu wanita itu memberikan surat nya pada tuan Kang.

Tuan Kang langsung membuka amplop dari chae eun. Dalam amplop tersebut berisi satu kertas putih yang berisi tulisan putri nya.


Ayah, maaf. Chae eun pergi dari mansion tanpa memberitahu ayah. Karena chae eun yakin ayah pasti tidak mengizinkan chae eun pergi. Sekali lagi chae eun minta maaf ayah.

Ayah,

Ayah tidak perlu khawatir dengan ku. Aku baik-baik saja bersama seseorang yang akan selalu menjaga ku. Ayah juga tidak perlu mencari ku karena aku akan pulang dengan sendiri nya.

Aku hanya butuh waktu untuk sendiri, aku ingin merasakan hidup seperti orang yang di luar sana. Hidup tanpa ancaman dan kawalan. Aku hanya ingin bebas.

Ayah aku mencintai mu...

Chae eun.





Tanpa tuan Kang sadari dia sudah meremas surat itu hingga seperti sampah.

Ayah tetap akan mencari mu chae eun karena kau adalah kesayangan ayah yang satu-satunya.


***



Kring...kringg...kringg...



Suara jam walker yang terletak di atas nakas berbunyi membuat chae eun merasa terusik. Tangan nya berusaha mengapai-ngapai jam walker nya. Setelah tercapai dia mematikan deringan jam walker nya lalu dia kembali tidur karena semalam dia tidak tidur.

Tok tok tok

Baru saja chae eun ingin kembali ke alam mimpi nya. Namun, seseorang mengetuk pintu kamar nya. Chae eun bangkit dari tidur dan menguap.

"Hooamm"

"Tunggu sebentar"

Chae eun mulai turun dari ranjang nya dan berjalan membukakan pintu kamar nya.

Ceklek

"Ada apa baekhyunie?" tanya chae eun sambil mengucek mata nya dan menguap.

"Kau baru bangun?"

"hhm" gumam nya.

"Oh maaf kalau aku mengganggu tidur mu, tapi bukan kah kau meminta ku untuk mengantar mu ke supermarket?"

Sontak mata chae eun membulat dan ngantuk nya pun menghilang. Dia lupa jika semalam dia mengajak baekhyun ke supermarket hari ini.

"Ahh maaf baekhyunie aku lupa"

Baekhyun tersenyum tipis, "Tidak apa-apa, kau mandilah aku akan menunggu mu di ruang tamu"

Chae eun mengangguk, dia kembali menutup pintu kamar nya. Untuk siap-siap.
25 menit kemudian, chae eun keluar dari kamar lalu berjalan ke ruang tamu dengan pakaian kemaren.

"Baekhyunie"

Baekhyun yang sedang fokus membaca koran, mendengar panggilan dari chae eun. Baekhyun langsung menatap nya.

"Sudah??"

Chae eun mengangguk pelan. "hmm"

Baekhyun meletakan koran nya di atas meja lalu bangkit dan mendekat pada chae eun.

"Ayo"

Baekhyun melangkah duluan dan baru di ikuti oleh chae eun dari belakang.

"Ayo naik" pintah baekhyun.

Mereka keluar menggunakan motor. Chae eun mengangguk. Dia langsung menaiki motor baekhyun lalu dia melingkarkan tangan nya ke pinggang baekhyun.

"Ayo berangkat!" seru nya.

Baekhyun terkekeh geli melihat chae eun yang ceria dan semangat.





















Bagaimana chingu, lanjut??

Jangan lupa vote dan komen hehehe...






To be continued...


Stay with you [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang