Stay with you [Baekhyun Fanfiction]

~03~

Selamat membaca......

"Baek, ini tempat apa??"

"Ikut saja"

Chae eun melihat sekeliling tempat yang baekhyun bawa. Tempat nya gelap seperti masuk rumah hantu.

"Baek"

Chae eun mencengkram lengan baekhyun kuat. Dia paling takut ke tempat-tempat gelap atau horor.

"Kita ke sini untuk apa??"

"Nonton. Kita nonton film horor"

Mata chae eun membulat mendengar perkataan baekhyun barusan. Dia mengeleng dengan wajah kaget nya.

"Aku tidak mau, aku takut hantu. Tidak. Ayoo kita pulang saja" bujuk nya sambil menarik-narik lengan baekhyun untuk keluar dari tempat ini.

"Tidak chae eun, aku sudah membeli tiket nya"

Baekhyun mengeluarkan dua lembar tiket ke depan wajah chae eun.

"Tiket nya mahal. Sayang jika di buang"

Chae eun tetap mengeleng, "Aku.tetap.tidak.mau. biar aku ganti"

Chae eun langsung menarik lengan baekhyun keluar dari tempat ini sampai di parkiran motor.

"Ayo, kita pergi ke tempat lain saja. Aku merinding jika aku di sini terus"

Baekhyun memilih mengalah saja dengan perempuan jika dia tidak mengalah bisa-bisa dia patah tulang, apalagi perempuan itu sedang pms. Seperti singa.

"Ayo"

Baekhyun memakai helm nya lalu memakaikan helm chae eun.

"Ayo naik, kita mau kemana??"

"Kemana saja yang penting aku merasa nyaman. Asal jangan seperti tempat ini"

Baekhyun mengangguk lemah. Dia membawa chae eun mengelilingi sepanjang jalan ini. Dan chae eun mulai mengantuk.

"Ayo pulang, aku sudah mengantuk"

Chae eun menyandarkan kepala nya ke punggung baekhyun. Perlahan mata nya terpejam. Baekhyun tersenyum tipis, dia mengeratkan tangan chae eun yang berada di pinggang nya. Baekhyun mempercepat pulang ke rumah.

Sampai di depan rumah, baekhyun menurunkan standar motor nya. Lalu dia menoleh ke samping dan menepuk tangan chae eun.

"Chae eun..kita sudah sampai. Ayo bangun"

"Emmm"

Chae eun malah bergumam saja, mata nya masih tertutup rapat.

"Chae eun, ayo bangun"

"Aku lelah"

Mau tidak mau baekhyun turun dari motornya dengan hati-hati. Walaupun susah turun nya dia tetap berusaha.

Setelah berhasil, dia mengangkat kaki kanan chae eun ke sebelah kiri lalu baekhyun membuka helm chae eun setelah itu, baekhyun menggendong nya masuk ke rumah langsung menuju kamar.

"Ternyata kau berat juga"

Baekhyun meletakan tubuh chae eun pelan ke atas kasur nya. Lalu dia menarik selimut untuk menyelimuti tubuh chae eun.

"Tidurlah yang nyenyak"

Baekhyun pun beranjak keluar dari kamar chae eun.

***

"Permisi tuan kang, kami sudah mencari seluruh kota seoul ini,tapi kami tidak menemukan nona kang"

Piang!

Tuan Kang membanting gelas yang ada di tangan nya ke lantai.

"Cari dia seluruh kota korea ini, jika perlu seluruh dunia! Dan satu lagi, jangan sampai ada satu pun orang yang mengetahui jika putri ku kabur. Kasihan nanti nyawa akan terancam"

"Baik tuan!"

"Kalau begitu kami pamit!"

Tuan Kang langsung mendaratkan bokong nya ke sofa sambil memijat pelipisnya.

Chae eun kau di mana nak..
Ayah sangat khawatir dengan mu...
Ayah juga merindukan mu....

***

"Ayah.."

"Ayah...maafkan aku...."

"Ayah.."

"Ayah!!"

Hosh hosh...

Nafas chae eun terengah-engah. Dia menelan saliva dengan susah payah.

Tangan nya berusaha mengapai gelas yang terletak di atas meja nakas nya. Setelah berhasil mengapai gelas nya. Chae eun meneguk hingga sampai setengah.

"Ayahh" lirih chae eun.

Seketika air mata nya terjun hingga membahasi kedua pipi nya.

"Ayah maafkan chae eun..."

Chae eun menangis sambil memeluk kedua lutut nya.

"Hiks..hikss"

Baekhyun yang sedang siap-siap untuk pergi bekerja mendengar suara tangisan.

Hiks hikss hiks

"Chae eun??"

Baekhyun langsung melangkah ke depan pintu kamar nya. Tanpa mengetuk baekhyun langsung membuka pintu kamar nya.

Ceklek

"Chae eun kau kenapa?" tanya baekhyun sedikit khawatir dan panik.

"Ayah..aku hiks.. Aku memimpikan ayah..hiks.. Sekarang aku hiks..aku merindukan nya.."

Baekhyun tidak tahu harus bagaimana cara meredahkan tangis seorang perempuan. Dia malah menggaruk kepala nya.

"Ayah..."

Baekhyun pusing, dia menarik tangan chae eun ke pinggang nya lalu membenamkan kepala chae eun ke dada nya.

"Sudah jangan menangis..."

To be continued