Cheerful Moment

216 37 3
                                    


Tiba di Berlin Al telah disambut oleh ajudan pribadi utusan Mr. Erwin. Dengan segala hormat ajudan pribadi itu mengantar Al menuju Fairmont Hotel Vier Jahreszeiten. Tempatnya menginap selama berada di Jerman.

"Thank you Mr..!"

"Aha you're welcome Mr. Alby! See you..."

Alby menaiki lift menuju lantai 4 dimana letak kamarnya berada. Di kamar nomor 7R itu Al tengah berbaring melepas lelahnya. Koper dan sepatu tergeletak di lantai marmer itu.

"Hallo! Iya, Mi. Alby udah nyampe.."

"Udah makan belum Kak?", tanya Mami Melia perhatian.

"Belum sempet nih, Mi!
Kena jet leg nih. Capek semua badannya.."

"Ya udah sana makan dulu dan langsung tidur biar capeknya hilang."

"Iya, Mi. Siap! Oh iya, si kembar apa kabar? Alby rindu.."

"Si kembar baik kok enggak nakal. Baru aja sehari enggak ketemu udah kangen aja kamuuu..", tawa Mami pecah.

"Iya nih Mi. Alby ngerasa kesepian banget nih disini. Keinget terus sama Keylie dan Kanaka..", jawab Al sendu.

"Keep strong and patient! 2 minggu sebentar, Kak!Jangan khawatir si Kembar aman bersama Mami", ucap Mami menyemangati.

"Iya, Mi! Alby percaya sama Mami.
Mi, si Kembar mana? Alby pingin video call.."

"Yaah, sayang banget Al. Si kembar baru aja 10 menit yg lalu tidur. Abis seru-seruan nyanyi sama nari baby shark tadi. Abis itu lanjut main aplikasi yang lagi booming itu. Apa ya namanya, Mami lupa? Kalau gak namanya TokTik deh", terang Mami.

"Oh gitu ya Mi. Ya sudah biarin si kembar tidur aja. Tapi, Mi please kirimin ke Alby foto mereka ya sekarang. Hitung2 buat obat penawar rindu ini", pinta Al lagi.

"Iya nanti Mami kirim fotonya. Yaudah sana kamu makan dulu"

"Siap, Mi siap!!!"

"Mami tutup ya kalo gitu. Assalamualaikum.."

"Jangan lupa Mi fotonya!! Iya. Walaikumsalam.."

Klik.

Alby yang memang sudah menahan lapar lama pun memesan menu nasi kebuli di hotel tempatnya menginap. Yup, nasi kebuli menu favorite Alby dimanapun dia berada. Pokoknya nasi kebuli X Alby itu tak terpisahkan. Katanya sih nasi kebuli racikan chef di hotel ini terkenal dengan citarasanya yang lezat. Maka dari itu Al tidak perlu keluar hotel demi makan nasi kebuli yg diincarnya.

Sudah menjadi kebiasaan memang bagi Al. Setiap menginjakkan kaki di negara tertentu dirinya tidak bisa lepas dari namanya nasi. Mau itu nasi kebuli, nasi goreng, nasi uduk bahkan nasi putih biasa Al tetap suka.

Karena menurut Al nasi itu diibaratkan prioritas utama. Ya, seperti saat dirinya mengutamakan perhatiannya kepada kedua buah hatinya. Alby is the men to addicted rice.

Sambil mengunyah pelan nasi kebuli yg telah diantarkan ke kamar hotelnya. Jari jemari Alby terus saja menari pada layar touchscreen ponsel. Mata setajam elang itu terus saja terfokus pada pola gambar yg terpampang dihadapan.

Tak lama senyum manis tercipta dari bibir tipisnya ketika melihat 2 buah foto si kembar yg telah tertidur sambil memeluk boneka panda yg sebulan lalu dibelinya sebagai hadiah ulang tahun keduanya.

"Papa rindu kalian nak...", ucap Alby monolog dengan mata yg mulai berkaca-kaca.

"Haha..maafin Papa jadi cengeng begini gara-gara rindu kalian..", ucap Al tertawa sumbang dan kemudian mencoba menghapus air mata yg telah membasahi pipinya.

Tanpa ingin menuntaskan nasi kebuli yg masih separuh piring itu. Al justru lebih memilih memandangi gambar diri Keylie dan Kanaka tanpa jengah.

Hingga ponselnya berbunyi tanda daya baterai mulai habis hanya menyisakan 10% saja.
Dengan sangat terpaksa Al mematikan ponsel itu untuk di isi ulang kekuatan baterainya.

Al lalu berbaring pada single bad dan sesekali menatap langit-langit kamar hotel yg berhiaskan ukiran pahatan bergaya skandinavia dan lampu antiq. Pikirannya seakan melanglang buana entah kemana.

Raganya pun tak bergerak sedikitpun. Sampai sedetik kemudian matanya perlahan menutup rapat. Alby tertidur dengan posisi terlentang.

****

Pagi hari di kediaman Mami Melisa tampak seperti kapal pecah. Aneka bungkus makanan ringan bercampur mainan berserakan di karpet bulu berwarna krem itu. Televisi menyala tapi tidak ada tuannya.

Namun, suara riuh terdengar dari arah ruang makan yg tersambung dengan dapur. Mami Melisa sibuk dengan penggorengan.

"Kakak jangan mainin tepungnya nanti dimarahin sama Oma...!!!", teriak Keylie ke Kanaka.

Namun, Kanaka sepertinya tidak mengindahkan nasehat dari adik kecilnya itu. Dengan polosnya Kanaka terus bermain dengan tepung yg berada di mangkuk. Menaburkan tepung itu hingga membuat meja makan penuh dengan jejak tepung yg berceceran.

"Fiiiuuuuuh!~ Hahaha... muka adek jadi putih haha...", celetuk Kanaka tertawa ngakak melihat wajah sang adik terkena tiupan tepung olehnya.

"Iiishh Kakak nakal Omaaaa!", adu Keylie ke sang Oma dengan nada jengkel.

"E..eeh.. kok tepungnya di berantakin kayak gini sih twins!", ucap Nino kaget melihat situasi meja makan.

"Kanaka yg berantakin bukan Keylie. Pipi Key jadi belepotan juga gara-gara Kak Kana. Marahin aja Oom Kakak!", curhat Keylie dengan mata yg mulai berkaca-kaca.

"Kanaka kok gitu sih sama Adek sendiri. Jangan gitu dong sayang kasian Adeknya mukanya jadi penuh tepung..", nasihat Nino dengan penuh pengertian.

"Hihi.. piss Oom Nino! Kana janji enggak bakal jail lagi..", jawab Kanaka ada rasa takut yg tergambar dr wajahnya.

"Yaudah minta maaf dulu sama Adek!"

"Kana minta maaf yaa.."

"Iya Adek maafin.."

Keylie dan Kanaka pun berdamai dan saling berpelukan layaknya teletubies. Melihat momen manis dihadapannya Nino mengabadikan dengan jepretan foto. Senyum tipis terukir saat Nino melihat hasil foto pd ponsel dimana si Kembar yg sedang berpelukan.



To be continue....

I wish all my readers enjoy to my new storry.

See u next part! ❤😁

Someone You Loved [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang