2005
Sore itu..
Angin senja membelai dengan lembut. Lukisan Tuhan yang tertuang di langit senja makin menambah syukur setiap insan pada-nya. Khansa, gadis mungil yang hidup ditengah keluarga yang terhitung lengkap, (dengan ayah dan bunda, serta kakak laki laki yang terpaut usia cukup jauh dengannya) masih tak henti hentinya mengayuh sepeda kesayangannya itu.Gubrakkkk
Sontak, lengkingan tangis si gadis mungil menyusul suara mengejutkan itu."Bunda... " sambil menangis si mungil memanggil manggil bundanya.
"Astaga khansa.. Kok bisa jatuh si nak? " kekhawatiran sang bunda tak terbendung ketika mendapati gadisnya tergeletak disebelah sepeda yang hampir menimpanya. Sang bunda lantas mendekap si kecilnya, lantas membawanya masuk ke dalam rumah yang telah melindungi keluarga itu dari teriknya Mentari dan dinginnya hujan beberapa tahun silam.
"Ya ampun dek, kamu kenapa? Kok luka luka gitu sih dek? Kamu jatuh? Dimana?" Juan, sang kakak yang begitu menyayangi adiknya langsung menghujani si kecil dengan sederet pertanyaan yang seolah olah telah dipersiapkan sebelumnya.
"Kamu ini Juan, tau adiknya kesakitan juga, sana..ambil P3K dibelakang!! " pinta sang bunda.
"Iya bun.. Kamu sih dek.. " celoteh sang kakak.
"Juan.. " pinta bundanya lagi.
"I.. Iya bun." lelaki bertubuh tinggi dengan kulit putih bersih itu langsung menghambur ke tempat penyimpanan obat obatan di rumah tersebut.
👇Theressia Khansa Aurellia👇
2005👇Reynand juan pratama👇
👣👣
2016
"Khansa..lu kemana aja lu? Dicariin dari tadi juga, darimana sih lu?" teriak Meisya."Tumben amat ada yang nyariin gua." ketus orang yang di ajak bicara.
"Elu mah.. giliran ada yang nyariin aja respons lu datar amat." pinta Meisya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Teen FictionTernyata Cinta terlalu angung jika hanya dibandingkan dengan sepercik nafsu