"Seekor singa dinyatakan hilang disalah satu kebun binatang...""... tidak ada tanda-tanda perburuan atau pembunuhan di kebun binatang ini ..."
"... saat ini petugas-petugas sedang berusaha mencari keberadaan singa itu ..."
"... dihimbaukan untuk para warga agar ..."
"Maime!"
Aku yang kebetulan sedang menonton berita disalah satu siaran stasiun tv nasional, tau-tau mendengar seruan Ibu dari dapur. Cepat-cepat aku berdiri dan mematikan tv. Kata Ibu, biar listrik hemat.
"Ada apa, bu?" kutanya Ibu yang sedang mengambil cabe dari kulkas.
"Kamu petik sayur di belakang rumah sana."
"Terserah sayur apa?"
"Iya."
Aku langsung memakai sendal dan langsung menuju belakang rumah. Tempat di mana biasa Ayah menanam berbagai macam sayur untuk keperluan Ibu yang ingin memasak. Kebetulan belakang rumahku langsung berdekatan dengan hutan yang cukup besar.
Saat sedang memetik sayur, samar-samar telingaku seperti mendengar kasak-kusuk rumput di belakangku. Aku hanya diam dan tetap santai. Mungkin saja itu ulah ayam-ayam milik tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku.
Merasa cukup, aku langsung berdiri dari jongkok ku tadi dan langsung memutar badan.
Tepat saat itu aku langsung terbelak. Keranjang yang aku gunakan untuk menaruh sayur langsung terjatuh di kaki ku. Sakit memang. Tapi sakit itu langsung dikalahkan dengan ketakutanku saat berhadapan dengan seekor hewan yang buas, tinggi, dan besar.
Nama hewan itu seperti yang ku tonton diberita tadi.
Tidak tau mengapa, aku tidak bisa berteriak. Mendadak mulutku bungkam dan susah untuk bersuara.
Ah, mungkin aku akan menjadi santapan makan siang hewan itu hari ini.
Tapi justru ketakutanku itu langsung sirna dan diganti dengan kebingungan saat singa itu malah tersenyum.
Sungguh. Aku tidak berbohong. Dia memang tersenyum.
Setelah itu yang membuatku ingin sekali memukul kepalaku dengan golok karena mungkin saja berimajinasi tinggi, hewan buas itu sudah memposisikan tubuhnya seperti orang duduk, membungkukkan kepalanya, dan langsung menjilat-jilat kaki'ku.
Lagi-lagi aku ingin berteriak tapi mulutku seperti dibungkam.
Aku pasrah. Mungkin saja singa ini ingin menyantap ku mulai dari kaki. Ingin rasanya aku berteriak pada singa itu dan mengatakan bahwa kaki ku ini tidak ada daging. Di saat seperti ini juga membuatku ingin jujur bahwa tubuhku memang kurus.
"Maime!"
Astaga, itu suara Ibu! Mungkin sudah lama menunggu.
Aku langsung berjongkok kembali kemudian memungut sayur yang kupetik tadi tanpa menghiraukan singa itu yang sekarang melihat kearahku dalam diam.
Tidak aku pedulikan itu dan langsung segara berdiri kembali lalu berlari secepat mungkin kembali ke rumah.
Dan sialnya, singa itu berlari mengikutiku.
••••
Hai, semua! Nama aku Chriska (cuma nama samaran) dan ini cerita fantasi pertama yang aku buat. Murni dari khayalan aku yang dulu pernah ngebayangin sahabatan sama binatang buas. Aku harap kalian suka dan terhibur dengan cerita ini. Ingat, ini cuma cerita fantasi tanpa bermaksud menyalahgunakan istilah atau teori apapun itu.
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO(N)
FantasyIni semua berawal saat aku ingin memetik sayur di belakang rumahku. Tiba-tiba seekor singa bertubuh besar dan tinggi sudah berdiri di belakangku dengan senyum yang terukir dimulutnya, dengan gigi taring yang lumayan panjang keluar disana. Mungkin ka...