1

34 3 4
                                    

Bagi Kila, pagi hari itu merupakan waktu dimana Kila merasa kalau hidup Kila tuh super indah, cuma di pagi hari dia bisa menganggap kalau burung love bird peliharaan papanya itu gak ribut, tapi indah. Asli! ga boong, suara burung di pagi hari tuh ademin bangettt. Apalagi kalau Kila lagi libur, dia suka banget nongkrong di teras rumahnya sambil lihat langit atau sekedar bengong dengerin suara burung. Itu tuh obat stress banget bagi Kila. Dia butuh itu, seratus lima puluh persen butuh itu! Tapi, semesta mana pernah mihak Kila kalau urusannya cuma demi kesenengan Kila. Udah kayak musuhan aja. Tapi, enggak! Kila terima terima aja diperlakukan kayak gitu sama semesta, bukannya gimana, tapi Kila tau, ini tuh rencana Tuhan, Kila terima aja kok. Ngomong-ngomong, saat ini Kila lagi didalam bus, hari ini dia terpaksa naik bus karena dia lupa beli bensin. Kila sih, cuma berharap dia sampai dengan selamat di sekolah, karena ini tuh pertama kali bagi Kila naik bus macem transjakarta gini.

Bus berhenti di halte dekat sekolah Kila, bergegas Kila berjalan menuju sekolahnya, Kila sih santai, inikan belum jam 07.30. Sesekali Kila menyapa teman atau siapapun yang dia kenal.

"Pagi pak satpamm!" Sapa Kila ceria

"Pagi" balas pak satpam sambil tersenyum. Kila balas tersenyum, kemudian melanjutkan jalannya menuju kelasnya.

Kila berjalan masuk kekelasnya, kemudian menghampiri teman duduknya yang sudah sampai lebih dulu.

"PAGI TYAN!" Tyan tersentak dari lamunannya, menatap tajam Kila, yang ditatap hanya menunjukkan cengirannya, emang jail dasar!

"Selow dong abangkuu" Kila segera meletakkan tasnya kemudian melangkah menuju pintu kelasnya.

"Mau kemana?" Tanya Tyan, Kila menoleh, kemudian tampak berpikir sebentar, "Kemana-mana hatiku senang! kepo banget deh." kemudian segera berlari meninggalkan Tyan yang menatap bingung punggung Kila yang semakin menjauh.

Kila sampai di kantin dengan nafas terengah-engah, karena sumpah cuy! Kila lari dari lantai 3 dong, gimana gak ngos-ngosan. Kila segera duduk dikursi dekat penjual kantin langganan Kila.

"Ommm! Susu zee coklat satu ya! gapake jellyy! makasii." penjual kantin hanya mengangguk.

tak beberapa lama kemudian, pesanan Kila pun sampai, dengan cepat Kila menyambar minumannya, sambil berjalan santai kearah kelasnya.

Pelajaran hari ini pun dimulai tepat ketika Kila sampai didepan kelasnya.

a s t r o p h i l e

Jam pelajaran telah berakhir 20 menit yang lalu dan disinilah Kila berakhir, duduk di halte dekat sekolahnya, menunggu bus datang, ia hanya harus menunggu sekitar 15 menit lagi mungkin. Untuk membunuh rasa bosan, Kila sesekali mengecek notif di hpnya, tidak ada yg penting bagi Kila.
Kila memutuskan untuk diam saja sembari menunggu busnya datang.

Kalau dipikir pikir, duduk disini menyenangkan juga, apalagi disekitar jalan terasa sejuk karena pepohonan berjejer dipinggir jalan. Kila memerhatikan setiap sudut dijalanan ini, sampai ia terpaku disatu objek.

''mampus!''

Disana, Kila melihat seorang cowok sedang berjalan kearahnya sambil tersenyum manis yang sumpah demi Tuhan kalau seandainya Kila sedang tidak menghindar dari makhluk tersebut Kila bakal guling-guling ditanah saking bapernya.

Kila panik! kabur? ide buruk! sama aja ngumumin kalau Kila beneran gagal move on sama nih cowok kampret.

Dan telat, cowok itu sudah berdiri didepan Kila dengan senyum super manis yang dulu bisa bikin Kila bengong setengah hidup saking manisnya.

"Hai. Belum pulang?" Cowok itu dengan seenaknya duduk disamping Kila, Duh ini kenapa gaada yang mau duduk disini woiii elah.

"Belum." Kila sok cuek. Diluarnya doang, jantungnya udah kelojotan minta keluar. Semesta tolong jangan ngelawak ini gak lucu!

Kemudian hening. Cowok ini masih sama, masih ganteng dengan tatanan rambutnya yang rapi didukung dengan kulitnya yang putih bersih, belum lagi stylenya yang casual malah bikin dia keliatan keren setengah mampus!

Fajar Damara namanya. Cowok yang pernah singgah dihati Kila selama 2 setengah tahun, dan masih lanjut sampai sekarang— ups! Enggak kok.

Kila ingin bertanya tapi ragu. Kila bingung, kenapa sih dia bisa suka sama tipe cowok cuek gini, ngomong kek kok bisa disini, pelit amat ngomong.Tipenya Kila sih emang, tapi ga gini jugaaaaa!

Menyerah, Kila penasaran banget. Kenapa Fajar bisa nyasar ke halte padahal dia biasanya tuh gak lewat sini, jelaslah! dia kan naik motor. Ngapain juga dia disini.

Sebulan ini tuh, Kila selalu menghindar dari tempat-tempat yang memungkinkan Fajar ada disitu, karena apa? Karena dia mau move on!
tapi semesta emang gak adil! Kila bisa aja luluh lagi kalau kayak gini caranya, mana bisa tahan sama pesona Fajar.

"Lo..ngapain?" tanya Kila ragu-ragu

"duduk." Ya Tuhan anak siapa sih ini! Buang aja ke pluto gapapa, sumpah!

"Bukan gitu! aduh." Ini jujur gak ya? Sabodo jujur aja, " Bisa minta tolong gak?"

Fajar menoleh, kemudian tersenyum, "boleh."

yaelah bang, mau lah disenyumin gitu tiap hari.

"Bersikap kayak orang gak kenal bisa?" kali ini gue serius. Gue cuma pengen move on semestaaaaa!

"kenapa?" Fajar memasang muka tanpa dosanya yang sumpah bikin gemessss.

tersenyum, tenang Kila. "Gue gasuka deket-deket lo." Hilih munafik. Padahal mah seneng aja kan lo, emg kampret.

"Kenapa?"

"Gamau aja."

"Oh. Gue gak nyari lo kok disini. Nunggu bus aja, motor gue dibengkel." kemudian dia tersenyum.

Ya semesta, kenapa harus barengan gini sih!
nyebelin asli ! Semesta emang suka banget liat gue berurusan sama Fajar. Lagian, apaan sih! tiba tiba duduk disamping gue, biasanya juga dulu gak mau deket deket gue. Proses move on nih! sengaja banget kayaknya lo deketin gue lagi biar gagal kan?

pengennya sih bilang gitu. Tapi, pada akhirnya gue cuma bilang , "terserah."
kemudian berjalan pergi meninggalkan Fajar sendiri. Bodoamat jalan aja!

Ijinkan Kila menarik kembali ucapannya ketika dia bilang terima-terima aja diperlakukan apapun oleh semesta.

Namaku Kila Aramala Tantri,
Dan ini kisahku yang seringkali merasa dipermainkan dengan sang semesta,
Selamat datang di kisahku.

tbc.

Maaf kalo ada typo, atau kata kata yang menyinggung.

AstrophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang