2

13 1 0
                                    


Ada satu hal yang terkadang bikin Kila mau kembali ke hari ketika ia dan Fajar dipertemukan pertama kalinya. Rasa sukanya pada Fajar, yang tak akan pernah Kila bayangkan, bahwa ia masih bertahan disini, dengan perasaan yang sama dan orang yang sama.

Hari itu, Kila terlambat dijemput. Kila masih kelas 1 SMP saat itu. Salah satu temannya, mengajak Kila untuk melihat latihan upacara kelas lain. Kila menyetujuinya, dan berjalan bersama temannya ke halaman belakang sekolah. Disitulah Kila bertemu Fajar. Bukan cinta pandangan pertama,kok. Kila hanya kagum, karena Fajar itu ganteng parahhh!

Mungkin, pertemuan pertama itu akan dilupakan Kila begitu saja. Toh, Kila sudah sering seperti itu, melihat laki-laki ganteng, kemudian kagum, terus lupa deh.

Tapi, nyatanya enggak. Bahkan ketika mereka gak sengaja berpapasan di tangga pun, Kila masih ingat dengan jelas itu siapa. Disanalah, pertama kali Kila menyatakan pada dirinya sendiri bahwa ia suka dengan Fajar Damara, yang menurut Kila sesuai dengan tipenya ; polos, cuek, dan tentu saja GANTENG.

Kila nggak menyatakan itu langsung pada Fajar. Bahkan Kila nggak berniat sedikitpun untuk kenal Fajar. Kila anggap akan lebih seru, jika ia dan Fajar tidak saling mengenal.

Tidak ada interaksi khusus Fajar dan Kila semenjak itu, hanya saja kabar bahwa Kila suka pada Fajar, sampai ke telinga Fajar. Awalnya, Fajar nggak merespon sama sekali. Kila biasa saja, toh dia tau diri, dia nggak secantik itu untuk bisa jadi pacarnya Fajar.

Sampai hari dimana, Kila memutuskan untuk melupakan Fajar dan fokus dengan sekolahnya. Selama ini, Kila menjauh dari laki-laki yang berusaha dekat dengannya, hanya karena satu alasan ; Siapatau nanti Fajar suka sama Kila.  Namun, 1 tahun menunggu membuat Kila menyerah. Fajar orang pertama yang mematahkan prinsip Kila ; Jangan pernah suka duluan dengan seseorang. Kila kira, Fajar nggak seistimewa itu bagi dirinya. Kila berhasil melewatkan seminggu penuh tanpa mencari-cari keberadaan Fajar.

Tapi, seperti yang Kila katakan sejak awal, bahwa semesta tidak akan pernah memihak apapun yang membuat Kila senang,kan?

                      a s t r o p h i l e

Hari itu, gue pergi ke rumah temen papa sama adik dan papa gue. Saat itu gue masih kelas 2 SMP, ngomong-ngomong hari itu adalah hari ke-8 usaha gue untuk ngelupain Fajar. Dan, gak sesusah yang gue kira sih. Hari ke-8 itu berhasil gue lewati disekolah bahkan di mobil tanpa memikirkan Fajar. Sama sekali gak terbesit dalam pikiran gue tentang Fajar. Sampai dirumah temen papa, gue tetep biasa aja, hingga anak temen papa gue baru pulang dari sekolahnya dia sekolah di sekolah yang sama dengan gue dan dia adalah adik kelas gue. Masih biasa aja. Temen papa mengenalkan gue dengan anaknya, dan dia bilang dia juga punya anak lagi satu yang seumuran sama gue. Guess what? gak peduli tuh.Gue pun memutuskan buat diam diluar, karena gak enak aja duduk disitu. Gue asik chatting dengan salah satu sahabat gue, Dino. Sampai suara decitan sepeda mengalihkan perhatian gue dari hp. Gue rasa gue kenal jaketnya, dan tatapan kita bertemu. Itu anak laki-laki, yang dibilang teman papa anak pertamanya yang seumuran sama gue dan satu sekolah sama gue, Fajar Damara. Reaksi gue? jangan tanya, karena ekspresinya yang gue pasang adalah ; SERIUS INI LO? FAJAR? INI RUMAH LO?, semacam itu. Dan tebak apa yang dilakukan Fajar? hahaha, cuma lewat. Dia masuk, dan tentu aja gue pun ikut masuk. Gue dan dia dikenalin oleh papanya, tapi tetep aja gak usah ngarep dia bakal kaget atau bilang ; HAH KILA INI LO KAN YANG KATANYA SUKA SAMA GUE?! WAH KEBETULAN YA, NGOBROL BENTAR BOLEH KAN? TUNGGU YA. Kayaknya tunggu gue pingsan baru dia notice. Perkenalan singkat itu diakhiri dengan dia yang melengang pergi dan gue yang masih kaget setengah mampus. Setelah papa gue selesai dengan temannya pun, kita pulang.

Esoknya, gue masih memikirkan itu. Entahlah, gue baru pertama kali ketemu sama cowok yang gue suka dirumahnya sendiri. Gue sempet mikir, takdir? Kemudian dengan tololnya gue ketawa guling-guling sampe kejedot.

AstrophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang