🐸03. Rumah Baru

782 102 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pager tinggi? Ada ✔

Pilar beton? Ada ✔

Kolam ikan sama air mancur? Ada ✔

Fix, ini rumah holang kaya!

"Wah bunga!!!"

Gue lari-larian di taman kayak anak kecil. Lihat bunga di sana. Lihat bunga di sini. Muter-muter kesenengan sampe akhirnya jatuh di atas rumput hijau yang halus banget. Gila, ribuan ada kali ya macem bunga di sini. Mana luas lagi.

Setelah setahun masa pacaran mama sama Om Yixing, plus tiga hari pasca pernikahan mereka, ini pertama kalinya gue ke rumah Om Yixing. Gila man, gue nggak tahu kalo kehidupan Om Yixing ternyata semewah itu.

"Berlin, ngapain kamu di situ? Ayo masuk."

Om Yixing udah neriakin gue di seberang sana. Tangan kanannya pegang koper, sedangkan tangan yang satu lagi meluk pinggang mama.

"Iya bentar, Om."

Gue berusaha berdiri terus narik koper gue yang besarnya naudzubillah. Dan begonya, gue bawa lari-lari tadi.

"Eh, eh, aduh...."

Yaelah pake oleng lagi kopernya. Jadi keluar semua kan bajunya. Aduh....

"Eh, Berlin, kamu nggak papa?"

Gue geleng sambil senyum ke arah mama.

"Minghao, tolongin adeknya gih."

"Biarin aja, ceroboh sih."

Habis ngomong gitu, Kak Minghao jalan ngelewatin Om Yixing. Dia buka pintu dan masuk lebih dulu.

🐸🐸🐸

Damn it!

Seriusan itu lampu gantung segede itu? Yakin dah, mulut gue udah nggak kontrol ini mangapnya.

Langkah gue terhenti tiba-tiba pas mau naik tangga ke lantai dua. Gue diem bentar ngeliatin ubin. Kinclong bor, sampe-sampe wajahku yang cantik jelita ini terpantul di sana, hehe.

"Berlin, ini kamar kamu."

Ih, lucu banget pintunya warna pink, suka deh!

"Dan yang di samping itu kamar Minghao."

Hah? Jadi, kamar kita sebelahan? Duh, bingung gue harus nangis atau sorak hore.

"Sengaja dibikin sebelahan. Biar kalo ada apa-apa kalian bisa saling tolong. Sekalian biar cepet akrab juga, hehe."

Nggak, Ma, Berlin nggak mau. Berlin udah kapok ngomong sama patung. Bikin lelah hati dan sanubari aja.

Emang sih ini pertama kalinya gue ketemu sama Kak Minghao. Tapi sebenernya gue udah tahu dia dari cerita Om Yixing.

Namanya Xu Minghao. Setahun lebih tua dari gue. Orangnya ganteng, tinggi, baik, suka bercanda, dan perhatian. Itu sih yang dibilang Om Yixing.

Nah, denger yang kayak gitu kan gue jadi kesenengen. Secara, dari dulu gue pengen banget punya kakak cowok. Di bayangan gue, Kak Minghao itu bakal kayak Ji Chang Wook oppa yang ganteng, tinggi, terus gentleman gitu.

Tapi kenyatannya....

"Apa lihat-lihat?"

"Ng-nggak papa, Kak."

Brak!

Dia masuk kamar banting pintu.














Galak.

TBC

Kak MinghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang