-2-

78 14 1
                                    


Keira's POV

Aku membenarkan posisi duduk sambil tetap menatap layar laptop di hadapanku. Ah, aku benci ini. Aku masih saja merasa kesulitan untuk tertidur. Awalnya aku berharap dengan menonton serial di netflix akan membantuku untuk tidur. Namun sepertinya ini akan sia-sia.

Niall menggeliat pelan. Ia memelukku dengan wajahnya yang menempel di bagian samping pinggangku. Niall yang awalnya menawarkan diri untuk menemaniku, akhirnya menyerah karena ia cukup lelah setelah seharian berada di studio.

Saat aku mencoba mencari hal yang bisa membuatku tertarik untuk menonton serial di hadapanku, tiba-tiba suara notifikasi tanda email masuk berbunyi. Aku melihat pemberitahuan itu sekilas dan melihat bahwa email itu berasal dari pihak managemen Niall. Aku melirik Niall sekilas dan ia terlihat sangat pulas. Haruskah aku membangunkannya? Email ini kelihatannya cukup penting.

Aku mengangkat tanganku untuk mengusap rambutnya pelan. Niall sama sekali tidak bergerak. Baiklah, dia bisa melihat email ini pagi nanti.

Kali ini, handphoneku yang bergetar memperlihatkan panggilan video yang masuk dari Zac. Aku mencoba meraih handphoneku di meja namun terlalu jauh. Aku melepaskan pelukan Niall perlahan agar ia tidak terbangun kemudian menjawab panggilan Zac.

"Hello, Kei!" teriaknya dari sebrang sana. God, mengapa ia begitu kekanak-kanakan..

"God, Zac what do you want?" ucapku sembari mencari camilan di ruang tengah yang mungkin saja bisa kumakan.

"Kau tidak meneleponku saat kau sampai, aku hanya ingin memastikan bahwa kau dan Niall baik-baik saja disana."

"We're alright." ucapku menyunggingkan segaris senyum dan dibalas hal yang sama oleh Zac namun perlahan Zac memperlihatkan wajah yang serius membuatku mengerti apa yang sesungguhnya ia ingin ketahui.

"Tenang, Zac. Aku baik-baik saja." Ucapku meyakinkan, "I have never been happier,Zac. I miss him."

Zac terlihat khawatir namun seperti mencoba untuk mempercayaiku, "okay, then. I'll be here if you need me."

"Okay, I'll call you. bye."

Zac seharusnya tidak perlu mengkhawatirkanku karena sungguh aku senang bersama Niall saat ini dan yang terpenting saat ini adalah,

aku hanya ingin tidur.

Aku melirik obat tidur yang tersimpan di atas meja dapur, mungkin saat ini aku benar-benar membutuhkannya?

"Kei?" Niall berdiri di ruang TV sembari mengusap tengkuknya, terlihat seperti orang yang kebingungan, "What are you doing here,babe?"

"Nothing."ucapnya mendekat, "Tadi Zac meneleponku hanya untuk memastikan keadaan."

"Kau benar, aku belum sempat menyapanya."

"He's alright, kau bisa meneleponnya kapanpun." Niall terlihat lucu dengan mata sembabnya selepas bangun tidur, "You okay? Kau tertidur cukup pulas tadi."

"Hard day at the studio BUT.." Niall meraih kedua pundakku, "Langit malam ini terlihat sangat cerah, what do you think we should do?"

------

Niall's POV

the world is beautiful at this time of the night..

Dengan hanya beralaskan rerumputan dan beratapkan langit malam penuh bintang, aku dan Keira sama-sama tenggelam dalam pikir masing-masing. Mungkin hanya Keira karena aku sibuk memperhatikannya yang tidur terlentang di sampingku.

"Kau tahu, Niall? Selama kita jauh tanpa bisa saling menyapa dan saat aku benar-benar ingin melihat wajahmu, aku melihat wajahmu disana." Keira menunjuk bintang-bintang yang bertaburan indah di atas sana, "dan rasanya menyenangkan saat aku sadar bahwa kita masih berada di bawah langit yang sama."

Setelah satu tahun, tidak ada yang berubah darinya. Mata hijaunya tetap tajam, hidungnya tetap sempurna, pipinya bahkan tidak berhenti merona karena ia kali ini selalu tersenyum, dan bibirnya-- Tuhan seakan dunia ini terlalu sunyi dan rasanya semua ini fana--

Rindu ini hanya membutuhkan temu, dan biarkanlah

kali ini saja, aku menjadi diriku bersamanya.

-------------------------------------------------------------------------

-2-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang