Angin tak membiarkan satu manusia pun untuk tidak merasakan kehadirannya.
Disaat dia berhembus, mungkin ada cela dimana kau tidak terkena hembusan itu.
Tapi, suatu saat, HAP!
Kau bakal tersapu oleh sesuatu yang membuatmu geli.
Atau merinding. Atau lega. Atau dingin. Atau sedih.Bisa jadi kau akan merasakan cinta.
Aku tahu ini tidak berlaku kepadaku.
Disaat kau merasa dingin, mungkin disaat yang bersamaan kau merasakan cinta.
Ini salah satu cara Tuhan menyampaikan cinta padamu.
Mempertemukan yang sedang butuh dipertemukan.Memberikanmu suatu kehangatan yang membentuk senyum tulus diantara dirimu dan dirinya.
Tanpa api yang membantu, kobaran api kecil mulai tumbuh di hati.Sempat kau berpikir, akankah detik mulai melambat?
Bisakah kau mengulangi masa SMA yang terkenal dengan indahnya mencintai dan dicintai?
Apakah masih bisa kau melanjutkan dirimu yang bercerita ceria?
Masihkah kau mengembangkan senyum terhebat dan pipi bersemu merah?
Apakah kau masih bisa merasakan lagi degupan tiada tara?Apakah diriku sendiri, yang menulis ini, pantas mendapatkannya dalam waktu dekat?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Current Mood
Poetry[#1 Hiperbola on June 20th 2019] Curahan hati dari sang author. Sekedar mencurahkan apa yang terlintas dari kepala. Apapun yang terlintas. Berdominan tentang kegalauan hati. Tidak seperti puisi, dan juga tidak seperti sajak. Tapi, bisa dikatakan sep...