LUKA #028

23 0 0
                                    

"SEPI"

Bila kemudian gelas-gelas diangkat
Lantas siapa yang menyesap rasa pahit terakhir kalinya
Lalu dilanjutkan pada tiap asbak berjelaga di ujung sana
Yang hanya berdiam pada tempatnya

Aku terpaku sendirian
Menekuni gelas kopi pahitku dalam diam
Semuanya terpaku
Sama sepertiku
Namun mereka menatap layar kebiruan itu

Lantas apa aku?
Sesuatu yang sebaiknya dilupakan sama seperti jelaga di asbak itu?
Atau seorang kawan yang lebih akrab dari pada saudaramu?

Teknologi membutakan
Teknologi membangun sekaligus menghancurkan
Teknologi dirancang untuk membantu manusia, namun justru lebih memilih memperalat mereka

Kaum-kaum yang rindu akan pujian
Kaum-kaum yang menghujat tanpa pandangan
Kaum-kaum yang dulu kusebut manusia

Kurengkuh sepiku sendiri
Bahkan kawanpun tak peduli
Dunia maya lebih menggoda
Dunia nyata lebih sepi dari yang mereka duga.. .

Semarang, 2018
-Namaku Naya-

Biar Luka yang BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang