Author pov
"hmm..tau ga? tadi waktu gue kesini, gue nemuin sesuatu didepan rumah lo?" rafael tiba tiba membuka topik baru sontak membuatku menoleh karen topik yang cukup asik dibicarakan.
"apa?" clara tanya balik dengan mengangkat sebelah alisnya menatap penuh slidik ke arah rafael.
"gue tadi nemuin ini" rafael menyerahkan setangkai mawar berwarah pink kemerahan.
"oh..lo mau nembak gue? Sori ya, gue lagi pingin free untuk sementara." clara menatap sinis rafael setelah mengucapkan kalimat dengan pede (percaya diri).
"lo pede amat jadi orang. Tadi gue nemuin, bukan ngasih bunga ke elo, jadi lo kurangin deh pede lo" giliran rafael menatap tajam dengan raut muka yang menyebalkan.
"oh." clara hanya ber'oh ria'
Keheningan kembali menyelimuti mereka.clara yang menjelaskan terlalu cepat membuat rafael jenuh dan bosan akhirnya rafael memutuskan untuk tidur dengan kedua tangan yang menopang kepalanya.
"jangan tidur lo, enak enak tidur, dari tadi gue jelasin panjang lebar ga didengerin!!?" teriak clara sambil melempar buku yang ada ditangannya. Buku yang dilempar clara tepat mendarat dikepala rafael.
"ga kok gue ga tidur, gue merem itu lagi bayangin ucapan lo biar masuk logika" sangkal rafael
"coba jelasin yang tadi gue omongin!!" bentak clara. Sementara rafael hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"udah jelasin!!"ulangnya sekali lagi dengan nada yang lebih keras.
"tadi lo jelasinya kurang keras jadi kagak kedengeran telinga gue" rafael coba menge'les sambil nyengir nyengir.
"lo ga dengirin gue ngomong kan? Udah sana lo pulang aja!! Kalo lo lama lama disini bisa mati ni gue nahan emosi.
"emosi jangan ditahan tahan nanti mencret mau gimana lo?" canda rafael agar clara ketawa namun bukanya ketawa, clara menatap nyala mata rafael ingin sekali melenyapkan manusia dihadapannya.
"ada apa sih ribut ribut?" tiba tiba mama sudah menengahi kami berdua sambil membawa dua cangkir jus serta beberapa cemilan.
"ini tan, dari tadi clara ngomel terus kagak berenti berenti" rafael memasang muka sebagus mungkin.
"clara kalo ngajari orang itu yang sabar jangan bentak bentak kaya kemalingan aja" ucap vani, mama clara mendekat dan mengelus puncak kepala clara.
"ya tu dengerin baek baek bu clara" rafael melirik sambil menjulurkan lidahnya keluar.
"udah sana lo pulang aja, nanti gue kehabisan energi ngeladeni lo mulu!!" Bentak clara sambil mendorong dorong bahu rafael.
"tante rafael pulang dulu ya, makasih dah nyiapin jus segala" ucapa rafael sambil membereskan buku buku yang tadi rafael bawa.
"idih...ini jus bukan buat lo!! Ini buat gue semua" clara menatap sinis rafael dengan ujung matanya.
"tante, rafael pulang dulu. makasih ya tan" ucap rafael dengan halus serta mencium punggung tangan vani, mamanya clara. Rafael tidak menggubris cacian cacian yang dilontarkan dari mulut clara.
"maksih ra, udah nyisain waktu buat gue" ucap rafael sambil tersenyum penuh kemenangan.
"emang, gue sia sia ngajari lo yang enak enakan tidur"
"sudah sudah jangan bertengkar mulu, nanti kalo jodoh baru bingung" vani selaku penengah menyunggingkan senyumnya.sementara clara dan rafael memasang muka hendak muntah.
"pulang dulu tan" rafael melambaikan tangan dan menatap sinis ke clara.
.........

KAMU SEDANG MEMBACA
He is my boy
Dla nastolatkówSeorang gadis yang memiliki banyak talenta. Dia bisa melakukan apa yang tak bisa temanya lakukan, karena dia adalah anak berbakat saat masih balita. Gadis itu memiliki teman kecil yang begitu menarik karena cool, ganteng, pokoknya dia begitu se...