YaM - 01

33.1K 1.5K 145
                                    

Warning Typo's

.

.

.

.

Enjoy~

.

.

.

Kaki kecil itu melangkah hati-hati, melewati remangnya ruang tamu yang sangat luas, dan berusaha tak menimbulkan suara sedikitpun. Mata sewarna karamelnya selalu siaga menatap ke segala arah, memastikan tak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadarinya.

Tubuh mungilnya yang masih terbalut seragam sekolah menengah atas, terpantul di kaca jam dindong antik besar, yang kini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan sukses membuatnya menelan ludah gugup, kalau-kalau ada seseorang yang mengetahuinya baru pulang di waktu yang selarut ini.

Maka dengan pasti, pemuda mungil yang bername tag 'Min Yoongi' itu, semakin mempercepat langkahnya, tak lupa juga kehati-hatian agar tak menimbulkan suara sedikitpun.

Tujuannya sekarang adalah kamarnya. Yang terletak di lantai dua. Dan mengharuskan Yoongi untuk melewati tangga terlebih dahulu agar dapat sampai ke kamarnya.

Tangan mungil Yoongi sudah memengang pembatas tangga, kedua kakinya pun hendak segera mendaki naik sehati-hati mungkin. Sebelum kemudian, ruang tamu yang semula remang tak bercahaya, sekali sentak langsung terang benderang. Membuat Yoongi tersentak kaget dan hanya bisa terpaku di tempatnya.

"Kau pikir ini sudah jam berapa?."

Yoongi terdiam. Terlalu terkejut hanya untuk menggerakan tubuhnya sedikitpun, apalagi membalas suara barithon yang bergema di ruangan besar yang hanya ada mereka saja disana.

Kepalanya yang berhiaskan sewarna matanya menunduk. Tak berani menatap ke arah pemuda tinggi berhelaian sehitam arang, yang berdiri menjulang di atasnya, atas tangga lebih tepatnya.

Sedangkan pria berhelaian hitam itu perlahan berjalan. Menuruni beberapa anak tangga, dan terhenti tepat di tengah undakan tangga tersebut. Netra onyx-nya menatap tajam ke arah Yoongi yang senantiasa menundukan kepalanya.

"Dari mana saja kau?." Ucap pria itu lagi.

Tangan mungil Yoongi tak sadar mengepal, menahan rasa marah yang tiba-tiba saja menelunsuk masuk ke hatinya.

Yoongi benci.

Sangat benci dengan situasi dimana dirinya yang selalu merasa terkekang hanya dengan menyadari statusnya sekarang.

"Bukan urusanmu." Bisik Yoongi kecil, namun dapat terdengar jelas oleh pria berhelaian hitam yang perlahan berdesis marah setelah mendengarnya.

Pria berhelaian hitam itu menggertakan giginya. Menahan segala perasaan yang selalu dirinya rasakan ketika berhadapan dengan pemuda mungil berhelaian karamel, yang tak lain adalah Yoongi.

Menghela nafas perlahan, "Haruskah ku tekankan lagi siapa Kau sekarang?." Tanya pria itu. Yang otomatis membuat kepala Yoongi yang semula menunduk, menjadi terangkat dan balas menatapnya.

Karamel bertemu Onyx..

Keduanya saling tatap dengan diam untuk beberapa saat. Sampai netra karamel milik Yoongi memilih memutusnya.

Yoongi tak berniat menjawab pertanyaan dari pria berhelaian hitam itu. Kedua kakinya yang semula terpaku di lantai dasar tangga, perlahan berjalan naik.

Lebih memilih segera pergi ke kamarnya, daripada meladeni pria berhelaian hitam yang sangat Yoongi hindari kehadirannya.

Kedua kaki Yoongi terus mendaki naik, menapaki satu persatu anak tangga. Namun, tepat ketika tubuhnya hendak melewati pria berhelaian hitam itu, pergelangan tangannya tiba-tiba saja di cekal, dan langkah kaki Yoongi pun otomatis terhenti tepat di samping pria itu yang kini mencekal pergelangan tangannya.

You Are Mine . TaeGi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang