YaM - 08

8K 695 42
                                    

Warning Typo's

.

.

.

.

.

.

.

Enjoy~~

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung menghentikan laju mobilnya, tepat di depan halte bus yang berada beberapa meter jaraknya dari pintu masuk kampus Yoongi---Yoongi yang bilang padanya agar dirinya di turunkan di halte bus saja---kepala berhelaian hitam gondrong milik pria itu menoleh ke arah Yoongi yang terdiam saja di sampingnya. Menampilkan raut datar andalannya, yang demi apapun membuat Taehyung begitu tersiksa rasanya.

Sejak kejadian pengungkapannya beberapa saat lalu, Yoongi hanya terdiam saja dan tak berniat membalas ucapannya. Pemuda mungil itu hanya terpaku selama beberapa saat, dengan netra kucingnya yang menatap tak percaya ke arah Taehyung yang benar-benar begitu frustasi kala itu.

Sampai Yoongi yang segera mengalihkan tatapannya, dan berbalik begitu saja layaknya tak mendengar apapun dari mulutnya.

Dan Taehyung tidak bodoh untuk membiarkan pemuda manis itu pergi begitu saja. Dia dengan segera meraih pergelangan tangan si manis, dan menegaskan kembali perihal pernyataannya barusan adalah suatu kenyataan yang serius. Taehyung tak mau ada kesalahpahaman lagi, pria itu akan membuat semuanya jelas sehingga Yoongi dapat mengerti dirinya, bahwa Taehyung benar-benar mencintainya, dan itu semua menjadikan alasan dari setiap sikapnya yang selalu ingin menjadikan pemuda manis itu sebagai miliknya.

Namun, sepertinya Yoongi tak menganggap semuanya serius. Si manis dengan keras terlihat seolah tak mau mendengar semuanya, dan lebih memilih bersikap seperti biasa layaknya ucapan cinta Taehyung tak pernah sedikitpun terdengar olehnya.

Dan Taehyung tak bisa menampik jika hatinya begitu terasa sakit setelahnya.

Apalagi ketika Yoongi lebih mementingkan kampusnya dan membuat berbagai alasan untuk segera menghindarinya. Membuatnya hanya bisa menghela nafas pasrah dan dengan terpaksa mengikuti alur yang dibuat Yoongi untuknya. Dengan kepala yang berusaha berfikir positif Taehyung menyakinkan diri sendiri bahwa mungkin Yoongi belum siap untuk menerima itu semua, apalagi dengan sikap Taehyung selama ini padanya, si manis itu mungkin masih tak bisa mempercayainya, sehingga mau tak mau Taehyung pun harus mengerti dan memberi sedikit waktu untuknya bisa mengerti.

Maka disinilah Taehyung sekarang, mengantarkan si manis sampai ke kampusnya---yang hampir di tolak kembali oleh Yoongi, namun berhasil Taehyung yakinkan lagi dengan alasan Yoongi akan terlambat ke kampus jika menolak penawarannya.

Si manis yang terduduk di sampingnya terlihat segera meraih sabuk pengaman dan membukanya begitu Taehyung memberhentikan mobilnya. Tanpa menatap sedikitpun ke arah yang lebih tua, Yoongi dengan segera mengambil ancang-ancang untuk cepat keluar dari dalam mobil milik Taehyung, yang berakhir gagal karena tepat ketika sebelah tangannya hendak meraih angle pintu di sampingnya, dirinya bisa  merasakan tangan lain miliknya tergenggam. Membuat Yoongi refleks menengokkan kepalanya ke arah si pengemudi, dan tanpa di cegah karamelnya pun segera bersitatap dengan onyx milik Taehyung yang menatapnya dengan sejuta arti yang berusaha si manis sangkal kebenarannya.

Jangan jatuh begitu saja, Yoongi. Inner Yoongi mengingatkan.

Yoongi menelan ludah gugup, dengan cepat memutus ikatan netranya seraya berkata, "Apa yang kau lakukan?. Aku sudah terlambat sekarang." Dengan suara khasnya yang bergetar entah karena apa. Sama sekali tak mendapati netra onyx milik Taehyung yang kini memancarkan aura sedih tatkala Yoongi memutus kontak mata keduanya.

You Are Mine . TaeGi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang